https://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/iqtishaduna/issue/feedIqtishaduna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Hukum Ekonomi Syari'ah2025-02-13T02:08:15+00:00Muhammad Yaasiin Raya[email protected]Open Journal Systems<div style="border: 2px #005801 solid; padding: 10px; background-color: #fad294; text-align: left;"> <ol> <li class="show">Journal Title: <a href="/index.php/iqtishaduna/"> Iqtishaduna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Hukum Ekonomi Syari'ah </a></li> <li class="show">Initials: Iqtishaduna</li> <li class="show">Frequency: <em>January, April, July and October</em></li> <li class="show">Online ISSN: 2714-6197</li> <li class="show">Editor in Chief: Ashar Sinilele</li> <li class="show">DOI: 10.24252/iqtishaduna</li> <li class="show">Publisher: Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar</li> <li class="show">Accreditation: <a title="SINTA 5" href="https://sinta.kemdikbud.go.id/journals/profile/9718" target="_blank" rel="noopener">SINTA 5 </a></li> <li class="show"><a href="https://drive.google.com/file/d/1_TXF5RYwbQC12Rcf2uQciPGpAvsggRyk/view?usp=drive_link">Surat Informasi Akreditasi tetap berlaku</a> </li> </ol> </div> <p>Iqtishaduna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah ialah jurnal ilmiah yang dikelola dan diterbitkan oleh Jurusan Hukum Ekonomoi Syariah, UIN Alauddin Makassar</p>https://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/iqtishaduna/article/view/54580PERBEDAAN KONSEP QARḌ DAN DAIN DAN RELEVANSINYA DENGAN PENETAPAN SUKU BUNGA DI BANK KONVENSIONAL2025-02-02T01:59:29+00:00Arrasyidinsyah[email protected]<h1>Abstract</h1> <p><em>In concept, dain is more general than qarḍ, because dain covers all types of debts. Qarḍ</em> <em>can only be applied in Islamic financial institutions because basically qarḍ</em><em> is a charitable fund, while dain can be applied not only in Islamic financial institutions, but also can cover conventional financial institutions. The relevant application of interest in the concept of dain, while qarḍ does not. The determination of interest rates in the concept of dain is considered permissible because there are costs arising from loans caused by the influence of inflation, competitive factors, and other factors.</em></p> <p><strong><em>Keywords: Qarḍ, Dain, Interest.</em></strong></p> <p><strong> </strong></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Secara konsep, <em>dain</em> lebih umum ketimbang <em>qarḍ,</em> karena <em>dain</em> mencakup segala jenis utang piutang. <em>Qarḍ</em> hanya dapat diterapkan pada lembaga keuangan syariah karena pada dasarnya <em>qarḍ</em> adalah dana kebajikan, sedangkan <em>dain</em> selain dapat diterapkan di lembaga keuangan syariah, juga dapat mencakup lembaga keuangan konvensional. Penerapan bunga relevan dalam konsep <em>dain, </em>sedangkan <em>qarḍ </em>tidak. Penetapan suku bunga dalam konsep <em>dain </em>dianggap boleh dikarenakan terdapat biaya-biaya yang timbul dari pinjaman yang disebabkan adanya pengaruh inflasi, faktor persaingan, dan faktor lainnya.</p> <p><strong>Kata Kunci: <em>Qarḍ, Dain, </em>Bunga.</strong></p>2025-02-02T01:57:55+00:00Copyright (c) 2025 Arrasyidinsyahhttps://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/iqtishaduna/article/view/54199PENYELESAIAN SENGKETA EKONOMI SYARIAH TENTANG AKAD MUSYARAKAH DI PENGADILAN AGAMA KELAS IA MAKASSAR (Studi Putusan 1319/Pdt.G/2023/PA.Mks)2025-02-02T01:59:30+00:00Zahra Khoirijannah[email protected]Muhammadiyah Amin[email protected]Muhammad Anis[email protected]<p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Pokok permasalahan dalam skripsi ini adalah Bagaimana Penyelesaian Sengketa Ekonomi Syariah Tentang Akad Musyarakah Di Pengadilan Agama Kelas IA Makassar (Studi Putusan Nomor 1319/Pdt.G/2023/PA.Mks)? Maka dapat dirumuskan dalam sub masalah, yaitu: 1). Bagaimana Substansi Kasus Sengketa Ekonomo Syariah Dalam Perkara Nomor 1319/Pdt.G/2023/PA.Mks? 2). Bagaimana Pertimbangan Hakim Dalam Perkara Nomor 1319/Pdt.G/2023/PA.Mks?. Metode Penelitian digunakan adalah penelitian lapangan yang bersifat deksripsi kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang mendeskripsikan makna dan menggambarkan pemahaman, pengertian tentang suatu fenomena, kejadian, aktivitas manusia dengan terlibat secara langsung atau tidak langsung dalam penelitian yang diteliti. Selanjutnya, metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa menunjukkan bahwa gugatan yang diajukan oleh penggugat mengenai perbuatan melawan hukum dan pembatalan perjanjian musyarakah tidak dapat diterima (NO) oleh majelis hakim karena didalam perjanjian tersebut penggugat dan tergugat telah sepakat bahwa apabila terjadi sengketa dikemudian hari maka akan diselesaikan melalui Badan Arbitrase Syariah Nasional (BASYARNAS) sehingga Pengadilan Agama tidak memiliki kewenangan untuk menyelesaikan sengketa ini.</p> <p><strong>Kata Kunci: </strong>Sengketa Ekonomi Syariah, Pengadilan Agama.</p> <p><strong><em> </em></strong></p> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em>The main problem in this thesis is How to Resolve Sharia Economic Disputes Regarding Musyarakah Contracts in the Makassar Class IA Religious Court (Study of Decision Number 1319/Pdt.G/2023/PA.Mks)? So it can be formulated in sub-problems, namely: 1). What is the Substance of the Sharia Economic Dispute Case in Case Number 1319/Pdt.G/2023/PA.Mks? 2). What are the Judge's Considerations in Case Number 1319/Pdt.G/2023/PA.Mks? The research method used is field research which is qualitative descriptive. Qualitative research is research that describes the meaning and describes the understanding, understanding of a phenomenon, event, human activity by being directly or indirectly involved in the research being studied. Furthermore, the data collection methods used in this study are observation, interviews, and documentation. Based on the research results, it shows that the lawsuit filed by the plaintiff regarding unlawful acts and cancellation of the musyarakah agreement cannot be accepted (NO) by the panel of judges because in the agreement the plaintiff and defendant have agreed that if a dispute occurs in the future, it will be resolved through the National Sharia Arbitration Board (BASYARNAS) so that the Religious Court does not have the authority to resolve this dispute.</em></p> <p><strong><em>Keywords</em></strong><em>:</em> <em>National Law, Trademarks, Intellectual Property Rights, Islamic Law</em>.</p>2025-02-02T01:58:12+00:00Copyright (c) 2025 Zahra Khoirijannah, Muhammadiyah Amin, Muhammad Anishttps://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/iqtishaduna/article/view/54948FILANTROPI ISLAM DIGITAL (KERJASAMA ANTARA BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL DENGAN SHOPEE)2025-02-02T01:59:31+00:00Siti Najihah[email protected]Rani Rahmawati[email protected]Rihatul Jannah[email protected]<p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em>The more advanced and modern digital technology is, it is inevitable that philanthropy must also follow the flow of its development. Because utilizing digital developments for philanthropy is very beneficial, besides its reach will be wider, it can also be done by everyone from all corners. Philanthropy associated with Islam includes zakat, infak, shadaqah, waqf (ZISWAF). One of the Islamic philanthropic institutions in Indonesia is BAZNAS, and in this article BAZNAS collaborates with Shopee as a strategy to achieve the planned target. </em></p> <p><em>The type of research in this article is normative empirical using a judicial case study approach. The purpose of this study is to determine how the cooperation between BAZNAS and Shopee is when viewed from "Law No. 23 of 2011 concerning Zakat Management".</em></p> <p><em>The results of this study are that the collaboration between BAZNAS and Shopee is one of BAZNAS' strategies in educating and socializing zakat in the community. BAZNAS has a position as an institution authorized to manage zakat nationally and Shopee has a position as a partner of BAZNAS in order to assist BAZNAS in collecting zakat funds and as a means of zakat payment transactions. When analyzed using "Law No. 23 of 2011", there are inconsistencies and contradictions. In this case, there are also shortcomings that need to be evaluated by BAZNAS. Thus, there needs to be a strong and firm legal foundation so that there is no legal vacuum and there is legal certainty for the parties.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong><em>Keywords: </em></strong><em>Philanthropy, Digital, Collaboration</em></p> <p><strong> </strong></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Semakin maju dan moderennya teknologi digital maka tidak dapat dihindari, filantropi juga harus ikut dalam arus perkembangannya. Karena memanfaatkan perkembangan digital untuk filantropi sangat bermanfaat, selain jangkauannya akan lebih luas juga dapat dilakukan oleh setiap orang dari berbagai penjuru. Adapun filantropi yang dikaitkan dengan Islam meliputi zakat, infak, shadaqah, wakaf (ZISWAF). Salah satu lembaga filantropi Islam di Indonesia yaitu BAZNAS, dan dalam artikel ini BAZNAS melakukan kerjasama dengan pihak shopee sebagai strategi demi mencapai target yang direncanakan.</p> <p>Jenis penelitian dalam artikel ini adalah normative empiris dengan menggunakan pendekataan judicial case study. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kerjasama antara BAZNAS dengan pihak shopee apabila ditinjau dari “UU No. 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat”.</p> <p>Hasil dari penelitian ini adalah Kerjasama yang dilakukan oleh BAZNAS dengan pihak shopee merupakan salah satu strategi BAZNAS dalam rangka mengedukasi dan mensosialisasi zakat di masyarakat. BAZNAS mempunyai kedudukan sebagai lembaga yang berwenang mengelola zakat secara nasional dan shopee mempunyai kedudukan sebagai mitra dari BAZNAS dalam rangka membantu BAZNAS dalam mengumpulkan dana zakat dan sebagai alat transaksi pembayaran zakat. Apabila dianalisis menggunkan “UU No. 23 Tahun 2011”, terdapat ketidak sesuaian dan bertentangan. Dalam hal tersebut juga terdapat kekurangan yang perlu divaluasi oleh pihak BAZNAS. Dengan begitu, perlu adanya pondasi hukum yang kuat dan tegas sehingga tidak terjadinya kekosongan hukum dan adanya kepastian hukum bagi para pihak.</p> <p><strong> </strong></p> <p><strong>Kata kunci: </strong>Filantropi, Digital, Kerjasama</p>2025-02-02T01:58:29+00:00Copyright (c) 2025 Siti Najihah, Rani Rahmawati, Rihatul Jannahhttps://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/iqtishaduna/article/view/54957PENGARUH HARGA EMAS DUNIA DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP INDEKS SAHAM SYARIAH INDONESIA (ISSI)2025-02-02T01:59:33+00:00Hasbi Abdul Al Wahhab KH[email protected]Aini Masruroh[email protected]<p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh harga emas dunia dan variabel ekonomi makro yaitu inflasi, nilai tukar rupiah, PDB dan BI Rate terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) periode 2017-2023. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis kuantitatif dengan metode <em>Vector Error Correction Model </em>(VECM). Adapun hasil penelitian ini yaitu dalam jangka pendek harga emas dunia dan nilai tukar rupiah memiliki pengaruh positif terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI), sedangkan inflasi, PDB dan BI rate tidak memiliki pengaruh terhadap ISSI. Dalam jangka panjang harga emas dunia, nilai tukar rupiah dan PDB memiliki pengaruh positif terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) sedangkan, inflasi dan BI rate berpengaruh negatif terhadap ISSI. Terakhir, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) merespon positif shock yang diberikan oleh harga emas, nilai tukar rupiah, dan BI rate, sedangkan respon negatif diberikan oleh inflasi dan PDB.</p> <p><strong>Kata Kunci:</strong> Harga Emas Dunia, Ekonomi Makro, ISSI</p> <p><strong><em> </em></strong></p> <p><strong><em>Abstract </em></strong></p> <p><em>The purpose of this study is to analyze the effect of world gold prices and macroeconomic variables is inflation, rupiah exchange rate, GDP and BI rate on the Indonesian Sharia Stock Index (ISSI) for the 2017-2023 period.. The type of research used in this study is quantitative analysis with the Vector Error Correction Model (VECM) method. The results of this study are that in the short term the world gold price and the rupiah exchange rate have a positive influence on the Indonesian Sharia Stock Index (ISSI), while inflation, GDP and BI rate have no influence on the ISSI. Meanwhile, in the long term, the world gold price, rupiah exchange rate and GDP have a positive influence on the Indonesian Sharia Stock Index (ISSI), while inflation and BI rate have a negative effect on the ISSI. Finally, the Indonesian Sharia Stock Index (ISSI) responds positively to the shock given by the gold price, rupiah exchange rate, and BI rate, while the negative response is given by inflation and GDP.</em></p> <p><strong><em>Keywords: </em></strong><em>World Gold Price, Macroeconomics, ISSI</em></p>2025-02-02T01:58:44+00:00Copyright (c) 2025 Hasbi Abdul Al Wahhab KH, Aini Masrurohhttps://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/iqtishaduna/article/view/54555AGENSI PERNIKAHAN CAMPUR DI KOTA SERANG2025-02-02T01:59:34+00:00Muhammad Fadhlurrohman[email protected]<p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Perkawinan campur pada era globalisasi menjadi fenomena yang terus berkembang, di mana individu dengan latar belakang budaya, agama, dan kewarganegaraan yang berbeda-beda bersatu dalam ikatan pernikahan. Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai tren nikah campur di Indonesia, termasuk fakta penggerak, tantangan terbangunnya dan proses hukum yang dihadapi oleh pasangan. Dalam konteks inilah fenomena ini tidak hanya menciptakan keberagaman budaya, tetapi juga menimbulkan tantangan yang kompleks, terutama berkenaan dengan perbedaan agama dan hukum. Meskipun secara undang-undang perkawinan campur diperbolehkan, ternyata sering terjebak dalam hambatan sosial dan legal. Tulisan ini memberikan pemahaman lebih dalam mengenai dinamika perkawinan campur sebagai media interaksi antara individu dengan kelompok lainnya dalam mencari jalan keluar dari masalahnya, dan menuntut terwujudnya masyarakat yang lebih harmonis serta saling menghormati.</p> <p><strong>Kata Kunci: :</strong> Agensi, Pernikahan, Campur.</p> <p> </p> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em>Intermarriage in the era of globalization is a growing phenomenon, where individuals with different cultural, religious, and civic backgrounds unite in a marriage bond. In this study, we will discuss the trends of mixed marriages in Indonesia, including the driving Facts, Challenges and legal processes faced by couples. It is in this context that this phenomenon not only creates cultural diversity, but also poses complex challenges, especially with regard to religious and legal differences. Although legally mixed marriages are allowed, they are often caught in social and legal barriers. This paper provides a deeper understanding of the dynamics of mixed marriages as a medium of interaction between individuals and other groups in finding a way out of the problem, and demanding the realization of a more harmonious society and mutual respect.</em></p> <p><strong><em>Keywords</em></strong><em>:</em> <em>Agency, Marriage, Mix.</em></p>2025-02-02T01:59:02+00:00Copyright (c) 2025 Muhammad Fadhlurrohmanhttps://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/iqtishaduna/article/view/54210IMPLEMENTASI MAQASHID SYARI'AH DALAM PENYELESAIAN SENGKETA EKONOMI SYARIAH (STUDI KASUS PADA PENGADILAN AGAMA KABUPATEN MAROS)2025-02-02T02:48:02+00:00Muhammad Fikrul Ma’arif Saleh[email protected]Muh. Saleh Ridwan[email protected]Ashar Sinilele[email protected]Hasbi[email protected]<p><strong>ABSTRACT</strong></p> <p><em>Along with the development of the era accompanied by the rapid growth and development of the sharia economy, of course the sharia economy is inseparable from the problems that often arise in its implementation. This problem becomes a dispute that must be resolved. One of the most important is the resolution of disputes by applying maqashid sharia. The purpose of this study is to determine the process of resolving sharia economic disputes and to examine the application of maqashid sharia in resolving sharia economic disputes at the Religious Court of Maros Regency.</em></p> <p><em>The type of research used is field research using qualitative methods. This study also applies a normative juridical approach. The informants involved in this study were judges who were experienced in resolving sharia economic dispute cases and clerks who were directly involved in resolving sharia economic disputes.</em></p> <p><em>The process of resolving sharia economic disputes at the Religious Court of Maros Regency is divided into two, namely resolving sharia economic disputes and resolving sharia economic disputes with simple lawsuits. The application of maqashid Syari'ah to the settlement of Sharia economic disputes in the Religious Court of Maros Regency has fulfilled the main principles of maqashid Syari'ah, namely hifz al-Din (protection of Religion), hifz ad-nafs (protection of life), Hifz al-mal (protection of property), Hifz al-nasl (protection of descendants), and Hifzh al-'aql (protection of reason).</em></p> <p><em>The implication of this study is the importance of the application of maqashid syari'ah in the settlement of sharia economic disputes to realize the benefits for humanity, especially for the disputing parties.</em></p>2025-02-02T02:23:39+00:00Copyright (c) 2025 Muhammad Fikrul Ma'arif, Muh. Saleh Ridwan, Ashar Sinilele, Hasbihttps://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/iqtishaduna/article/view/54175ISLAMIC HUMAN RESOURCES MANAGEMENT AND PLANNING2025-02-02T02:24:01+00:00Sri Sutrismi[email protected]Aksal[email protected]Rika Dwi ayu Parmitasari[email protected]Alim Syariati[email protected]<p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Ruang lingkup penelitian ini luas, mencakup landasan teoritis, aplikasi praktis, dan evaluasi praktik manajemen sumber daya manusia Islam, semua bertujuan untuk meningkatkan kinerja organisasi dan kesejahteraan karyawan sesuai dengan nilai-nilai Islam.berfokus pada peningkatan kinerja organisasi, memberikan panduan praktis bagi manajer, mengidentifikasi fungsi SDM utama, mengatasi kesenjangan literatur, dan mempromosikan kesejahteraan etis dan spiritual dalam organisasi. Tujuan ini secara kolektif bertujuan untuk memajukan bidang manajemen sumber daya manusia Islam.metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berfokus pada tinjauan literatur yang secara kritis menganalisis dan mensintesis pengetahuan yang ada dalam manajemen sumber daya manusia Islam.hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik HRM Islam, ketika diterapkan dengan benar, dapat mengarah pada peningkatan kinerja organisasi, kepuasan karyawan, dan keuntungan strategis di pasar. Namun, kurangnya pedoman yang jelas tetap menjadi penghalang signifikan untuk implementasi yang efektif. penelitian ini menggaris bawahi pentingnya mengintegrasikan prinsip-prinsip Islam ke dalam praktik manajemen sumber daya manusia, menyoroti perlunya perencanaan strategis dan pengembangan pedoman yang jelas untuk meningkatkan efektivitas HRM dalam organisasi Muslim.</p> <p><strong>Kata Kunci: </strong>Islam, Sumber Daya Manusia</p> <p><strong><em> </em></strong></p> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em>The scope of this research is broad, covering theoretical foundations, practical applications, and evaluation of Islamic human resource management practices, all aimed at improving organizational performance and employee welfare in accordance with Islamic values. focuses on improving organizational performance, providing practical guidance for managers, identify key HR functions, address literature gaps, and promote ethical and spiritual well-being in organizations. These objectives collectively aim to advance the field of Islamic human resource management. The research method used in this study focuses on a literature review that critically analyzes and synthesizes existing knowledge in Islamic human resource management. The research results show that Islamic HRM practices, when implemented correctly, can lead to improved organizational performance, employee satisfaction, and strategic advantage in the marketplace. However, the lack of clear guidelines remains a significant barrier to effective implementation. This research underlines the importance of integrating Islamic principles into human resource management practices, highlighting the need for strategic planning and the development of clear guidelines to increase the effectiveness of HRM in Muslim organizations.</em></p> <p><strong><em>Keywords</em></strong><em>: Islam, Human Resources Management.</em></p>2025-02-02T02:24:00+00:00Copyright (c) 2025 Sri Sutrismi, Aksal, Rika Dwi ayu Parmitasari, Alim Syariatihttps://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/iqtishaduna/article/view/54924KONSEP MUSYARAKAH DALAM PERBANKAN SYARIAH: PERSPEKTIF HADIS DAN RELEVANSINYA DENGAN PRAKTIK MODERN2025-02-02T02:24:24+00:00Sapinah[email protected]Arifuddin Ahmad[email protected]Abustani Ilyas[email protected]<p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsep musyarakah dalam perbankan syariah berdasarkan perspektif hadis, serta mengkaji relevansinya dengan inovasi produk keuangan modern. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif melalui metode studi pustaka, dengan data sekunder berupa Al-Qur'an, hadis, serta literatur terkait. Analisis dilakukan dengan metode syarah maudhui (tematik) terhadap hadis-hadis yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prinsip musyarakah seperti keadilan, transparansi, amanah, dan larangan khianat dan riba merupakan landasan etis dan spiritual yang mendukung praktik perbankan syariah. Implementasi musyarakah di era modern, termasuk skema seperti musyarakah mutanaqisah dan pembiayaan modal kerja, telah memberikan fleksibilitas dan inovasi dalam produk keuangan syariah. Namun, terdapat kendala seperti kurangnya literasi keuangan syariah dan tantangan regulasi. Implikasi penelitian ini adalah penguatan landasan etis musyarakah berbasis hadis untuk mendukung pengembangan produk perbankan syariah yang lebih kompetitif dan sesuai dengan prinsip syariah, serta relevan dengan kebutuhan bisnis kontemporer.</p> <p>Kata Kunci: Musyarakah, Hadis, Perbankan Syariah, Inovasi Produk</p> <p><strong>Abstract</strong><strong><br></strong>This study aims to analyze the concept of musyarakah in Islamic banking from the perspective of Hadith and examine its relevance to modern financial product innovations. The research employs a qualitative approach through a literature study method, using secondary data from the Qur'an, Hadith, and related literature. The analysis is conducted using the syarah maudhui (thematic exegesis) method on relevant Hadiths. The findings of the study show that the principles of musyarakah, such as justice, transparency, trustworthiness, and the prohibition of betrayal and usury, form the ethical and spiritual foundation that supports Islamic banking practices. The implementation of musyarakah in the modern era, including schemes such as musyarakah mutanaqisah and working capital financing, has provided flexibility and innovation in Islamic financial products. However, there are challenges such as the lack of Islamic financial literacy and regulatory obstacles. The implications of this research are the reinforcement of the ethical foundation of musyarakah based on Hadith to support the development of more competitive Islamic banking products that comply with Sharia principles and are relevant to contemporary business needs.</p> <p><strong>Keywords</strong>: Musyarakah, Hadith, Islamic Banking, Product Innovation</p>2025-02-02T02:24:23+00:00Copyright (c) 2025 Sapinah, Arifuddin Ahmad, Abustani Ilyashttps://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/iqtishaduna/article/view/54836TEKNOLOGI SEBAGAI ALAT DAKWAH : TRANSFORMASI INSTITUSI AGAMA DI ERA MEDIA SOSIAL2025-02-02T02:24:41+00:00Ahmad Turmuzi[email protected]Sahdin Hasibuan[email protected]<p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Perkembangan teknologi, khususnya media sosial, telah membawa dampak signifikan terhadap cara institusi agama melakukan dakwah dan berinteraksi dengan umat. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi transformasi yang terjadi pada institusi agama dalam mengadopsi teknologi sebagai sarana dakwah di era digital. Menggunakan pendekatan kualitatif, penelitian ini menganalisis berbagai strategi yang diterapkan oleh lembaga keagamaan dalam memanfaatkan platform media sosial, seperti YouTube, Instagram, dan Twitter, untuk menyebarkan ajaran agama, memperkuat hubungan dengan komunitas, serta meningkatkan partisipasi umat dalam kegiatan keagamaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun teknologi memberi peluang untuk jangkauan dakwah yang lebih luas dan efektif, tantangan besar juga muncul, seperti kesalahpahaman ajaran, penyebaran informasi yang tidak akurat, dan pergeseran dari praktik ibadah tradisional. Artikel ini menyarankan perlunya pemanfaatan teknologi dengan pendekatan yang bijak dan terarah, agar dakwah tetap dapat menjaga substansi spiritualitas tanpa kehilangan makna dalam perubahan zaman.</p> <p><strong>Kata Kunci: </strong>Institusi Agama, Transformasi, Era Media Sosial</p> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em>Technological developments, especially social media, have had a significant impact on the way religious institutions conduct da'wah and interact with the people. This article aims to explore the transformation that has occurred in religious institutions in adopting technology as a means of da'wah in the digital era. Using a qualitative approach, this study analyzes various strategies implemented by religious institutions in utilizing social media platforms, such as YouTube, Instagram, and Twitter, to spread religious teachings, strengthen relationships with communities, and increase people's participation in religious activities. The results of the study show that although technology provides opportunities for a wider and more effective reach of da'wah, major challenges have also arisen, such as misunderstandings of teachings, the spread of inaccurate information, and a shift away from traditional worship practices. This article suggests the need to utilize technology with a wise approach</em></p> <p><strong>Keywords</strong>: <em>Religious Institutions, Transformation, Social Media Era</em></p>2025-02-02T02:24:40+00:00Copyright (c) 2025 Ahmad Turmuzi, Sahdin Hasibuanhttps://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/iqtishaduna/article/view/54558MENELISIK URGENSITAS FIKIH EKOLOGI TERHADAP PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP2025-02-07T01:00:31+00:00Abdu Salafush Sholihin[email protected]<p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Krisis ekologis global yang ditandai oleh kerusakan lingkungan seperti pencemaran, penebangan liar, dan perubahan iklim telah menjadi ancaman serius bagi keseimbangan ekosistem. Dalam konteks ini, ajaran Islam melalui fikih menawarkan nilai-nilai ekologis yang relevan untuk pelestarian lingkungan hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap urgensitas fikih ekologi dalam menjaga keseimbangan alam berdasarkan perspektif Al-Qur'an dan Hadis, serta mengkaji peran hukum Islam dalam membangun kesadaran ekologis berbasis maslahah.Dengan menggunakan metode kualitatif berbasis kajian pustaka, penelitian ini mengeksplorasi berbagai literatur fikih klasik dan kontemporer yang membahas aspek-aspek lingkungan hidup. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fikih memiliki potensi besar dalam membentuk paradigma yang humanis, progresif, dan naturalis terhadap lingkungan. Konsep seperti pelarangan perusakan alam, pelestarian sumber daya, dan kewajiban menjaga kebersihan dianggap sebagai bentuk ibadah dan implementasi nilai-nilai syariat.Melalui pendekatan normatif dan edukatif, fikih ekologi dapat menjadi landasan untuk menciptakan masyarakat yang peduli terhadap lingkungan. Penelitian ini merekomendasikan penguatan sosialisasi fikih ekologi melalui jalur pendidikan dan dakwah, guna mendukung upaya pelestarian lingkungan sebagai bagian dari tanggung jawab kolektif yang bersifat fardhu kifayah.</p> <p><strong>Kata Kunci</strong>: fikih ekologi, pelestarian lingkungan hidup, hukum Islam, maslahah, krisis ekologis</p> <p><strong> </strong></p> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em>The global ecological crisis characterized by environmental damage such as pollution, illegal logging, and climate change has become a serious threat to the balance of the ecosystem. In this context, Islamic teachings through fiqh offer ecological values that are relevant to environmental conservation. This study aims to reveal the urgency of ecological fiqh in maintaining the balance of nature based on the perspective of the Qur'an and Hadith, and to examine the role of Islamic law in building ecological awareness based on maslahah. Using a qualitative method based on literature review, this study explores various classical and contemporary fiqh literature that discusses aspects of the environment. The results of the study indicate that fiqh has great potential in forming a humanist, progressive, and naturalist paradigm towards the environment. Concepts such as the prohibition of environmental destruction, the preservation of resources, and the obligation to maintain cleanliness are considered as forms of worship and implementation of sharia values. Through a normative and educational approach, ecological fiqh can be a foundation for creating a society that cares about the environment. This study recommends strengthening the socialization of ecological fiqh through education and da'wah, in order to support environmental conservation efforts as part of the collective responsibility that is fardhu kifayah.</em></p> <p><em>Keywords: ecological jurisprudence, environmental conservation, Islamic law, maslahah, ecological crisis</em></p>2025-02-07T01:00:30+00:00Copyright (c) 2025 Abdu Salafush Sholihinhttps://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/iqtishaduna/article/view/54923KONTRIBUSI ZAKAT DAN WAKAF TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGENTASAN KEMISKINAN DI MAKASSAR2025-02-07T01:02:20+00:00Rasnawati[email protected]Lince Bulutoding[email protected]Abd Wahab[email protected]<p><strong>Abstrak:</strong></p> <p>Penelitian ini mengkaji kontribusi zakat dan wakaf terhadap pertumbuhan ekonomi dan pengentasan kemiskinan di Makassar. Zakat dan wakaf, sebagai instrumen keuangan sosial dalam Islam, memiliki potensi signifikan untuk redistribusi kekayaan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Melalui pendekatan kualitatif, data dikumpulkan melalui wawancara, diskusi kelompok, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa zakat berperan dalam meningkatkan daya beli, menciptakan lapangan kerja, dan memberikan akses pendidikan serta layanan kesehatan. Sementara itu, wakaf berkontribusi pada pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat. Meskipun terdapat tantangan dalam pengelolaan dan pemahaman masyarakat, rekomendasi untuk meningkatkan transparansi, kolaborasi, dan edukasi diharapkan dapat memaksimalkan dampak positif dari kedua instrumen ini. Penelitian ini menegaskan pentingnya strategi pengelolaan zakat dan wakaf untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Makassar.</p> <p>Kata Kunci : Kontribusi zaka dan wakaf, Pertumbuhan ekonomi, Pengentasan kemiskinan</p> <p><strong> </strong></p> <p><strong><em>Abstract:</em></strong></p> <p><em>This study examines the contribution of zakat and waqf to economic growth and poverty alleviation in Makassar. Zakat and waqf, as social finance instruments in Islam, have significant potential to redistribute wealth and improve people's welfare. Through a qualitative approach, data were collected through interviews, group discussions, observations, and documentation studies. The results show that zakat plays a role in increasing purchasing power, creating jobs, and providing access to education and health services. Meanwhile, waqf contributes to infrastructure development and community empowerment. Despite challenges in management and public understanding, recommendations to improve transparency, collaboration, and education are expected to maximize the positive impact of these two instruments. This research confirms the importance of zakat and waqf management strategies to promote inclusive and sustainable economic growth in Makassar.</em></p> <p><em>Keywords: Zakaah and Waqf Contribution, Economic Growth, Poverty Alleviation.</em></p>2025-02-07T01:02:19+00:00Copyright (c) 2025 Rasnawati, Lince Bulutoding, Abd Wahabhttps://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/iqtishaduna/article/view/53723TINJAUAN HUKUM TERHADAP PUTUSAN SIDANG PERBUATAN MELAWAN HUKUM DI PENGADILAN TINGGI AGAMA JAMBI DENGAN NOMOR PERKARA 20/Pdt.G/2020/PTA.JB2025-02-07T01:02:53+00:00Ektalina Sugiyanti[email protected]Oyo Sunaryo Muchlas[email protected]Ramdani Wahyu Sururie[email protected]<p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Penelitian ini bertujuan untuk memberikan tinjauan hukum terhadap Putusan Nomor 20/Pdt.G/2020/PTA.JB yang berkaitan dengan perkara perbuatan melawan hukum yang diputuskan oleh Pengadilan Tinggi Agama Jambi. Fokus utama dari penelitian ini adalah menganalisis bagaimana pengadilan dalam perkara tersebut menilai dan menerapkan prinsip hukum mengenai perbuatan melawan hukum dalam konteks hukum perdata, khususnya yang berlaku di lingkungan peradilan agama. Metode yang digunakan adalah pendekatan yuridis normatif dengan menelaah putusan tersebut secara mendalam, serta mengkaji relevansi dan kesesuaian keputusan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, seperti Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata) dan peraturan terkait hukum agama. Penelitian ini juga mengkaji bagaimana putusan tersebut berhubungan dengan asas keadilan, kepastian hukum, dan perlindungan hak-hak pihak yang bersengketa. Berdasarkan analisis terhadap putusan tersebut, penelitian ini menemukan bahwa meskipun keputusan pengadilan sudah sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku, terdapat beberapa perbedaan interpretasi dalam penerapan pasal-pasal terkait perbuatan melawan hukum. Temuan ini menunjukkan perlunya penguatan pemahaman dan penerapan prinsip keadilan dalam keputusan-keputusan pengadilan di Indonesia, terutama yang melibatkan hukum perdata agama.</p> <p><strong>Kata Kunci:</strong> Tinjauan Hukum, Perbuatan Melawan Hukum, Putusan Pengadilan Tinggi Agama, Hukum Perdata Agama,</p> <p><strong>Abstract</strong></p> <p>This study aims to provide a legal review of Decision Number 20/Pdt.G/2020/PTA.JB concerning an unlawful act case adjudicated by the Jambi High Religious Court. The primary focus of this research is to analyze how the court assessed and applied legal principles related to unlawful acts in the context of civil law, particularly within the scope of religious court jurisdiction. The methodology employed is a normative juridical approach, which involves a detailed examination of the decision and an evaluation of its alignment with relevant laws and regulations, such as the Indonesian Civil Code (KUHPerdata) and applicable religious law provisions. This study also examines how the decision relates to the principles of justice, legal certainty, and the protection of the rights of the parties involved in the dispute. Based on the analysis of the ruling, the research finds that while the court's decision adheres to the prevailing legal provisions, there are some differences in the interpretation of the articles related to unlawful acts. These findings suggest the need for a stronger understanding and application of justice principles in court decisions in Indonesia, particularly those involving civil religious law.</p> <p><strong>Keywords:</strong> Legal Review, Unlawful Acts, Religious Court Decision, Civil Religious Law</p>2025-02-07T01:02:52+00:00Copyright (c) 2025 Ektalina Sugiyanti, Oyo Sunaryo Muchlas, Ramdani Wahyu Sururiehttps://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/iqtishaduna/article/view/55012ZAKAT SEBAGAI POTENSI PEMBERDAYAAN EKONOMI UMMAT DI KUA KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT2025-02-13T02:07:50+00:00Diah Okta Viani[email protected]Patimah[email protected]Muhammad Shuhufi[email protected]<p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Penelitian ini membahas tentang zakat sebagai potensi pemberdayaan ekonomi umat di KUA Kecamatan Komodo dengan menggunakan penelitian kepustakaan. Hasil penelitian ini zakat merupakan satu dari lima rukun Islam. Menunaikan zakat merupakan salah satu jalan menunaikan kewajiban manusia sebaga umat Islam sekaligus bentuk pendekatan diri kepada sang pencipta. Zakat menjadi salah satu solusi alternatif dalam membangun ekonomi umat, sekaligus menciptakan iklim solidaritas sesama manusia. Zakat merupakan salah satu ciri dari sistem ekonomi Islam, karena zakat menekankan prinsip keadilan dalam sistem ekonomi Islam. Dapat dikatakan bahwa peran zakat dalam pemberdayaan ekonomi umat di Kecamatan Komodo Manggarai Barat sangat signifikan. Baznas sebagai lembaga yang berwenang dalam pengelolaan zakat di Kabupaten Manggarai Barat telah melaksanakan berbagai kegiatan yang dapat memberdayakan perekonomian masyarakat setempat. Pemberian modal usaha kepada ibu-ibu majelis ta’lim, bedah rumah, dan bantuan dana pendidikan kepada beberapa siswa sekolah di Kecamatan Komodo Kabupaten Manggarai Barat.</p> <p><strong>Kata Kunci: </strong>Zakat, Pemberdayaan, Ekonomi Umat</p> <p><strong> </strong></p> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em>This research discusses zakat as a potential for economic empowerment of the people in KUA Komodo District using literature research. The results of this research are that zakat is one of the five pillars of Islam. Paying zakat is one way to fulfill human obligations as Muslims as well as a form of approaching oneself to the Creator. Zakat is an alternative solution in developing the people's economy, as well as creating a climate of solidarity among humans. Zakat is one of the characteristics of the Islamic economic system, because zakat emphasizes the principle of justice in the Islamic economic system. It can be said that the role of zakat in the economic empowerment of the people in Komodo District, West Manggarai is very significant. Baznas as the institution authorized to manage zakat in West Manggarai Regency has carried out various activities that can empower the local community's economy. Providing business capital to women from the ta'lim assembly, house renovations, and educational financial assistance to several school students in Komodo District, West Manggarai Regency.</em></p> <p><strong><em>Keywords: </em></strong>Zakat, Empoworment, People’s Economy</p>2025-02-13T02:07:49+00:00Copyright (c) 2025 Diah Okta Viani, Patimah, Muhammad Shuhufihttps://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/iqtishaduna/article/view/55087TERBENTUKNYA AKAD (KONTRAK): RUKUN DAN SYARAT AKAD2025-02-13T02:08:15+00:00Muh. Rajib[email protected]<p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Akad merupakan elemen fundamental dalam hukum Islam yang mengatur transaksi dan hubungan hukum antara individu maupun kelompok. Penelitian ini membahas tentang terbentuknya akad dengan fokus pada rukun dan syarat yang harus dipenuhi agar akad dianggap sah menurut hukum Islam. Rukun akad meliputi adanya pihak yang berakad (al-‘aqidan), pernyataan ijab dan qabul (shighat al-‘aqd), objek akad (mahal al-‘aqd), serta tujuan akad (maqshad al-‘aqd). Selain itu, terdapat syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi, seperti kesatuan majelis, kejelasan objek akad, serta ketiadaan unsur gharar dan riba. Pemenuhan rukun dan syarat ini bertujuan untuk menciptakan kepastian hukum, menjaga keadilan, serta menghindari perselisihan dalam transaksi. Dengan pemahaman yang mendalam mengenai akad, diharapkan masyarakat dapat menerapkan prinsip-prinsip hukum Islam dalam berbagai aspek kehidupan ekonomi dan sosial.</p> <p><strong>Kata Kunci: Akad, Rukun, Syarat, Hukum Islam, Muamalah.</strong></p> <p> </p> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em>A contract (akad) is a fundamental element in Islamic law that governs transactions and legal relationships between individuals and groups. This research discusses the formation of akad, focusing on the essential pillars (rukun) and conditions (syarat) that must be met for an akad to be considered valid under Islamic law. The essential pillars include the contracting parties (al-‘aqidan), the declaration of offer and acceptance (shighat al-‘aqd), the subject matter of the contract (mahal al-‘aqd), and the contract's purpose (maqshad al-‘aqd). Additionally, several conditions must be fulfilled, such as the unity of the session (kesatuan majelis), clarity of the contract's subject, and the absence of uncertainty (gharar) and riba (usury). Meeting these requirements aims to establish legal certainty, ensure fairness, and prevent disputes in transactions. A thorough understanding of akad is expected to help society implement Islamic legal principles in various economic and social aspects.</em></p> <p><strong><em>Keywords: Akad, Pillars, Conditions, Islamic Law, Muamalah.</em></strong></p>2025-02-13T02:08:14+00:00Copyright (c) 2025 Muh. Rajib