https://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/filogeni/issue/feed Filogeni: Jurnal Mahasiswa Biologi 2025-02-24T10:12:47+00:00 Zulkarnain [email protected] Open Journal Systems <p>Filogeni: Jurnal Mahasiswa Biologi merupakan jurnal akses terbuka dan double-blind peer-reviewed yang diterbitkan oleh Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, tahun 2021.&nbsp;Jurnal ini mengakomodir naskah karya tulis mahasiswa dengan tema Biologi dengan frekuensi terbit tiga kali dalam setahun, yaitu Januari-April, Mei-Agustus, dan September-Desember.</p> https://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/filogeni/article/view/47235 Perbandingan karakteristik morfometrik induk kerbau yang dipelihara secara intensif dan semi intensif di Desa Kejambon dan Desa Surajaya 2025-01-08T07:28:38+00:00 Chrisshinta Iris Edhiningtyas [email protected] Himmatul Hasanah [email protected] <p>Indukan ternak dengan genetik yang unggul akan menurunkan gen tersebut pada keturunan selanjutnya. Upaya untuk meningkatkan mutu genetik dan populasi ternak perlu dilakukan seleksi induk untuk meningkatkan performa ternak yang baik. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbandingan ukuran tubuh ternak dengan ukuran yang disyaratkan pada SNI dan perbandingan kerbau dengan sistem pemeliharaan intensif dan semi intensif. Penelitian ini menggunakan metode <em>purposive sampling</em> untuk pengambilan sampel. Sampel yang digunakan adalah indukan bunting dan indukan laktasi yang ada di Desa Kejambon dan Desa Surajaya. Perbedaan sistem pemeliharaan pada induk betina dan laktasi dianalisis dengan uji-t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai <em>Body Scoring Condition</em> (BCS) tidak berbeda nyata (P&gt;0,05). Pada ukuran tubuh induk betina bunting menunjukkan berbeda nyata (P&lt;0,05) kecuali tinggi pundak dan bobot badan. Sedangkan pada induk betina laktasi menunjukkan seluruh parameter tidak berbeda nyata (P&gt;0,05). Kesimpulannya adalah pengamatan BCS menunjukkan induk bunting dan laktasi yang dipelihara secara intensif dan semi intensif memenuhi standar sebagai indukan. Pada pengukuran morfometri tubuh induk betina dan bunting yang dipelihara secara intensif dan semi intensif seluruhnya memenuhi standar pada SNI. Morfometri induk bunting yang dipelihara secara intensif lebih tinggi daripada semi intensif, sedangkan pada induk laktasi yang dipelihara secara intensif lebih rendah daripada semi intensif.</p> 2025-01-08T07:14:15+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/filogeni/article/view/52412 Morfologi dan morfometri kelelawar Hipposideros larvatus penghuni Gua Pemetung Bengkulu Utara 2025-01-09T12:07:08+00:00 Muhammad Farid Fadhlullah [email protected] Armanda Okta Pramita Sari [email protected] Rosi Triana Sari [email protected] Marta Royana BR Pasaribu [email protected] Santi Nurul Kamilah [email protected] <p>Gua Pemetung terletak di Fesa Padang Bendar, Kabupaten Bengkulu utara yang dikelilingi pepohonan dengan tajuk yang rapat serta terdapat sungai yang mengalir di dekat gua tersebut. Berdasarkan survei, gua ini dihuni oleh koloni kelelawar dan penelitian ini penting untuk dilakukan karena kelelawar memiliki peran ekologis yang yang ekologis dalam menjaga keseimbangan ekosistem gua. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menginventarisasi jenis-jenis kelelawar penghuni Gua Pemetung. Penelitian ini dilakukan dengan metode observasi dan penangkapan kelelawar langsung di dalam gua menggunakan alat tangkap <em>hand net</em>. Hasil penelitian diperoleh 15 kelelawar dewasa dan 2 kelelawar anakan, terdiri dari 6 jantan dan 11 betina. Identifikasi berdasarkan ciri morfologi menunjukkan bahwa seluruhnya berasal dari kelelawar jenis <em>Hipposideros larvatus</em>. Ukuran morfometri berkisar antara 40,4-76,0 mm untuk panjang tubuh (HB), 47,7 mm panjang tubuh total (TL), 8,9-29,4 mm panjang tibia (T), 32,5-64,6 mm lengan bawah (FA), 7,3-21,4 telinga (E), dan 7,3-14,1 mm tungkai belakang (HF). Gua Pemetung menyediakan tempat perlindungan yang baik bagi kelelawar <em>Hipposideros larvatus</em>, sehingga gua ini digunakan sebagai <em>roosting site</em>.</p> 2025-01-09T11:55:44+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/filogeni/article/view/52614 Pengaruh durasi paparan cahaya matahari terhadap kecepatan pertumbuhan awal tanaman kacang hijau (Vigna radiata) varietas lokal Sumatera Barat 2025-01-10T15:01:03+00:00 Wandra Apriyoza [email protected] Syamsurizal Syamsurizal [email protected] Shalsa Anggrama [email protected] <p>Cahaya matahari merupakan salah satu faktor krusial yang dapat memengaruhi pertumbuhan tanaman termasuk pada tanaman kacang hijau (<em>Vigna radiata</em>) yang merupakan salah satu komoditas pertanian penting di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh durasi paparan cahaya matahari terhadap kecepatan pertumbuhan awal kacang hijau (<em>V. radiata</em>) varietas lokal Sumatera Barat. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif eksperimental dengan perlakuan yang diberikan meliputi empat durasi paparan cahaya matahari yaitu kontrol (tanpa cahaya), 4 jam (P1), 6 jam (P2), dan 12 jam (P3) per hari. Penelitian disusun dalam rancangan lengkap (RAL) dengan 4 kali ulangan. Parameter pengamatan pada penelitian ini meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, dan lebar daun sebagai parameter utama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa durasi paparan cahaya matahari berpengaruh signifikan terhadap jumlah daun pada fase awal pertumbuhan kacang hijau, tetapi tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap tinggi tanaman dan lebar daun. Durasi paparan cahaya matahari selama 12 jam per hari (P3) memberikan hasil terbaik, dengan rata-rata tinggi tanaman mencapai 10,65 cm, jumlah daun 5 helai, dan lebar daun 2,05 cm. Oleh karena itu, penyesuaian durasi paparan cahaya matahari menjadi penting terutama dalam meningkatkan jumlah daun yang berkontribusi pada proses fotosintesis awal tanaman. Hasil ini dapat menjadi dasar dalam menentukan durasi cahaya optimal untuk budidaya kacang hijau pada fase awal pertumbuhan.</p> 2025-01-09T14:57:44+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/filogeni/article/view/52791 Perbandingan efektivitas pupuk kandang sapi dan pupuk urea terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman jagung (Zea mays L.) 2025-01-10T14:54:51+00:00 Syifa Zalina Ramadhani [email protected] Vernika Zafit [email protected] Syamsurizal Syamsurizal [email protected] <p>Jagung (<em>Zea mays</em> L.) merupakan komoditas penting sebagai sumber karbohidrat di Indonesia, sehingga pemupukan yang tepat sangat diperlukan untuk meningkatkan produktivitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan efektivitas pupuk kandang sapi dan pupuk urea terhadap pertumbuhan tanaman jagung. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Parameter yang diukur meliputi tinggi tanaman dan jumlah daun. Berdasarkan hasil penelitian pengaplikasian pupuk kandang sapi memberikan hasil yang signifikan terhadap tinggi tanaman dan jumlah daun tanaman jagung dibandingkan dengan pupuk urea. Perlakuan pemberian pupuk kandang sapi dengan dosis 12 g/tanaman memiliki tinggi tanaman dan jumlah daun yang lebih baik dibandingkan perlakuan lainnya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian pupuk kandang sapi memberikan pengaruh yang signifikan pada pertumbuhan tananaman berpotensi lebih efektif dalam meningkatkan pertumbuhan vegetatif tanaman jagung.</p> 2025-01-10T14:53:32+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/filogeni/article/view/48004 Pemeriksaan darah lengkap pada sampel pasien dengan metode automatik dan metode Westergren di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar 2025-02-05T04:35:11+00:00 Nur Adinda Irtiyah Jaenuddin [email protected] Zulkarnain Zulkarnain [email protected] Sitti Surdianah [email protected] <p>Hematologi merupakan suatu bidang yang mengkaji terkait cara penilaian profil darah yang membantu proses diagnosis kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil darah pasien di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar dan mengetahui determinan yang dapat diakibatkan. Pemeriksaan darah lengkap di BBLK Makassar menggunakan 2 metode. Profil darah rutin diperiksa dengan metode automatik yang melibatkan penggunaan bahan kontrol dan reagen khusus pada <em>hematology analyzer</em>. Sedangkan, pemeriksaan LED dilakukan dengan metode Westergren yang menggunakan EDTA dan NaCl. Data profil darah yang ditemukan kemudian dianalisis menggunakan rumus persentase. Hasil pemeriksaan yang diperoleh dari profil darah pasien berdasarkan parameternya yaitu 30% abnormal pada hemoglobin, 21% abnormal pada leukosit, 59% abnormal pada eosinofil, 1% abnormal pada basofil, 59% abnormal pada neutrofil, 51% abnormal pada limfosit, 51% abnormal pada monosit, 31% abnormal pada hematokrit, 27% abnormal pada eritrosit, 17% abnormal pada MCV, 6% abnormal pada MCH, 4% abnormal pada MCHC, 10% abnormal pada trombosit dan 51% abnormal pada LED. Hasil persentase abnormal ini menunjukkan bahwa profil darah yang diperoleh didominasi oleh kadar normal. Namun pemeriksaan darah lengkap sangat perlu untuk tetap dilakukan dengan tujuan menjaga kesehatan dan menghindari penyakit yang berkaitan dengan profil darah.</p> 2025-02-05T04:28:24+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/filogeni/article/view/49494 Pemeriksaan ureum dan kreatinin dalam sampel serum darah pasien menggunakan metode fotometrik di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar 2025-02-05T07:28:45+00:00 Nur Isnaeni [email protected] St. Aisyah Sijid [email protected] Sitti Surdianah [email protected] <p>Ginjal merupakan organ vital yang berfungsi untuk mengeluarkan produk sisa metabolisme dalam bentuk urin. Tes ureum dan kreatinin menjadi alat diagnostik yang efektif untuk mengidentifikasi potensi masalah ginjal dan kinerjanya dalam mengeliminasi senyawa-senyawa sisa metabolisme dari darah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan kadar ureum dan kreatinin pada sampel serum darah pasien di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar berdasarkan jenis kelamin dan kelompok usia. Metode fotometrik digunakan untuk mengukur kadar substansi dalam serum darah seperti kadar ureum dan kreatinin yang penting untuk menilai fungsi ginjal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien yang melakukan pemeriksaan didominasi oleh perempuan sebanyak 128 pasien dan laki-laki sebanyak 72 pasien. Kadar ureum dan kreatinin berdasarkan jenis kelamin menunjukkan bahwa rata-rata kadar ureum dan kreatinin tertinggi berada pada jenis kelamin laki-laki dibandingkan perempuan. Sedangkan rata-rata kadar ureum dan kreatinin tertinggi berdasarkan kelompok umur didominasi pada usia 50-60 dan &gt;70 tahun. Dengan memahami perbedaan kadar ureum dan kreatinin berdasarkan jenis kelamin dan usia, tenaga medis dapat melakukan diagnosis yang lebih tepat terhadap gangguan fungsi ginjal.</p> 2025-02-05T07:22:28+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/filogeni/article/view/51094 Analisis populasi ayam kampung di Jawa Timur dengan metode K-Means Clustering 2025-02-06T04:17:48+00:00 Rifqoh Qonita Al Huda [email protected] Saiful Bahri [email protected] <p>Ayam kampung merupakan jenis ayam lokal yang memiliki populasi terbesar di Indonesia, khususnya di Jawa Timur. Ayam kampung dikenal dengan kemampuannya mencari makan secara mandiri di alam bebas, sehingga mudah dipelihara dan memiliki adaptasi yang baik terhadap lingkungan. Oleh karena itu, peternakan ayam kampung sangat berkontribusi terhadap perekonomian desa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis populasi atau pertumbuhan ayam kampung di Jawa Timur serta mengelompokkan populasi ayam kampung di provinsi tersebut pada tahun 2020 hingga 2022. Penelitian ini berfokus pada analisis populasi ayam kampung di Jawa Timur, dengan menggunakan metode <em>K-Means Clustering</em>. Metode <em>K-Means Clustering</em> adalah salah satu teknik dalam algoritma clustering yang sangat efektif dan efisien dalam mengelompokkan data dalam jumlah besar. Hasil penelitian diketahui bahwa dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur, terdapat 4 kabupaten/kota dengan klaster populasi tinggi, 13 kabupaten/kota dengan klaster populasi sedang, dan 21 kabupaten/kota dengan klaster populasi rendah.</p> 2025-02-06T04:10:52+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/filogeni/article/view/53338 Diversifikasi dan karakterisasi mie dan nori berbasis rumput laut 2025-02-07T04:23:32+00:00 Nur Adnin Kamilah [email protected] Kasmiati Kasmiati [email protected] Selis Meriem [email protected] <p>Indonesia memegang peranan penting dalam produksi rumput laut dunia yang digunakan dalam pembuatan karagenan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penambahan rumput laut <em>Eucheuma cottoni </em>terhadap rasa, aroma, tekstur, dan warna mie, serta mengevaluasi proporsi berat campuran <em>Ulva lactuca </em>dan <em>E. cottonii </em>yang terbaik dalam pembuatan nori. Pengolahan mie berbasis <em>E. cottonii</em> dimulai dari pencucian dan perendaman, penghalusan, pencampuran, pembuatan adonan, pemipihan, pencetakan, perebusan, pengemasan serta dilanjutkan dengan uji organoleptik. Pengolahan nori dimulai dari proses preparasi rumput laut, penghalusan, pemasakan, pencetakan, dan pengeringan. Hasil menunjukkan bahwa campuran 200 g <em>E. cottonii</em> dan 300 g terigu dengan rasio 40%:60% menghasilkan kualitas adonan mie kering yang terbaik. Penambahan <em>E. cottonii</em> menghasilkan kualitas mie yang sama dengan perlakuan kontrol (tanpa <em>E. cottonii</em>) yaitu rasa hambar, tidak beraroma, tekstur kenyal, dan berwarna pucat putih. Komposisi nori yang terbaik dihasilkan dari campuran 7 gram <em>E. cottonii </em>dan 28 gram <em>U. lactuca</em>, dengan karakteristik nori berwarna hijau tua, tekstur menyatu, tidak rapuh, dan ketebalan yang ideal. Penelitian ini menyajikan formulasi terbaik dalam pembuatan mie dan nori yang dapat diaplikasikan untuk pengembangan produk olahan rumput laut.</p> 2025-02-07T04:21:51+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/filogeni/article/view/52832 Uji kadar amonia dengan spektrofometer secara fenat 2025-02-24T10:12:47+00:00 Jusmiati Jusmiati [email protected] Aswar Rustam [email protected] Rosma Rosma [email protected] <p>Amonia dalam air dapat berasal dari aktivitas manusia, seperti limbah industri dan pertanian, yang dapat mencemari ekosistem perairan. Pengukuran kadar amonia sangat penting untuk pemantauan kualitas air dan pengelolaan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kadar amonia (NH₃) dalam sampel air sungai menggunakan metode spektrofotometri dengan reagen fenol. Metode yang digunakan dalam penelitian ini melibatkan pembentukan kompleks indofenol antara amonia dan fenol yang dapat diukur menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 640 nm. Larutan standar amonia digunakan untuk membuat kurva kalibrasi, yang kemudian digunakan untuk mengukur konsentrasi amonia dalam sampel uji. Hasil penelitian menunjukkan bahwa absorbansi sampel uji berbanding lurus dengan konsentrasi amonia yang terkandung di dalamnya, yang sesuai dengan hukum Beer-Lambert. Konsentrasi amonia yang terukur dalam sampel uji bervariasi antara 0,00 hingga 20,8 mg/L, tergantung pada konsentrasi amonia dalam sampel. Dengan demikian, metode spektrofotometri ini terbukti efektif, akurat, dan dapat diandalkan untuk pengukuran kadar amonia dalam air, serta dapat diterapkan untuk pemantauan kualitas air dalam pengelolaan lingkungan.</p> 2025-02-24T10:08:49+00:00 ##submission.copyrightStatement##