MENIMBUN BARANG (IHTIKAR) PERSPEKTIF HADIS (SUATU KAJIAN TEMATIK)

  • Andi Intan Cahyani UIN Alauddin Makassar

Abstract

Abstract

Hadith research on ihtikar and especially on the hadith relating to the forbidden ihtikar which is the object of research in this paper is the quality of authentic Hadith, both viewed from the sanad and its mature quality. Therefore, this hadith can be used as a legal basis in establishing Islamic law. The Hadith states the prohibition on doing ihtikar with the phrase "la yahtakiru illa khathi’un", regarding the hadith jumhur Ulama agreed on the prohibition of ihtikar. However, they differed on the method used to determine the prohibition of ihtikar. Because ihtikar's actions can cause instability in society, ihtikar's perpetrators are very appropriate if given severe criminal sanctions and in accordance with their actions.

Keywords: Ihtikar, Haram, Law, Jumhur Ulama.

Abstrak

Penelitian hadis tentang ihtikar dan terkhusus lagi pada hadis yang berkaitan dengan keharaman ihtikar yang menjadi obyek penelitian dalam makalah ini adalah kualitas Hadis shahih, baik dilihat dari sanad maupun kualitas matangnya. Oleh karena itu, hadis tersebut dapat dijadikan landasan hukum dalam penetapan hukum Islam. Hadis menyatakan larangan melakukan perbuatan ihtikar dengan ungkapan “la yahtakiru illa khathi’un”, mengenai hadis tersebut jumhur Ulama sepakat mengenai keharaman ihtikar. Namun demikian, mereka berbeda pendapat mengenai cara yang digunakan dalam menetapkan keharaman ihtikar.  Oleh karena tindakan ihtikar dapat menimbulkan instabilitas dalam masyarakat, maka pelaku ihtikar sangat tepat bila diberi sanksi pidana yang berat dan sesuai dengan perbuatannya.

Kata Kunci: Ihtikar, Haram, Hukum, Jumhur Ulama.

Author Biography

Andi Intan Cahyani, UIN Alauddin Makassar
Jurusan Hukum Ekonomi Syariah

References

Al-Qur’an al-Karim

Abdul Baqi, Muhammad Fu’ad. Mu’jam li alfadzi Hadis an-Nabawiyah min Kutubu al-Tis’ah. Leiden: Brayl, 1965.

ad-Duraini, Fathi. al-Fiqh al-Islami al-Maqaran ma’a al-Mazahib. Damaskus: Dar al-kitab al-Hadis, 1978.

al-‘Adaby, Shalah al-Din bin Ahmad. Manhaj Naqd al-Matan. Beirut: Dar al-Afaq al-Jadidah, 1983.

al-‘Asqalaniy. Syihab al-Din Ahmad bin ‘Ali bin Hajar , Tahzib al-Tahzib. jilid IX, Beirut: Dar al-Fikr, 1988.

al-Gazali, Abu Hamid. Ihya’ ‘Ulum ad-din. Jilid II, Beirut: Dar al-Fikr,1980.

al-Kasani, Imam. al-Bada’i’u ash-Shana’i’u. Jilid V , Beirut: Dar al-Fikr, t.t.

al-khatib, Asy-Syarbaini. al-Mughni al-Muhtaj. Jilid II, Beirut: Dar al-Fikr, 1978.

asy-Syaukani, Muhammad Ibn Ismail. Nail al-Authar. Jilid V, Beirut: Dar al-Fikr, 1978.

az-Zarqani. Syarh al-Muntaqa ‘ala al-Muwaththa’ al-Imam Malik. Jilid V, Mesir: al-Muniriyah, t.t.

Basyir, Ahmad Azhar. Garis Besar Sistem Ekonomi Islam. Yogyakarta: BPFE, 1987.

CD.digital al-Hadis al-Syarif al-Kutub al-Tis’ah.

Departemen Agama RI, al-Qur’an dan Terjemahannya, Bandung: Risalah Press, 1989.

Dahlan, Abdul Azis. Ensiklopedi Hukum Islam. Jilid.II, Jakarta: Ichtiar Baru, 2003.

Ismail, Syuhudi. Metodologi Penelitian Hadis Nabi. Jakarta : Bulan Bintang, 1992.

Ismail, Syuhudi. Kaedah-Kaedah Kesahihan Sanad. Jakarta: Bulan Bintang, 1988.

Qardhawi, Yusuf. Halam dan Haram dalam Islam. Surabaya: Bina Ilmu, 2003.

Rizvi, Sayyid Muhammad. Kecendrungan Rasionalisasi dalam Hukum Syari’at, Jurnal al-Huda,Volume Nomor 2 2002.

Syihab, Quraisy. Wawasan al-Qur’an: Tafsir Maudu’I atas Perbagai Persoalan Ummat. Cet.I, Bandung: Mizan, 1996.

Ya’qub, Zawil Badi’. Mausu’ah al-Nahw Wa al-Sharp Wa al-I’rab. Cet. III: Beirut: Dar al-‘Ilm Li al-Malayin, 1994.

Published
2020-06-30
Section
Volume 2 Nomor 1 Juni 2020
Abstract viewed = 1246 times