MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS DENGAN BENDUNGAN ASI

  • Nurul Khaerunnisa Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
    (ID)
  • Sitti Saleha Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
    (ID)
  • Jelita Inayah Sari Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
    (ID)
Keywords: Nifas; BenduganAsi; 7 langkah Varney

Abstract

Pendahuluan bendungan asi adalah suatu kejadian dimana aliran vena dan limfatik tersumbat, aliran susu menjadi terhambat dan tekanan pada saluran susu ibu dan alveoli meningkat. Kejadian ini biasanya disebebkan karena air susu yang terkumpul tidak dikeluarkan sehingga menjadi sumbatan. Pada umumnya benudngan asi terjadi sejak hari ketiga sampai hari keenam setelah persalinan, ketika asi secara normal di hasilkan. Gejala yang sering muncul pada saat terjadi bendungan asi antara lain payudara bengkak, payudara terasa panas dan keras dan suhu tubuh ibu sampai 380C. Berdasarkan dari penelitian dan buku bahwa tindakan yang dilakukan untuk penatalaksanaan ibu nifas dengan bendungan asi yaitu pemeriksaan tanda-tanda vital seperti tekanan darah, nadi, suhu dan pernapasan, melakukan konseling tentang diet seimbang untuk ibu nifas dan menganjurkan ibu untuk rutin melakukan perawatan payudara serta sering mengosongkan payudara. Kesimpulan dari literatur review ini didapatkannya ibu nifas dengan bendungan asi. Jika dilakukan penatalaksanaan yang tepat dan sesuai dengan keadaan ibu nifas dengan bendungan asi maka akan didapatkan hasil evaluasi dengan keadaan ibu baik tanpa ada penyulit dan tidak ditemukannya komplikasi atau masalah pada ibu.

ABSTRACT

Introduction Breast dam is an increase of venous and lymph flow in the breast when preparing for lactation. As a result of an increase of breast veins and lymph’s flow during the process of lactation, breast engorgement could occur. The breast engorgement can be caused by irregular patterns of breast feeding. This irregularity causes milk to clog around the milk ducts and makes breast swell. Commonly, in normal condition, this problem occurs on the third day to the sixth day after delivery. The major symptom of this problem was the engorgement of breast where the mother would suffer from fever above 38 degree and felt the pain and hard on her breast. From a number of different literature and resources such as books and hournal, it was apparent that the treatment given to patients with breast dam consisted of examing the vital signs of the patient such os blood pressure, pulse, temperature, and respiration. In addition, counseling should also be given in wich information related to balanced diet as well as breast caring tips were given. In order to help the healing process of the patient, patients are suggested to feed their babies regularly. Conclusion This research investigated midwifery care management on patients with breast dam and was conducted through 7-stages of Helen varney midwifery care treatments, patients with breast dam could be well recovered in which no problmes and compiations qould be found

References

Astuti Sri, dkk. (2015). Asuhan Kebidanan Nifas & Menyusui. Erlangga.

Bahiyatun (2009).Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Yogyakarta. Andi

Depkes RI. (2017). Panduan manajemen laktasi:Diet Gizi Masyarakat. Jakarta: Depkes RI.

Herdini dan Hana Rosiana. (2019). Hubungan Antara Pengetaguan Ibu Tentang Perawatan Payudara Dengan Kejadian Bendungan ASI Pada Ibu Nifas.Jurnal Kebidanan, Vol. X, No. 01, Juni 2018.

Husnul, M. (2016). Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny. N P2002 Hari Ke-3 Dengan Bendungan Di Puskesmas Lamongan Tahun 2016. Jurnal Kesehatan Volume 8 No. 1

Kebidanan, J. A. (2018). Maryati et al : Gambaran Kejadian Bendunngan ASI pada Ibu Nifas. 1(1), 1–12.

Mangkuji, Betty, dkk.(2012). Asuhan Kebidanan 7 Langkah Soap. Jakarta: EGC.

Maritalia, Dewi, dkk. (2014). Asuhan Kebidanan Masa Nifas dan Menyusui.Bandung: PT Refika Aditama.

Marmi. (2015). Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas Puerperium Care.Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Marmi. (2012). Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas Puerperium Care. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Reni. (2012). Asuhan Kebidanan Ibu Nifas Dan Menyusui. Jakarta Timur: CV.Trans Info Media.

Rukiyah, dkk (2011). Asuhan Kebidanan III Nifas. Jakarta Trans Info Medika.

Rukiyah Yeyeh Al dan Lia Yulianti (2012). Asuhan Kebidanan IV Patologi. Jakarta: Trans Info Media.

Rukiyah Yeyeh Al dan Lia Yulianti. (2011). Konsep Kebidanan. Jakarta: Trans Info Medika. Saleha, S. (2009). Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika.

Sunarsih (2011)Ilmu Kebidanan Patologi Dan Fisiologi Persalinan. Yogyakarta:Andi Suryani, Irma. Dkk. 2016.Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Dengan Bendungan ASI Di Ruang VII (Nifas) RSUD dr. Soekardjokota Tasikmalaya.

Taqiyah, Y., Sunarti, S., & Rais, N. F. (2019). Pengaruh Perawatan Payudara Terhadap Bendungan Asi Pada Ibu Post Partum Di Rsia Khadijah I Makassar. Journal of Islamic Nursing,4(1), 12. https://doi.org/10.24252/join.v4i1.7757.

WHO (World Health Organization). (2017). World Health Statistics.

Walyani, Siwi Elisabeth Dan Endang Purwoastuti. (2015). Asuhan Kebidanan Masa Nifas & Menyusui. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Walyani, Siwi Elisabeth Dan Endang Purwoastuti. (2017). Asuhan Kebidanan Masa Nifas.

Yogyakarta. Pustaka Baru Press.

Published
2021-02-28
How to Cite
Khaerunnisa, N., Saleha, S., & Inayah Sari, J. (2021). MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS DENGAN BENDUNGAN ASI. Jurnal Midwifery, 3(1), 16-24. https://doi.org/10.24252/jmw.v3i1.20992
Section
Artikel
Abstract viewed = 7170 times