https://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/biotek/issue/feedJurnal Biotek2024-12-30T11:58:49+00:00Jamilah[email protected]Open Journal Systems<p><img src="http://sinta2.ristekdikti.go.id/assets/img/sinta_logo.png" alt="" width="70" height="auto"></p> <p>Jurnal Biotek merupakan media komunikasi antara para peneliti dalam bidang Pendidikan Biologi. Terbit 2 kali dalam setahun, jurnal ini menerima naskah yang berkaitan dengan isu-isu Pendidikan Biologi.</p>https://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/biotek/article/view/51588Pengembangan Modul IPA Berorientasi Profil Pelajar Pancasila Materi Ekologi dan Keanekaragaman Hayati Indonesia untuk Siswa SMP/MTs2024-12-29T10:59:12+00:00Ni Putu Diah Loriana Dewi[email protected]Putu Prima Juniartina[email protected]Luh Mitha Priyanka[email protected]<p>Bahan ajar berupa modul digunakan siswa dalam pembelajaran belum sepenuhnya dikaitkan dengan Profil Pelajar Pancasila sebagaimana tuntutan kurikulum Merdeka. Tujuan penelitian yaitu, mengembangakan modul IPA berorientasi Profil Pelajar Pancasila untuk SMP yang valid, praktis dan terbaca, berfokus pada topik ekologi dan keanekaragaman hayati Indonesia. Model penelitian pengembangan yang dipilih, yakni 4D (Define, Design, Develop, dan Disseminate), karena keterbatasan waktu dibatasi sampai tahap develop. Subjek uji validitas konten, media dan bahasa dilakukan masing-masing oleh 2 validator ahli dari Universitas Pendidikan Ganesha, serta subjek uji kepraktisan dan keterbacaan terdiri dari 3 orang guru IPA dan 15 peserta didik kelas VII SMPN 1 Sukasada. Instrumen penelitian berupa lembar wawancara, observasi dan angket. Karakteristik modul IPA, yaitu (1) Bentuk modul IPA berupa buku paket dengan format pdf dan cetak. (2) Aktivitas modul menggunakan model Discovery Learning (3) Sintaks model Discovery Learning dalam modul memuat dimensi Profil Pelajar Pancasila. Hasil dari penelitian ini, berupa uji validitas dengan perhitungan menggunakan formula Gregory yang memperoleh skor 1,00 dengan kategori validitas sangat tinggi. Hasil uji kepraktisan dan keterbacaan secara berturut memperoleh skor 94% dan 93% tergolong kategori sangat praktis dan sangat terbaca. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan modul IPA berorientasi Profil Pelajar Pancasila yang dikembangkan memenuhi kriteria sangat valid, sangat praktis dan sangat terbaca sehingga, layak dilanjutkan ke tahap uji keefektifan.</p>2024-12-27T22:31:07+00:00##submission.copyrightStatement##https://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/biotek/article/view/48340Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik dengan Model Pembelajaran Kooperatif Berbantuan Flashcard Materi Klasifikasi Makhluk Hidup2024-12-29T11:01:14+00:00Salbiah Salbiah[email protected]Titin Titin[email protected]Eko Sri Wahyuni[email protected]Kurnia Ningsih[email protected]Anisyah Yuniarti[email protected]<p>Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VII A SMPN 22 Pontianak pada materi klasifikasi makhluk hidup melalui penerapan model pembelajaran kooperatif berbantuan flashcard. Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang digunakan terdiri dari dua siklus, dengan setiap siklus meliputi empat tahapan: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Metode pengumpulan data melibatkan penggunaan tes hasil belajar, lembar observasi, dan dokumentasi. Penelitian ini memfokuskan pada analisis perubahan dalam pemahaman siswa melalui penerapan strategi pembelajaran yang aktif dan interaktif menggunakan flashcard. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan signifikan dalam hasil belajar siswa; pada siklus I, tingkat ketuntasan belajar adalah 81.25%, yang meningkat menjadi 87.50% pada siklus II. Peningkatan ini mengindikasikan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif berbantuan flashcard tidak hanya meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar tetapi juga secara efektif memperkuat pemahaman mereka tentang materi klasifikasi makhluk hidup. Temuan ini menyarankan bahwa integrasi metode kooperatif dengan alat bantu visual seperti flashcard dapat dijadikan sebagai strategi pedagogis yang efektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.</p>2024-12-27T23:28:45+00:00##submission.copyrightStatement##https://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/biotek/article/view/51562Pengembangan Buku Petunjuk Praktikum Lapangan Berbasis Jigsaw Sebagai Sumber Belajar Identifikasi Vertebrata2024-12-29T11:03:22+00:00Nasrianty Nasrianty[email protected]Ryan Humardani Syam Pratomo[email protected]<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kevalidan dan kelayakan buku petunjuk praktikum lapangan berbasis Jigsaw sebagai sumber belajar identifikasi vertebrata. Produk buku penuntun praktikum lapangan, mengadopsi penelitian pengembangan model Borg dan Gall. Tahapan penelitian dimulai dari studi pendahuluan hingga ke proses tahapan uji coba lapangan. Berdasarkan penilaian dari 2 validator didapatkan skor rata-rata 4,68 termasuk dalam kategori sangat baik. Penerapan uji coba terbatas yang peneliti lakukan terhadap 10 orang mahasiswa yang memiliki kriteria yang berbeda-beda. Adapun uji coba terbatas yang dilakukan peneliti menunjukkan hasil persentase rata-rata secara berurutan yaitu 84% (kemampuan tinggi), 79% (kemampuan sedang) dan 77% (kemampuan rendah). Uji coba lapangan diterapkan dengan memakai 1 kelas dengan the one group pre-test dan post-test design. Peneliti memakai SPSS 23 dalam menganalisis data menggunakan rumus uji beda satu sampel uji paired-T. Hasil analisis uji lapangan menunjukkan signifikansi sebesar 0,000 dengan demikian lebih rendah dari 0,05. Dapat disimpulkan, bahwa nilai mahasiswa baik pretest maupun posttest sangat berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa buku pedoman praktikum lapangan yang dibuat oleh peneliti valid dan layak untuk digunakan dalam pembelajaran.</p>2024-12-28T04:15:17+00:00##submission.copyrightStatement##https://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/biotek/article/view/45929Analisis Sikap Peduli Lingkungan Siswa Berdasarkan Gender2024-12-29T11:05:25+00:00Auramia Hafiza[email protected]Dharma Ferry[email protected]<p>Sikap peduli lingkungan sangat penting untuk memahami perilaku individu dan masyarakat terkait pelestarian lingkungan. Sikap peduli lingkungan merupakan faktor kunci dalam mempengaruhi perilaku pro-lingkungan. Seperti penggunaan sumber daya secara berkelanjutan, dan dukungan terhadap kebijakan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk memahami perbedaan dalam sikap peduli lingkungan antara siswa laki-laki dan perempuan di MAN 1 Kabupaten Kerinci. Metode penelitian yang digunakan adalah survei dengan pendekatan kuantitatif, melibatkan 122 siswa kelas XI dan XII. Instrumen penelitian berupa kuesioner sikap peduli lingkungan dengan menggunakan 22 pernyataan yang dikembangkan oleh Ni Luh Putu Yuliana Septyani pada tahun 2020. Hasil analisis menunjukkan perbedaan signifikan dalam sikap peduli lingkungan antara laki-laki dan Perempuan. Proporsi siswa perempuan yang peduli lingkungan (86.9%) jauh lebih tinggi daripada siswa laki-laki (13.1%). Mayoritas responden menunjukkan sikap tinggi atau sangat tinggi terhadap lingkungan. Data juga menunjukkan perbedaan dalam nilai keseluruhan, di mana siswa perempuan cenderung memperoleh nilai sikap peduli lingkungan yang lebih tinggi. Analisis lebih lanjut terhadap indikator sikap menunjukkan bahwa siswa perempuan secara konsisten menunjukkan sikap peduli lingkungan yang lebih tinggi daripada siswa laki-laki pada semua indikator. Penelitian ini memberikan wawasan mendalam tentang perbedaan sikap peduli lingkungan berdasarkan jenis kelamin di MAN 1 Kabupaten Kerinci.</p>2024-12-28T10:07:31+00:00##submission.copyrightStatement##https://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/biotek/article/view/49469 Desain Primer In Silico Untuk Analisis Expresi Gen Osteopontin (OPN) Sebagai Penanda Kesuburan Pada Kambing Jantan (Capra hircus)2024-12-29T12:54:43+00:00Hendro Sukoco[email protected]Suriansyah Suriansyah[email protected]Salmin Salmin[email protected]Annisa Putri Cahyani[email protected]Suci Andanawari [email protected]Muzizat Akbarrizki [email protected]Ferbian Milas Siswanto[email protected]<p>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendesain sepasang primer agar dapat digunakan dalam analisis ekspresi gen OPN sebagai penanda kesuburan pada kambing jantan (<em>Capra hircus</em>). Metode penelitian yang digunakan adalah kajian molekuler secara <em>in silico</em> berbasis bioinformatika. Data nukleotida diambil dari situs NCBI dengan kode NM_001285667.1. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan <em>Primer-Blast</em> pada situs NCBI untuk memperoleh kandidat primer. Kandidat primer Selanjutnya dianalisis struktur sekunder dan dimer primer menggunakan OligoEvaluator Sigma-Aldrich. Primer yang dirancang kemudian dianalisis spesifisitas primer dan tingkat kesamaan sekuens dengan database nukleotida yang ada di NCBI menggunakan <em>Primer-Blast</em> dan <em>Nucleotide-Blast</em> pada situs NCBI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diperoleh satu pasangan primer yang memiliki kriteria ideal primer yaitu primer <em>forward</em> 5’- ACCCTCCCGAGTAAGTCCAA-3’ dan <em>reverse</em> 5’- AGTCCTCCTCTGTGGCATCT-3’ yang mampu mengamplifikasi daerah gen OPN dengan panjang produk 325 bp. Hasil uji kinerja secara <em>in silico</em> juga menunjukkan bahwa primer tersebut dapat digunakan untuk deteksi gen OPN <em>Capra hircus</em> secara spesifik.</p>2024-12-28T08:01:05+00:00##submission.copyrightStatement##https://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/biotek/article/view/50061Uji Antibakteri Ekstrak Batang Bajakah Berduri (Caesalpinia sumatrana Roxb.) terhadap Salmonella typhi ATCC 194302024-12-29T13:24:19+00:00Annisa Nabilah Mufidah[email protected]Laili Fitri Yeni[email protected]Eko Sri Wahyuni[email protected]<p>Bajakah berduri (<em>Caesalpinia sumatrana </em>Roxb.) merupakan tumbuhan dari famili Fabaceae yang diketahui mengandung metabolit sekunder dengan efek antimikroba. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antibakteri dan pengaruh variasi konsentrasi ekstrak batang bajakah berduri terhadap <em>Salmonella typhi </em>ATCC 19430. Sampel terdiri dari ekstrak batang bajakah berduri dengan konsentrasi yaitu 12,5%, 25%, 50%, dan 100%, serta kontrol negatif (DMSO 10%) dan kontrol positif (kloramfenikol 0,001%). Ekstraksi dilakukan menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96%, sedangkan uji antibakteri dilakukan melalui metode difusi cakram. Pengujian antibakteri menunjukkan adanya zona hambat yang terbentuk dari setiap perlakuan ekstrak konsentrasi 12,5%, 25%, 50% dan 100% berturut-turut sebesar 3,05 mm, 3,89 mm, 3,69 mm, dan 4,56 mm. Ekstrak konsentrasi 100% memiliki rata-rata diameter zona hambat tertinggi, meskipun tergolong kategori sangat lemah menurut standar Morales (<6 mm). Aktivitas antibakteri ini dipengaruhi oleh kandungan metabolit sekunder dalam ekstrak berupa alkaloid dan terpenoid yang diketahui bersifat antibakteri. Temuan ini memberikan dasar penelitian lebih lanjut dalam pengembangan potensi bajakah berduri sebagai agen antibakteri herbal.</p>2024-12-28T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/biotek/article/view/34387Analisis Kualitas Ragi Roti Sourdough pada Berbagai Jenis Tepung dengan Penambahan Ekstrak Tomat (Solanum lycopersicium)2024-12-29T12:10:16+00:00Putri Rosfiana Dewi[email protected]Laela Dwi Kartiko Sari[email protected]Aridha Elfarikha Windayanti [email protected]Siska Aliatuliyah Cica[email protected]Alvi Lailatun Nikmah[email protected]Isnawati Isnawati [email protected]<p>Ragi <em>sourdough</em> merupakan ragi alami untuk pembuatan roti yang bertujuan memperlambat proses pembusukan. Proses fermentasi dapat dibantu menggunakan ekstrak tomat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kualitas ragi terbaik dari berbagai jenis tepung dengan penambahan ekstrak tomat (<em>Solanum lycopersicum</em>). Penelitian eksperimen ini didesain dengan variabel bebas berupa jenis tepung (terigu, gandum, ketan), variabel kontrol berupa jenis ekstrak tomat dan perbandingan komposisi bahan (1:1), serta variabel respon berupa kualitas ragi (warna, bau, bentuk, keberadaan benda asing, dan keaktifan ragi). Data dianalisis secara deskriptif dan dibandingkan dengan standar kualitas ragi berdasarkan SNI (Standar Nasional Indonesia). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tepung gandum menghasilkan ragi <em>sourdough</em> terbaik. Hasil menunjukkan tepung gandum memenuhi syarat ragi berdasarkan SNI 01-2982-1992, memiliki warna putih kekuningan dengan bau normal keasaman baik, berbentuk serbuk kasar dengan tidak ada benda asing dan keaktifan ragi baik. Berbeda dengan tepung terigu mempunyai warna putih kecokelatan, bau normal sangat asam, tekstur kasar berbentuk serbuk, dan tidak ada benda asing, tetapi pada keaktifan tidak baik sehingga kurang memenuhi standar SNI 01-2982-1992. Tepung ketan warna putih, bau normal sedikit asam, bentuk serbuk halus, dan tidak terdapat benda asing, keaktifan sangat baik, tetapi kurang memenuhi standar SNI 01-2982-1992 karena warna dan teksturnya.</p>2024-12-28T13:58:04+00:00##submission.copyrightStatement##https://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/biotek/article/view/49862Etnobotani Tumbuhan Obat Tradisional untuk Mengatasi Hipertensi oleh Etnik Melayu Mulia Kerta Ketapang2024-12-29T12:12:32+00:00Hany Nurfitri[email protected]Syamswisna Syamswisna[email protected]Titin Titin[email protected]<p>Kekayaan flora di Indonesia memiliki peran penting bagi masyarakat terutama dalam bidang kesehatan. Etnik Melayu Mulia Kerta Ketapang merupakan salah satu masyarakat yang memanfaatkan tumbuhan sebagai obat tradisional khususnya untuk mengobati hipertensi yang umum dialami masyarakat. Pengetahuan terkait pemanfaatan tumbuhan sebagai obat tradisional hipertensi diperoleh secara turun temurun melalui mulut ke mulut sehingga tidak terdokumentasi dengan baik. Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mendata jenis tumbuhan, identitas tumbuhan, bagian tumbuhan, serta cara penggunaan tumbuhan sebagai obat tradisional mengatasi hipertensi oleh etnik Melayu Mulia Kerta Ketapang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan metode triangulasi (wawancara, observasi, dan dokumentasi) dan identifikasi tumbuhan sebagai instrumen pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 33 jenis tumbuhan dimanfaatkan sebagai tumbuhan obat tradisional hipertensi. Tumbuhan dari famili Rutaceae dan Lamiaceae paling banyak digunakan dengan masing-masing persentase 9%. Bagian tumbuhan yang paling banyak dimanfaatkan adalah daun yaitu sebesar 43,2%. Metode perebusan menjadi cara penggunaan yang paling banyak digunakan dengan persentase 58%. Hasil penelitian dapat dijadikan referensi pengembangan dan penelitian selanjutnya serta dasar untuk membandingkan kemiripan atau kedekatan etnik Melayu Mulia Kerta Ketapang dengan etnik-etnik lainnya berdasarkan pemanfaatan tumbuhan obat tradisional.</p>2024-12-28T15:18:24+00:00##submission.copyrightStatement##https://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/biotek/article/view/51245Ekstrak Buah Lerak (Sapindus rarak) sebagai Sabun Antibakteri yang Ramah Lingkungan 2024-12-29T12:17:26+00:00Novitarini Novitarini[email protected]I Nyoman Bagus Aji Kresnapati[email protected]Alfarizi Muzaifa Akmi[email protected]<p>Surfaktan sintetik mencemari lingkungan dan menyebabkan iritasi kulit, sehingga diperlukan biosurfaktan alami. Buah lerak (<em>Sapindus rarak</em>) memiliki potensi sebagai biosurfaktan karena mengandung senyawa saponin sebesar 28% serta memiliki aktivitas antibakteri yang potensial. Tujuan Penelitian ini menguji aktivitas antibakteri ekstrak buah lerak menggunakan tiga parameter: Zona Hambat, Konsentrasi Hambat Minimum (KHM), dan Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) terhadap <em>Staphylococcus aureus</em> (Gram positif) dan <em>Pseudomonas aeruginosa</em> (Gram negatif). Metode penelitian menggunakan <em>Posttest Only Control Group Design</em> menguji aktivitas antibakteri dari ekstrak buah lerak terhadap flora normal pada permukaan kulit yaitu <em>Staphylococcus aureus</em> (Gram Positif) dan <em>Pseudomonas aeruginosa</em> (Gram Negatif). Seluruh hasil uji aktivitas antibakteri dianalisis dengan <em>One Way ANOVA</em> menggunakan SPSS IBM versi 22. Hasil penelitian Konsentrasi Hambat Minimum didapatkan sebesar 6,25% terhadap gram positif dan 1,56% terdapat gram negatif. Konsentrasi Bunuh Minimum didapatkan sebesar 25% terhadap gram positif dan 50% terdapat gram negatif. Ekstrak konsentrasi 50% memiliki zona hambat terhadap gram positif dan gram negatif secara berurut: 21,53 dan 22,13 mm. Hasil ini menggambarkan bahwa ekstrak buah lerak memiliki daya hambat sangat kuat terhadap bakteri gram positif dan negatif. Penelitian ini dapat menjadi dasar untuk pengembangan formulasi sabun antibakteri dari ekstrak buah lerak yang ramah lingkungan.</p>2024-12-28T16:33:36+00:00##submission.copyrightStatement##https://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/biotek/article/view/50112The Preliminary Study of Electrigens Potential from Wastewater as The Manifestation Of "Khalifah Fil Tadbir" Conception2024-12-29T13:04:59+00:00Hafsan Hafsan[email protected]Andi Indra Jaya Asaad[email protected]Muh Ali Arsyad[email protected]Arifuddin Ahmad[email protected]<p style="font-weight: 400;">Penelitian ini mengungkap bahwa limbah budidaya udang super intensif Punaga memiliki potensi sebagai sumber energi listrik melalui proses bioelektrogenik berbasis bakteri potensial indegenous dari limbah tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa empat jenis bakteri potensial yang diisolasi dari limbah budidaya udang super intensif, masing-masing memiliki kemampuan untuk menghasilkan power density rata-rata yang cukup signifikan. Isolat bakteri D (<em>Bacillus</em> sp) menunjukkan potensi elektrogenik tertinggi dengan rata-rata power density sebesar 38.55±0.87 mW/m2, diikuti oleh isolat bakteri B (<em>Pseudomonas</em> sp) dengan rata-rata power density sebesar 34.72±2.80 mW/m2, isolat bakteri C (<em>Bacillus</em> sp) dengan rata-rata power density sebesar 29.90±5.26 mW/m2, dan isolat bakteri A (<em>Bacillus</em> sp) dengan rata-rata power density sebesar 25.90±1.69 mW/m2. Penelitian ini menunjukkan bahwa limbah budidaya udang super intensif Punaga dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik melalui proses bioelektrogenik menggunakan bakteri potensial tertentu, seperti isolat bakteri <em>Bacillus</em> sp dan <em>Pseudomonas</em> sp. Selain itu, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengoptimalkan potensi elektrogenik dari limbah budidaya udang super intensif dan meningkatkan efisiensi dan kinerja MFC yang digunakan dalam proses elektrogenik. Pengembangan teknologi pengolahan limbah menjadi sumber energi listrik melalui proses elektrogenik dari limbah budidaya udang super intensif dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam upaya mengatasi permasalahan energi dan lingkungan global.</p>2024-12-28T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/biotek/article/view/52329Pilihan Habitat Kupu-kupu (Lepidoptera: Rhopalocera) di Sepanjang Sistem Agroforestri Taman Nasional Lore Lindu dan Kawasan Enklave, Sulawesi, Indonesia2024-12-29T12:24:39+00:00Fitrallisan Fitrallisan[email protected]Soleha R[email protected]Ria Rezki Yanti[email protected]Cipta Afrilianti[email protected]Elif Fitriana[email protected]Elijonnahdi Elijonnahdi[email protected]Agmal Qodri[email protected]Fahri Fahri[email protected]<p>Kupu-kupu telah terbukti sebagai bioindikator penting untuk menilai keanekaragaman hayati dan memantau respon ekosistem terhadap gangguan lingkungan. Memahami preferensi habitat kupu-kupu dapat membantu mengidentifikasi habitat kritis yang perlu dilestarikan untuk menjaga populasi kelompok ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pilihan habitat kupu-kupu pada enam jenis penggunaan lahan di Taman Nasional Lore Lindu (habitat hutan alami: hutan primer, hutan sekunder dan agroforestri, aliran sungai) dan kawasan Enclave Lindu dan Besoa (sistem antropogenik: kebun cokelat/kakao dan pemukiman). Kupu-kupu dikoleksi dengan jaring serangga (<em>insect net</em>) dengan teknik sapuan (<em>sweep net</em>) di sepanjang garis transek pada setiap habitat. Masing-masing habitat dibagi menjadi 3 transek dengan panjang masing-masing transect 200 m secara <em>purposive</em> <em>sampling</em>. Pilihan habitat kupu-kupu di habitat alam dan antropogenik dievaluasi dengan membandingkan jumlah individu dan spesies di setiap habitat dan persentase famili, serta komposisi spesies antar habitat. Sebanyak 1786 individu dari 85 jenis yang tergolong dalam 5 famili kupu-kupu di TN Lore Lindu dan kawasan enklave. Jumlah individu dan jenis terbanyak ditemukan pada habitat Agroforestri 527 individu; 46 jenis), sedangkan jenis terendah ditemukan di Hutan Primer (14 jenis) dan jumlah individu terendah pada Aliran Sungai (76 individu). Nilai Keanekaragaman tertinggi terdapat di habitat agroforestri (H'= 3.33 dan E= 0.75) dan terendah di hutan primer (H'= 2.27 dan E= 0.51). Kupu-kupu Famili Nymphalidae dengan persentase spesies dan individu tertinggi yang terdistribusi di semua habitat. Kesamaan komposisi spesies kupu-kupu terbentuk menjadi 3 kelompok habitat: habitat hutan primer‒aliran sungai, habitat kebun cokelat‒pemukiman dan habitat hutan sekunder‒agroforestri. Habitat alami (hutan primer, sekunder, agroforest dan sekitar aliran sungai) memiliki jumlah jenis yang tinggi dibandingkan dengan sistem penggunaan lahan seperti kebun cokelat/kakao dan pemukiman. Oleh sebab itu, habitat alami mendukung kehadiran kupu-kupu di TN Lore Lindu dan sekitarnya.</p>2024-12-28T17:56:08+00:00##submission.copyrightStatement##https://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/biotek/article/view/38100Karakteristik dan Aktivitas Antioksidan Tepung Kulit Buah Naga (Hylocerus polyrhizus) pada Brownies Pukis Kulit Buah Naga (Bruga)2024-12-29T17:03:10+00:00Putri Kurnia Lestari[email protected]Fathimah Qonita Nazihah[email protected]Aulia Shafra Nadhilah[email protected]Qorina Amalia Safitri[email protected]Isnawati Isnawati[email protected]<p>Buah naga merupakan buah yang memiliki kandungan kaya akan khasiat dan manfaat. Salah satu bagian dari buah naga yang memiliki khasiat gizi yang tinggi adalah kulitnya. Salah satu produk olahan pada kulit buah naga adalah tepung yang dapat dijadikan komposisi bahan dalam kue. Pemanfaatan kulit buah naga ini juga dapat menambah nilai gizi pada kue. Tepung kulit buah naga sendiri memiliki kandungan yang kaya antioksidan. Antioksidan ini memiliki manfaat untuk melindungi tubuh dari berbagai macam serangan penyakit dan melindungi dari efek radikal bebas bagi tubuh. Pemanfaatan kulit buah naga ini dapat digunakan untuk mengurangi limbah buah naga yang kerap mencemari lingkungan sekitar. Limbah buah naga ini masih minim pemanfaatannya di kalangan masyarakat luas sehingga sering terjadi penumpukan. Oleh karena itu, dengan diadakannya penelitian ini dapat menambahkan nilai khasiat serta gizi pada kue dan untuk mengurangi jumlah limbah kulit buah naga yang ada di lingkungan sekitar untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan <em>eco-friendly</em>. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis karakteristik dan juga aktivitas antioksidan yang terkandung dalam tepung kulit buah naga yang akan dibuat dalam bentuk kue brownies pukis. Brownies pukis ini dibagi menjadi 3 konsentrasi, yaitu 100 % tepung terigu, 50% tepung kulit buah naga, dan 100% tepung kulit buah naga dengan menganalisis kandungan amilum dan pengaruh kualitas brownies pukis tersebut dalam aspek bentuk, warna, rasa, bau dan tekstur</p>2024-12-28T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/biotek/article/view/52433Biodiversitas Avifauna dan Insekta Sebagai Bioindikator Keasrian Kampus UIN Alauddin Makassar2024-12-30T11:58:49+00:00Ariati A. Ridha[email protected]Yunadia[email protected]Syarif Hidayat Amrullah[email protected]Rahmat Fajrin Alir[email protected]Nurman Nurman[email protected]<p> </p> <p>Keberadaan avifauna dan insekta berperan penting secara ekologis serta mendukung keberlanjutan dan kesejahteraan komunitas akademis. Dengan menjaga biodiversitas hayati, kampus UIN Alauddin Makassar dapat menjadi contoh bagi institusi pendidikan lainnya, serta memenuhi salah satu Pancacita Rektor untuk menciptakan kampus yang tidak hanya berkualitas akademis, tetapi juga ramah dengan lingkungan yang nyaman bagi penghuninya. Penelitian ini bertujuan pokok untuk mengeksplorasi dan mengevaluasi keragaman avifauna serta insekta sebagai bioindikator keasrian di Kampus UIN Alauddin Makassar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah <em>Index Point of Abundance</em> (IPA) dengan penentuan 5 titik di Kampus I dan 10 titik di Kampus II UIN Alauddin Makassar. Hasil penelitian, diperoleh biodiversitas avifauna sebanyak 28 spesies. Spesies dengan kelimpahan tertinggi di area A dan B adalah <em>Passer montanus </em>(burung gereja). Sedangkan biodiversitas insekta sebanyak 106 jenis spesies. Spesies dengan kelimpahan tertinggi adalah <em>Oecophylla smaragdina</em> (semut rangrang). Biodiversitas avifauna dan insekta di lingkungan kampus berfungsi sebagai bioindikator keasrian lingkungan, dengan menunjukkan kualitas habitat yang baik dan mendukung ekosistem yang seimbang. Hal ini didukung dari banyaknya spesies avifauna dan insekta serta hasil dari indeks ekologi yang ditemukan. Dengan demikian, maka dapat membuktikan bahwa Kampus UIN Alauddin Makassar masih tergolong asri ditandai dengan beragamnya avifauna dan insekta yang ditemukan.</p>2024-12-28T19:22:04+00:00##submission.copyrightStatement##