LONTARAK LATOA SALAH SATU SUMBER INFORMASI TENTANG HUKUM BAGI MASYARAKAT BUGIS
Abstract
Abstract
Especial source of the august value complete in lontarak. Thinker of is so-called in it lay open life image and ideas owning philosophy value which with quality. If that idea arrive and known by next generation of course will penetrate life of society, even come up with this recent epoch. Value having the character of that moral for example have been laid open by To Riolo (former sage), that four kinds of deed him both for having precedence over. First, thinking of all good utterance and wise deed of everybody. second, Searching way out of idea concept swiftly and precisely, that intention which is wrong to be barricaded to be realized by goodness in words and also in behaviour. Third, bearing with when befalled by accident, but gaze to find its solution. Fourth, soft in saying word so that faced always in a condition peace.
Keyword : Lontarak, Bugis
Abstrak
Sumber utama nilai luhur tersebut lengkap dalam lontarak. Pemikir yang disebut di dalamnya mengungkapkan ide-ide dan citra kehidupan yang memiliki nilai filsafat yang berkualitas. Apabila ide itu tiba dan diketahui oleh generasi berikutnya tentu akan menembus kehidupan masyarakat, bahkan sampai pada zaman mutakhir ini. Nilai yang bersifat moral itu antara lain telah diungkapkan oleh To Riolo (orang bijaksana dahulu), bahwa empat macamnya perbuatan baik yang harus didahulukan. Pertama, memikirkan semua ucapan baik dan perbuatan bijak dari semua orang. Kedua, Mencari jalan keluar dari konsep pemikiran dengan cepat dan tepat, bahwa niat yang salah dibendung untuk diwujudkan baik dalam kata-kata maupun dalam tingkah laku. Ketiga, bersabar bila ditimpa musibah, namun merenung untuk menemukan solusinya. Keempat, berlemah-lembut dalam bertutur kata agar yang dihadapi selalu dalam kondisi damai.
Kata kunci : Lontarak, Bugis
References
Ali Alatas, Nilai Kebudayaan dan Disiplin Nasional, Sirik, Seminar Kebudayaan Nasional, Pengkajian Melayu, Universitas Malaya, Kuala Lumpur, 1963.
Andaya L.A.A., Village Perception of Arung Palakka And The Makassar War, 1665-1669, 1979.
Andi Muing MG., Bugis Makassar dan Prinsip Sirik Na Pacce, Yayasan Makassar Press, 1989.
Andi Zainal Abidin Farid, Persepsi Orang Bugis Makassar Tentang Hukum, Negara dan Dunia Luar, Alumni, Bandung, 1983.
____________________, Pandangan Orang Sulawesi Selatan Menurut Lontarak yang Dapat Dijadikan Penggerak Pembangunan Daerah, (Makalah) 1986.
____________________, Wajo Pada Abad XV-XVI (Suatu Penggalian Sejarah Terpendam Sulawesi Selatan dari Lontarak), Alumni, Bandung, 1985.
Indra Chanra, Kerajaan Bugis Bone Dalam Konteks Kerajaan Tellumpoccoe, (Makalah), 1986.
Koentjaraningrat, Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan, PT. Gramedia, Amsterdam, 1947.
____________, Manausia dan Kebudayaan Indonesia, Jambatan, Jakarta, 1976.
Mattulada, Lontarak La Toa (Sumber Informasi Tentang Kebudayaan Di Sulawesi Selatan), Makalah, 1986.
Mustamin Dg. Matutu, Selayang Pandang (Tentang) Perkembangan Tipe-tipe Negara Modern, Pidato, Lustrum IV, Fakultas Hukum Unhas, Ujung Pandang, 1972.
Shelly Errington, Sirik, Darah dan Kekuasaan Politik Kerajaan Luwuk Zaman Dahulu, Bingkisan Budaya Sulawesi Selatan, Th.. I Nomor 2 Yayasan Kebudayaan Sulawesi Selatan, 1977.
V.E. Kron, Problemen der Makassar-Buginese Semenleving, BKI, CVIII, 1952.
Once an article was published in the journal, the author(s) are:
- to retain copyright and grant to the journal right licensed under Creative Commons License Attribution that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship.
- permitted to publish their work online in third parties as it can lead wider dissemination of the work, with an acknowledgement of its initial publication in this journal
- continue to be the copyright owner and allow the journal to publish the article with the CC BY-NC-SA license
- receiving a DOI (Digital Object Identifier) of the work.