Mandok Hata Sebagai Pendidikan Demokrasi dalam Kebudayaan Batak
Abstract
Pendidikan demokrasi di Indonesia cenderung didasarkan pada kurikulum nasional yang sering kali tidak mempertimbangkan nilai-nilai lokal dan konteks sosial budaya. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis pendidikan demokrasi yang berbasis kearifan lokal, dengan fokus pada mandok hata sebagai salah satu model praktik kearifan lokal. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data primer melalui wawancara dan observasi terhadap 5 subjek penelitian yang merupakan informan kunci, serta data sekunder melalui studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mandok hata mengandung prinsip-prinsip pendidikan demokrasi, antara lain keterlibatan aktif dan partisipasi, pemahaman hak dan kewajiban, kritis dan refleksi, komunikasi praktis, kemampuan bekerja sama dan gotong royong, serta kesadaran sosial. Pendekatan pendidikan demokrasi yang mengintegrasikan nilai-nilai dan tradisi mandok hata dapat membantu mengembangkan partisipasi dan kesadaran politik individu dalam keluarga dan masyarakat lokal. Dengan demikian, pendidikan demokrasi berbasis kearifan lokal memiliki peran penting dalam membentuk masyarakat yang demokratis dan partisipatif, serta dalam memperkuat dan melestarikan kearifan lokal sebagai warisan budaya yang berharga.
Downloads
References
Arifin, N. (2020). Pemikiran Pendidikan John Dewey. JAs-Syar’i: Jurnal Bimbingan & Konseling Keluarga, 2(2), 168–183.
Barrett, M., & Brunton-Smith, I. (2014). Political and Civic Engagement and Participation: Towards an Integrative Perspective. Journal of Civil Society, 10(1), 5–28.
Bashori, K. (2018). Pendidikan Politik di Era Disrupsi. Sukma: Jurnal Pendidikan, 2(2), 287–310.
Damayanti, C. (2021). Peran Imajinasi Dalam Merawat Kemanusiaan: Sebuah Kajian Pemikiran Martha Nussbaum Dalam Mereformasi Pendidikan. Driyarkara School of Philosophy.
Gordon, M., & English, A. R. (2016). John Dewey’s Democracy and Education in an Era of Globalization. Educational Philosophy and Theory, 48(10), 977–980.
Husni, M. (2020). Memahami Pemikiran Karya Paulo Freire “Pendidikan Kaum Tertindas.” Al-Ibrah, 5(2), 41–60.
Hutagaol, S. D. P. (2019). Pemahaman Jemaat HKBP Dame terhadap Mandok Hata. Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldaña, J. (2014). Qualitative data analysis: An expanded sourcebook.
Muharrami, U. (2021). Sarcasm Identification of Batak Toba Culture in the Mandok Hata New Year Celebration. AICLL Annual International Conference on Language and Literature (AICLL), 2021, 647–655.
Nababan, K. R. (2022a). Hasil wawancara dengan AS (21 tahun).
Nababan, K. R. (2022b). Hasil wawancara dengan M (19 tahun).
Nababan, K. R. (2022c). Hasil wawancara dengan MN (54 tahun).
Nababan, K. R. (2022d). Hasil wawancara dengan PN (63 tahun).
Nababan, K. R. (2022e). Hasil wawancara dengan SS (62 tahun).
Natalia, S. F., & Aditya, M. F. (2019). Dampak Perang Batak pada Tahun 1878-1907 Terhadap Penyebaran Agama Kristen di Sumatera Utara. Tsaqofah, 17(1), 42–48.
Panggabean, J. Z. Z. (2022). Pendidikan Kristiani Berbasis Berpikir Kritis: Sebuah Tawaran Model Pembelajaran Demokratis Berdasarkan Pemikiran Pendidikan Membebaskan Menurut Paulo Freire. Harati: Jurnal Pendidikan Kristen, 2(2), 127–145.
Pennington, M. (2014). Against democratic education. Social Philosophy and Policy, 31(1), 1–35.
Priyono, C. D., & Siregar., I. (2021). Degradasi Nilai-Nilai Kearifan Lokal Dalihan Na Tolu Pada Remaja Di Kota Padangsidimpuan. Jurnal Education and Development, 9(4), 346–353.
Simaremare, F., & Meisuri. (2021). Deixis On Mandok Hata In Saur Matua Death Ceremony. TRANSFORM : Journal of English Language Teaching and Learning of FBS, 10(3).
Situmorang, T. L., Rajagukguk, F. H., & Darwin. (2022). Kepemimpinan Berbasis Dalihan Na Tolu Dalam Sekolah Penggerak : Sebuah Kajian Deskritif. Jurnal Education and Development, 10(2), 567–573.
Thornton, S. J. (2018). Nel Noddings as Social (Studies) Educator. Theory Into Practice, 57(4), 263–269.
Yusuf, M. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan. Kencana.
Copyright (c) 2023 Kristina Roseven Nababan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.