ASTROLABE; INSTRUMEN ASTRONOMI KLASIK DAN KONTRIBUSINYA DALAM HISAB RUKYAT

  • Fathor Rausi Mahasiswa S-2 Program Studi Ilmu Falak UIN Walisongo Semarang
    (ID)

Abstract

Abstrak

Kontribusi Astrolabe sebagai instrumen astronomi klasik tidak boleh dipandang sebelah mata. Peran dan kontribusinya cukup signifikan dalam perkembangan astronomi. Astrolabe secara umum berfungsi untuk menentukan waktu surya (solar time) dengan memanfaatkan fenomena alam, yaitu Matahari pada siang hari dan pengamatan bintang pada malam hari. Kehadiran Astrolabe dengan fungsinya tersebut sangat membantu aktivitas manusia sehari-hari dalam beberapa lini. Astrolabe mengalami modifikasi di tangan umat Islam, karena fungsi instrumen klasik ini selaras dengan syariat Islam, khususnya dalam penentuan awal waktu salat. Masuknya waktu salat dalam hukum Islam didasarkan kepada fenomena alam, seperti tergelincirnya Matahari (zawāl) sebagai tanda masuknya waktu salat zuhur.

Kata Kunci: Astrolabe, instrumen astronomi klasik dan hisab rukyat.    

References

DAFTAR PUSTAKA

Butar-Butar, Arwin Juli Rakhmadi, Khazanah Astronomi Islam Abad Pertengahan, Purwokerto: UM Purwokerto Press, 2016.

Haji Khalifah, Kasyf al-Zunūn ‘an Asāmi al-Kutub wa al-Funūn, Beirut: Dār Ihyā’ al-Arabi, t.th.

Hayton, Darin, An Introduction to the Astrolabe, ebook.

Khālid, al-Usţurlāb,ebook.

al-Khawarizmi, Abu Abdillah Muhammad, Mafatih al-‘Ulum, Beirut: Dar al-Manahil, 2008.

Morrison, James E., The Astrolabe, DE USA: Janus Rehoboth Beach, 2007.

Qulub, Siti Tatmainul, Ilmu Falak dari Sejarah ke Teori dan Aplikasi, Depok: PT RAJAGRAFINDO, 2017.

al-Saffar, Ibn, al-‘Amal bi al-Usţurlāb, Mesir: al-Ma’had al-Misri: 1955.

Sumber Lain:

King, David A., The Origin of The Astrolabe According to The Medieval Islamic Sources, Journal for the History of Arabic Science, Vol. 5, 1981.

Neugebauer, BY O., The Early History of The Astrolabe; Studies in Ancient Astronomy IX (1949), Journal Isis Chicago, doi: 10.1086/349045.

Wawancara dengan Mutoha Arkanuddin di kediamannya, Jl. Gejayan Suropandan Yogyakarta pada 28 Oktober 2018, pukul 21:00 WIB.

Published
2019-12-14
Section
Articles
Abstract viewed = 1505 times