MENGURAI KOMPLEKSITAS SATU PASANGAN CALON DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH LANGSUNG
Abstract
The existence of one pair of candidates who compete in direct elections is a new phenomenon in the procedural democracy in Indonesia. Various reasons that allow this phenomenon to occur range from a lack of decent and qualified political party cadres, reluctance of political parties to take possibly high risk due to the feedback provided by survey institutions, difficulties resulted from formal legislations for independent candidates and from several rules provided by the incumbents. This paper elaborates these problems and provides solutions to minimize the occurrence of one pair of candidates in the direct elections.
Downloads
References
- Buku & Jurnal :
Abdullah, H. Rozali. Pelaksanaan Otonomi Luas Dengan Pemilihan Kepala daerah Secara Langsung,Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2005.
Budiardjo, Miriam. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta:PT.Gramedia Pustaka Utama, 2010.
J. Kaloh. Kepemimpinan Kepala daerah: Pola Kegiatan, Kekuasaan, dan Perilaku Kepala daerah dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah. Jakarta: Sinar Grafika, 2009.
Katz,Richard S dan Crotty William. Handbook Partai Politik. Bandung: Nusa Media,2014.
Lay, Cornelis. Pilkada Langsung Dan Pendalaman Demokrasi. Catatan Pengantar dalam ”Dinner Lecture – KID, Jakarta, 21 November 2006.
Marijan, Kacung.Demokratisasi di Daerah, Pelajaran dari Pilkada Secara Langsung, Surabaya:Pustaka Eureka, 2006,
Pamungkas, Sigit. Partai Politik : Teori dan Praktik di Indonesia. Yogyakarta: Institute for Democracy and Welfarism (IDW) ,2011.
Percik dan Ford Foundation. Rekamam Proses Seminar Dinamika Politik Lokal di Indonesia ke-10 (Representasi Kepentingan Rakyat Pada Pemilu Legislatif 2009). Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.
Philpott, Simon.Meruntuhkan Indonesia, Politik Postkolonial dan Otoritarianisme. Yogyakarta: LkiS, 2003.
Sahdan, Gregorius dan Muhtar Haboddin (editor).Evaluasi Kritis Penyelenggaraan Pilkada Di Indonesia, Yogyakarta:IPD, 2009.
- Website :
www.rumahpemilu.org