PATOLOGI SOSIAL PEKERJA SEKS KOMERSIAL (PSK) PERSFEKTIF AL-QUR’AN
Abstract
Persoalan pekerja seks komersial hadir seiring dengan kehadiran manusia itu sendiri
bahkan berkembang dan berubah wajah dari waktu ke waktu mulai dari industri seks
terorganisir seperti panti pijat, rumah bordil, klub malam, serta yang tidak terorganisri seperti
wanita yang menjajakan diri di jalanan. Sebagai salah satu masalah sosial yang meresahkan
masyarakat, pelacur dikenal dengan istilah wanita tuna susila yang disingkat WTS atau
Pekerja Seks Komersial (PSK). Istilah lain yang digunakan untuk menyebut para pekerja seks
komersial itu adalah sundal, yang berarti perempuan jalang, liar, nakal, dan pelanggar norma
susila. Selain itu istilah yang lain dari kata pelacur adalah lonte yang semakna dengan sundal.
Untuk menjawab permasalahan diatas, Al-Qur‟an sebagai Way of Life memberikan solusi
terkait konsep pendekatan dakwah, strategi komunikasi dan solusi untuk mencegah
munculnya penyakit masyarakat tersebut.
References
Al-Qur‟an dan Tafsirnya Departemen Agama RI.
Al-Qathani, Said bin Ali, Al-Hikmah Fi Da‟wat Ila Allah Ta‟ala,(terj.) Dakwah islam
Dakwah Bijak, Jakarta: Gema Insani Press, 1994.
Amalia, Astry Sandra, “Dampak Lokalisasi Pekerja Seks Komersial (PSK) Terhadap
Masyarakat Sekitar”, Ejournal Administrasi negara, Volume 1, Nomor 2, 2013.
Anonim,”Poliandri dan Dekadensi Moral Perempuan”, http://wahid institute.com.
Apa Kabar Pagi TvOne “Seks Komersial V-Street” bersama Zoya Psikolog dan
Moamar Emka, dalam diskusi tersebut bahwa pelacuran, seks komersial, dan dengan namanama
yang lain sesungguhnya tak akan bisa dihapuskan dimuka bumi ini, ia hadir bersamaan
hadirnya manusia itu sendiri, ia tak akan bisa dihapuskan dengan dalih apapun, penertiban,
etika, moral atau atas nama agama, ia hanya bisa dibina dan dimanagerial sebaik-legal dengan
batas-batas yang apik, diskusi 17 April 2015, pukul 07.00
Aswadi, Tafsir Al-Quran Prodi Sosiologi, Surabaya: IAIN Sunan Ampel Press, 2002.
Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Tafsirnya, Jakarta: Penerbit Lentera Abadi,
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka, 1999
Hadi, Sutarto & Bambang Wicaksono Triantoro, Pembinaan Wanita Pekerja Seks
Komersial Pasca Penutupan Lokalisasi, Yogyakarta: PPPK UGM,2001.
Hasibuan, Muhammad Nuh, Peran Penyuluh Agama dalam Pemberdayaan Majelis
Taklim Kaum Ibu dalam Meningkatkan Pemahaman dan Pengalaman Agama, 2010.
Kartono, Kartini, Patologi Sosial, Jakarta: CV. Rajawali, 1998.
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1999.
Koentjoro, On The Spot: Tutur dari Kaum Pelacur, Yogyakarta: CV. Qalam,2004.
Kurniawan, David, Pelacuran di Surakarta (Studi Kasus Atas Penutupan Resoaslisasi
Silir tahun 1998-2000), Skripsi pada Fakultas Sastra dan Budaya, Universitas Sebelas Maret,
Marzuki, Kekerasan Gender dalam Wacana Rafsir Keagamaan di Indonesia dalam
Persfektif Islam, Artile Humaniora, 2012.
Marzaid, Ahmad, Dakwah dalam Pembinaan Mantan Wanita Susila di Panti Sosial
Bina Karya Wanita Harapan Mulya Kedoya Jakarta Barat”, Skripsi Program Studi
Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah, 2008.
Rohman, Abid, Patologi Sosial Persfektif Al-Qur‟an (Kajian Tafsir Tematik
Sosiologi), artikel dalam goggle.co.id
Sirajd, Sjahuli, Ilmu dakwah Suatu Tinjauan metodologis, Surabaya: IAIN Sunan
Ampel, 1989.
Suyanto, Bagong, Kisah Tragis Anak Perempuan di Industri Seksual Komersial,
Departemen Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Airlangga, 2010.