KEDUDUKAN KPK DALAM SISTEM KETATANEGARAAN DALAM PERSPEKTIF TEORI THE NEW SEPARATION OF POWER (KRITIK ATAS PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI No. 36/PUU-XV/2017 dan No. 40/PUU-XV/2017)

  • Ismail Aris Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Watampone
    (ID)

Abstract

Abstract

The position of corruption eradication commision perspectives of new theory of Separation of powers, in fact in the constitutional system shows the Corruption Eradication Commission as an independent organ and can no longer be seated as an executive body, and is no longer relevant to classify a state institution on 3 (three) branches of power an sich, trias politica. In the above verses can re-run the power and authority of the previous institution on the executive family and diverted into quasi-judicial and quasi-legislative powers. Thus, it is no longer true that the argument that placed the Anti-Corruption Commission as an executive based on executive logic by looking at its judicial duties and functions.

Keyword: Corruption Eradication Commision, constitutional system, the new separation of power

 

Abstrak

Kedudukan KPK Perspektif Teori The New Separation of Powers, pada faktanya dalam sistem ketatanegaraan, menunjukkan bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai independen organ dan tidak lagi dapat didudukkan sebagai lembaga eksekutif, serta tidak relevan lagi menggolongkan suatu lembaga negara pada 3 (tiga) cabang kekuasaan an sich, sebagaimana teori trias politica. Pada fakatnya diatas bahwa kelahiran komisi independen dapat menjalankan kekuasaan dan kewenangan lembaga sebelumnya pada rumpun eksekutif dan dialihkan menjadi lembaga independen. Bahkan tugas dan kewenangan komisi independen dapat saja bersifat quasi yudikatif dan quasi legislative. Jadi, tidak tepat lagi argumentasi yang mendudukkan Komisi Anti Korupsi sebagai eksekutif berdasarkan logika eksekutif dengan melihat sisi tugas dan fungsi yudisialnya.

Kata Kunci:  KPK, Sistem Ketatanegaraan, dan the new separation of power

 

References

BUKU DAN JURNAL

Ackerman. Bruce, 2000. The New Separation of Powers, Journal Harvard Law Review vol. 113, Januari.

Adnan Jamal, 2011, Hakim Konstitusi: antara Penegakan Supremasi Konstitusi dan Anarkisme Konstitusi, Jurnal Ilmu Hukum AMANNA GAPPA, Vol. 19 Nomor 2, Juni 2011.

Baum. Lawrence, 2007, Motivation and Judicial Behavior: Expanding the Scope of Inquiry, Paper for Workshop on Exploring the Judicial Mind, University of Virginia, March 30-31.

Denny Indrayana, 2016. Jangan Bunuh KPK: Kajian Hukum Tata Negara Penguatan Komisi Pemberantasan Korupsi, Intrans Publisihing, Malang,

F. Fox Jr. William, 2000. Understanding Administrative Law, Matthew Bender & Company, Inc., a member of the Lexis Nexis Group.

Febridiansyah, 2014, Panduan Bantuan Hukum di Indonesia, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta.

Jimly Ashiddiqie, 2006. Perkembangan dan Konsolidasi Lembaga Negara Pasca Reformasi, Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi RI, Jakarta

L. Selin. Jennifer, What Makes an Agency Independent?, Working Paper, Research Concentration: Executive Politics and Regulatory Policymaking.

Lisa Schultz Bressman & Robert B. 2010. Thompson, The Future of Agency Independenc, Journal of Vanderbilt Law Review, Volume 3 number 3,

Nuno Garoupa and Tom Ginsburg, 2009, Judicial Audiences and Reputation: Perspectives from Comparative Law, Columbia Journal of Transnational Law 451.

R. Asimow. Michael, 2014. Administrative Law, Foundation Press.

Skach. Cindy, 2007. The “newest ” Separation of Powers: Emipresidentialism, Journal I-CON, Volume 5, Number 1.

KONSTITUSI DAN PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI

Putusan Mahkamah Konstitusi No. 19/PUU-V/2007.

Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 36/PUU-XV/2017.

Thailand's Constitution of 2014, constituteproject.org. Diakses pada tanggal 22 Februari 2018.

The 1987 Constitution of the Republic of the Philippines, http://www.dotr.gov.ph/images/front/GAD/issuances/1987constitution.pdf. Diakses pada tanggal 22 Februari 2018.

Zimbabwe's Constitution of 2013 (pdf), constituteproject.org. Vide as well (lihat juga)l, Transparency International Zimbabwe, http://tizim.org/wp-content/uploads/2016/05/faq6.pdf. Diaksesk pada tanggal 22 Februari 2018.

Published
2018-06-08
How to Cite
Aris, I. (2018). KEDUDUKAN KPK DALAM SISTEM KETATANEGARAAN DALAM PERSPEKTIF TEORI THE NEW SEPARATION OF POWER (KRITIK ATAS PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI No. 36/PUU-XV/2017 dan No. 40/PUU-XV/2017). Jurisprudentie : Jurusan Ilmu Hukum Fakultas Syariah Dan Hukum, 5(1), 98-114. https://doi.org/10.24252/jurisprudentie.v5i2.5433
Section
Volume 5 Nomor 1 Juni 2018
Abstract viewed = 2763 times