Hubungan antara Kecemasan dan Kadar Kortisol terhadap Kejadian Premenstrual Syndrom

  • Dia Rianti Akademi Kebidanan (AKBID) Lapatau Bone
    (ID)

Abstract

Pendahuluan salah satu masalah kesehatan reproduksi yang sering dialami oleh wanita dan merupakan masalah utama dalam masyarakat adalah gangguan menstruasi. Gangguan ini sering merupakan sumber kecemasan bagi wanita. Gangguan yang sering terjadi antara lain siklus menstruasi yang tidak teratur, gangguan volume menstruasi baik perdarahan yang lama atau abnormal, gangguan nyeri atau dismenorrhea, atau sindroma pramenstruasi. Penelitian ini bertujuan menganalisis  Tingkat  kecemasan dan Kadar Kortisol pada wanita usia reproduksi sehat terhadap kejadian Premenstrual Syndrom pada mahasiswi DIV Kebidanan STIKes Mega Rezky Makassar

Metode penelitian ini bersifat analitik observasional dengan rancangan cross-sectional study. Pengambilan Sampel sebanyak 40 responden dengan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner, wawancara dan observasi. Penelitian dilaksanakan pada 01 Juni sampai dengan 14 Juli 2017 di STIKes Mega Rezky Makassar untuk mendapatkan data PMS dan Cemasnya sedangkan untuk data kortisolnya di Laboratorium Universitas Hasanuddin Makassar

Hasil penelitian menunjukan bahwa Kecemasan dan kadar kortisol mempengaruhi terjadinya Pre menstrual Syndrom dengan nilai Sig Model 0.00 < 0.05, dari kedua variabel tersebut kortisol merupakan penyebab langsung terjadinya Pre menstrual syndrom dengan nilai OR 2.530 yang berarti kortisol yang tidak normal memiliki kecenderungan 2.5 kali lipat mengalami Pre menstrual syndrom dibanding kortisol yang normal.

Kesimpulan kecemasan dan kadar kortisol mempengaruhi terjadinya premenstrual syndrome, dari kedua variabel tersebut kortisol merupakan penyebab langsung terjadinya premenstrual syndrome. Perlunya pendidikan kesehatan tentang pre menstrual syndrome pada mahasiswi melalui pendekatan teori ataupun praktek yang lebih komprhensif selain itu penelitian ini memiliki beberapa keterbatasn dalam pelaksanaannya, tidak ditemukannya hubungan yang positif antara kecemasan yang dialami subjek penelitian dengan premenstrual syndrome.

References

Balaha M.H., Amr M. A. E. M., Moghannum M.S.A., & Muhaidab N.S.A. 2010. The phenomenology of premenstrual syndrome in female medical students: a cross sectional study. PanAfrican Medical Journal. 5:4

Basir A. A., Bahrun U., & Idris I. 2011. Peran High Sensitivity C -Reactive Protein (hs-CRP) Sebagai Penanda Inflamasi, Indeks Massa Tubuh,&Lingkar Pinggang Terhadap Derajat Premenstrual Syndrome Pada Wanita Usia Subur. Retrieved from http://pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/.pdf. Diakses 08 Januari 2017

Carpenito L.J. 2012. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 13 . Jakarta: EGC

Delara M., Ghofranipour F., Tavafian S.S., Kazemnejad A., & Montazeri A. 2012. Health related quality of life among adolescents with premenstrual disorders: a cross sectional study. Health and Quality of Life Outcomes. Biomed Central. 10:1

Kathleen M., Lustyk B., & Gerrish W.G. 2010. Premenstrual syndrome and premenstrual dysphoric disorder: issues of quality of life, stres and exercise. Springer Science+Bussiness Media LCC, USA.

Lestari C. P. 2015. Hubungan Sindrom Pramenstruasi Dengan Tingkat Kecemasan Pada Siswi Kelas Xi Jurusan Akutansi Smk Negeri 1 Bantul Yogyakarta. Retrieved from http://opac.unisayogya.ac.id/364/pdf. 08 Januari 2017

Mahajan A. S. 2010. Stres in medical education: a global issue or much a do about nothing specific?. South-East Asian Journal of Medical Education. 4(2): 9-13

Mohamadirizi S. & Kordi M. 2013. Association between menstruation signs and anxiety, depression, and stress in school girls in Mashhad in 2011-2012. Iranian Journal of Nursing and Midwifery Research. Retrieved from http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3877464/?report=reader. Diakses 08 Januari 2017

Pratita R. & Margawati A. 2013. Hubungan Antara Derajat Sindrom Pramenstruasi Dan Aktivitas Fisik Dengan Perilaku Makan Pada Remaja Putri. Journal of Nutritin College. Retrieved from http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jnc/article/pdf. Diakses 08 Januari 2017

Sasaki K. J. 2014. Menstruation disorder in Adolescents. Retrieved from http://emedicine.medscape.com/article/953945-overview. Diakses 08 Januari 2017

Safaria T. & Saputra N. E. 2009. Manajemen Emosi: sebuah Panduan Cerdas Bagaimana Mengelola Emosi Positif dalam Hidup Anda. Bumi Aksara. Jakarta.

Suparman & Ivan. (2011). Premenstrual Syndrome. Jakarta : EGC

Sherwood L. 2010. Fisiologi Manusia : dari sel ke system. Edisi 6. Jakarta : EGC

Wahyuni. 2012. Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Premenstrual Syndrome Pada Siswi Smp Negeri 4 Surakarta. Gaster, Vol. 7, No. 2. Retrieved from http://www.jurnal.stikes-aisyiyah.ac.id/index.php/gaster/article/viewFile/15/12. 08 Januari 2017

Yinghui X. et al. 2011. Are premenstrual symptoms associated with health anxiety in nursing graduates. Gynecology & Obstetrics. Pp. 98-105. Retrieved from http://www.SciRP.org/journal/OJPsych/. Diakses 08 Januari 2017

Published
2019-10-25
How to Cite
Rianti, D. (2019). Hubungan antara Kecemasan dan Kadar Kortisol terhadap Kejadian Premenstrual Syndrom. Jurnal Midwifery, 1(2). https://doi.org/10.24252/jmw.v1i2.10517
Section
Artikel
Abstract viewed = 960 times