HUKUM TRANSAKSI MENGGUNAKAN KOIN BATOK PERSPEKTIF QIYAS

  • Khoiruddin Dosen Fakultas Syari'ah UIN Raden Intan Lampung
    (ID)
  • Dila Lestari
    (ID)
  • Muslim
    (ID)

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis terhadap praktek serta hukum transaksi menggunakan koin batok di Pasar Tradisonal Kumandang Wonosobo Jawa Tengah perspektif qiyas. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini secara tipologis, penelitian ini merupakan model penelitian hukum Islam yang terkategori penelitian kualitatif, dilihat dari sifatnya, penelitian ini termasuk kategori penelitian lapangan (field reseach), yaitu sebuah penelitian dilakukan di lingkungan masyarakat tertentu, baik pada lembaga organisasi masyarakat (sosial) ataupun lembaga pemeritahan. Sedangkan sifat penelitian adalah deskriptif analisis, yaitu suatu penelitian yang memaparkan suatu permasalahan yang ada berdasarkan data, menyajikan data, kemudian dianalisis secara lebih kritis berdasarkan dengan fakta-fakta yang adaHasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Koin Batok merupakan uang koin yang dikeluarkan oleh manajemen pengelola pasar tradisional kumandang, koin Batok merupakan uang koin berbahan batok kelapa berbentuk melingkar seperti uang koin (Rupiah) dan mempunyai nominal setara dengan Rp. 2000 (rupiah) dan bisa didapatkan dan ditukarkan pada stand pintu masuk Pasar Tradisional Kumandang, transaksi jual beli menggunakan koin batok hanya berlaku di Pasar Tradisional Kumandang. Transaksi menggunakan koin batok yang dilakukan oleh masyarakat di Pasar Tradisional Kumandang Wonosobo Jawa Tengah dari perspektif qiyas adalah sah kerena disepakati di locus tertentu. Koin batok dianalogikan sebagai alat transaksi yang disamakan dengan uang yang punya nilai manfaat untuk mendapatkan suatu barang, dengan pertimbangan adanya kesamaan ‘illat dalam hukumnya.

Kata Kunci: Koin Batok, Qiyas, Transaksi

 

Abstract: This study aims to determine and analyze the practice and law of transactions using shell coins in the Kumandang Traditional Market Wonosobo Central Java from the perspective of qiyas. The research method used in this research is typologically, this research is a model of Islamic legal research categorized as qualitative research, seen from its nature, this research is included in the category of field research (field reseach), which is a research conducted in a particular community environment, either in community organization institutions (social) or government institutions. While the nature of the research is descriptive analysis, which is a study that describes an existing problem based on data, presents the data, then analyzes it more critically based on existing facts. The results of the study can be concluded that the Batok coin is a coin issued by the management of the Kumandang traditional market management, Batok coin is a coin made from coconut shells in a circular shape like a coin (Rupiah) and has a nominal equivalent of Rp. 2000 (rupiah) and can be obtained and exchanged at the Kumandang Traditional Market entrance stand, buying and selling transactions using Batok coins are only valid at the Kumandang Traditional Market. Transactions using batok coins carried out by people in the Kumandang Traditional Market Wonosobo Central Java from the perspective of qiyas are valid because they are agreed upon in a particular locus. Batok coins are analogized as a transaction tool that is equated with money that has a useful value to obtain an item, considering the similarity of 'illat in the law.

Keywords: Coins, Qiyas, Transactions

Published
2024-06-29
Section
Volume 6 Nomor 1 Juni 2024
Abstract viewed = 211 times