AKTUALISASI KONSEP EKONOMI ADIL MENURUT AL-QUR’AN

  • Sohrah Sohrah UIN Alauddin Makassar

Abstract

Abstract

The conversation about the economy is actual and interesting to be studied all the time. This problem is actual and interesting because in line with the times, humans have never escaped economic problems with various problems. At present, the rapid development of the global economy requires a strong foundation so as not to experience conflicts of interest. Islamic economics is present in essence is a metamorphosis of Islamic values in the economy and is intended to dismiss the notion that Islam is a religion that only regulates the problem of ubudiyah or vertical communication between humans (creatures) and God. In other words, the emergence of Islamic economics is a form of sociological articulation and practical concepts of Islamic values that have been seen as doctrinaire and normative. Thus, Islam is a practical dien (way of life) and its teachings aren’t only rules of life that concern aspects of worship and muamalah at the same time, regulating human relations with their rabb (hablum minallah) and the relationship between humans (hablum minannas). Islamic economics can be defined as a branch of knowledge that helps realize human welfare through the allocation and distribution of natural and human resources based on justice that must be actualized.

Keywords: Al-Qur'an, Actualization, Economy, Fair.

Abstrak

Perbincangan seputar ekonomi merupakan hal yang aktual dan menarik dikaji setiap saat. Masalah ini aktual dan menarik karena sejalan dengan perkembangan zaman, manusia tidak pernah luput dengan persoalan ekonomi dengan berbagai problematikanya. Saat ini, perkembangan ekonomi global yang semakin pesat memerlukan landasan kuat agar tidak mengalami benturan-benturan kepentingan. Ekonomi Islam hadir pada hakikatnya adalah metamorfosa nilai-nilai Islam dalam ekonomi dan dimaksudkan untuk menepis anggapan bahwa Islam adalah agama yang hanya mengatur persoalan ubudiyah atau komunikasi vertikal antara manusia (makhluk) dengan Allah. Dengan kata lain, kemunculan ekonomi Islam merupakan satu bentuk artikulasi sosiologis dan konsep praktis dari nilai-nilai Islam yang selama ini dipandang doktriner dan normatif. Dengan demikian, Islam adalah suatu dien (way of life) yang praktis dan ajarannya tidak hanya merupakan aturan hidup yang menyangkut aspek ibadah dan muamalah sekaligus, mengatur hubungan manusia dengan rabb-nya (hablum minallah) dan hubungan antara manusia dengan manusia (hablum minannas). Ilmu ekonomi Islam dapat didefinisikan sebagai suatu cabang pengetahuan yang membantu merealisasikan kesejahteraan manusia melalui alokasi dan distribusi sumber-sumber daya alam dan manusia yang berlandaskan keadilan yang mesti diaktualisasikan.

Kata Kunci : Adil, Aktualisasi, Al-Qur’an, Ekonomi. 

 

References

A.M. Saefuddin. Ada Hari Esok: Refleksi Sosial, Ekonomi, Politik Untuk Indonesia Emas. Jakarta: Amanah Putra Nusantara, 1995.

Diana Rowland. Etika Bisnis Jepang: Petunjuk Praktis Menuju sukses Orang Jepang, terj. Sahat Simarmora. Jakarta: Bumi Aksara, 1992.

Faisal Badroen. dkk. Etika Bisnis dalam Islam. Jakarta: Kencana Pradana Media Group, 2006.

Harun Nasution. Islam Rasional. Bandung: Mizan, 1996.

Ibnu Maskawaih. Menuju Kesempurnaan Akhlak, terj. Helmi Hidayat. Bandung: Mizan 1994.

Jusmaliani. Bisnis Berbasis Syariah. Jakarta: Bumi Aksara, 2008.

Kementerian Agama RI. al-Qur’an dan Terjemahnya.

M. Quraish Shihab. Ensiklopedi al-Qur’an: Kajian Kosa Kata, Editor, Jilid I Cet. I. Jakarta: Lentera Hati, 2007.

Sumitro Djoyohadikusumo. Indonesia dalam Perkembangan Dunia Kini dan Masa Datang. Jakarta: LP3S, 1981.

Yusuf al-Qardhawi. Dawr al-Qiyam wa al-Akhlaq fi al-Iqtisad al- Islami, terj, Zainal Abidin, Norma daan Etika Ekonomi Islam. Cet. I; Jakarta: Gema Insani Press, 1997.

Published
2020-06-30
Section
Volume 2 Nomor 1 Juni 2020
Abstract viewed = 528 times