Gender dan Legitimasi Penentuan Awal Bulan Kamariah
Abstract
Rukyatul hilal activity is an annual agenda of the Ministry of Religion of the Republic of Indonesia to determine the entry of the early lunation month. As for the focus of the hilal rukyatul activity is the emergence of the new moon itself. So far, the determination of the beginning of the month is only done by male seaman, whereas women celestial experts also have the same opportunities and rights. But so far, the authors have not found any reports of hilal rukyat from women. This research uses library research method with a qualitative approach. The results of this study indicate that in the initial determination of the lunar month, female astronomers do not yet have the same rights and position as men.Keyword: Determination of Kamariah, Gender
References
A. Warson Moenawwir. (2002). Al-Munawir, Kamus Arab–Indonesia. Surabaya: Pustaka Progresif.
Abi Ishaq Ibrahim bin Ali bin Yusuf. t.t. Al-Muhazzab, Juz II, Beirut Libanon, Darul Kutub Ilmiyah.
Djamaan Nur. (1993). Fiqh Munakahat, Semarang: Toha Putra.
Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa, 2008.
Dewi Ratnawati. dkk. (2019). Kesetaraan Gender tentang Pendidikan Laki-lai dan Perempuan. Jurnal Harkat: Media Komunikasi Gender, 15 (1).
Fakih, Mansour. (2008). Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ibnu Hajar Al Asqalani. (2005). Fathul Baari, Penerjemah Amiruddin, Jakarta: Pustaka Azzam.
Ibnu Rusyd. (2007). Bidayatul Mujtahid, Penerjemah Imam Ghazali Said dan Achmad Zaidun. Jakarta: Pustaka Amani.
Ikhsan, Arfan. 2008. Metodologi Penelitian Akuntansi Keperilakuan. Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.
---------------. Desember. (2007). “Profesionalisme Auditor pada Kantor Akuntan Publik Dilihat dari Perbedaan Gender, Kantor Akuntan Publik dan Hirarki Jabatannya”, dalam Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol. 9, No. 2, 199-222.
Imam Syafii. (2008). Ringkasan Kitab Al Umm, Penerjemah Amiruddin, Jakarta: Pustaka Azam
Izzuddin, Ahmad. (2007). Fiqih Hisab Rukyat Menyatukan NU dan Muhammadiyah dalam Penentuan Awal Ramadhan, Idul Fitri dan Idul Adha. Jakarta: Erlangga.
Khazin, Muhyiddin. (2009). 99 Tanya Jawab Masalah Hisab & Rukyat. Yogyakarta: Ramadhan Press.
M. Abdul Mujieb. (1994). Kamus Istilah Fiqih, Jakarta: PT. Pustaka Firdaus
M. Ali Hasan. (2000). Perbandingan Madzhab Fiqh, Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.
Macdonald, Mandy dan Sprenger, Ellen. 1997. Gender dan Perubahan Organisasi. Yogyakarta: Insist Press.
Masykur. (2007). Fiqih Lima Mazhab, Jakarta: Lentera.
Mosse, Julia Cleves. 2007. Gender dan Pembangunan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Robins, Stephen P. dan Judge, Timothy A. 2008. Perilaku Organisasi edisi Kedua belas. Jakarta: Salemba Empat.
Saksono, Tono. (2007). Mengkompromikan rukyat & hisab. (Jakarta: PT Amythas Publicita).
Sayyid Sabiq. (2009). Fikih Sunnah, Penerjemah Abdurrahim dan Masrukhin. Jakarta: Cakrawala Publishing.
Sumardi. 2001. Pengaruh Pengalaman terhadap Profesionalisme serta Pengaruh Profesionalisme terhadap Kinerja dan kepuasan Kerja (Studi Empiris: Auditor BPKP), Tesis Magister Sains Akuntansi, Universitas Diponegoro Semarang.
Susiknan Azhari, Ensiklopedi Hisab Rukyat. Cet. Ke-2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008.
Syarif, Muh Rasywan. "Diskursus Perkembangan Formulasi Kalender Hijriah." ELFALAKY 2.1 (2018).
Syarif, Muh. "Reformasi Kalender Hijriyah: Maslahah atau Mudharat?." (2015): 9-15.
Thomas Djamaludin, Menggagas Fiqh Astronomi (Telaah Hisab-Rukyat dan Pencarian Solusi Perbedaan Hari Raya. Bandung: Kaki Langit, 2005
Tim Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Muhammadiyah. (2009). Pedoman Hisab Muhammadiyah. Yogyakarta: Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Muhammadiyah.
Wahbah Az-Zuhaili. (2011). Fiqih Islam Wa Adillatuhu. Jakarta: Gema Insani.
-------------------------. (1989). Al-Fiqh al-Islamiy wa Adillatuhu. Damaskus: Dar al-Fikr.