UJI FARMAKOLOGI SEDIAAN PLESTER PATCH DARI LIMBAH KULIT PISANG KEPOK (MUSA ACUMINATA) UNTUK PENYEMBUHAN LUKA BAKAR

  • Syamsuri Syakri Farmasi FKIK UIN Alauddin Makassar

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai Uji Farmakologi Sediaan Patch Dari Limbah Kulit Pisang Kepok Untuk Penyembuhan Luka Bakar. Tujuan penelitain ini untuk melakukan uji efektivitas dengan menggunakan hewan coba kelinci, serta pembuatan plester patch untuk memberikan suatu kenyamanan dan kemudahan kepada konsumen dalam mengobati luka. Peneltian ini menggunakan metode kuantitatif dengan cara metode eksperimental laboratorium, cara kerjanya berupa pengambilan sampel, ektraksi kulit buah pisang kepok, membuat plester patch dari 3 macam formula kemudian membandingkan dengan kontrol positif dan negatif, evaluasi plester patch¸dan setelah pengujian daya sembuh luka pada hewan kelinci. Dari hasil penelitian didapatkan Formula III yang memiliki efektifitas paling baik dalam menyembuhkan luka yaitu konsentrasi 30% kulit buah pisang kepok.

 ABSTRACT

Research has been conducted on the Pharmacological Test of Patches Preparation from Kepok Banana Skin Waste to Heal Burns. The use of immature kepok banana peels to help speed up the duration of wound healing has already been done, but in previous studies, kepok banana peel was extracted, but made in gel form, whereas in patch plaster preparations had never been studied before. The purpose of this research is to make patch plaster preparations that have the best effectiveness in healing wounds, as well as making patch plasters to provide comfort and convenience to consumers in treating wounds. This research uses a quantitative method by means of laboratory experimental methods, how it works in the form of sampling, extraction of kepok banana peel, making patch plaster using active ingredients kepok banana peel extract (Musa acuminate), and other additives in the form of glycerin, chitosan, HPMC, Tween 80, then formulated into 3 types of formulas, then compared with positive and negative controls, evaluation of patch patches and after testing the healing power of wounds in rabbit animals. From the results of the study it was found that Formula III had the best effectiveness in healing wounds, namely the concentration of 30% kepok banana peels.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Atun, Sri, dkk. (2017). Identifikasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Senyawa Kimia dari Ekstrak Metanol Kulit Buah Pisang (Musa paradisiaca L). Departement OfChemistry Education, Faulti Of Mathematics and Natural SciencesYogyakarta.

Chen, L. Arbieva ZH. Guo S. Marucha PT, Mustoe TA, DiPietro LA. (2010) Potisional differences in the wound transcriptome of skin and oral mucosa. BMC genomic. 11: 471

Cohen, I.K, Diegelmann RF, Yager DR, Wornum IL, Graham M, Crossland MC. (1999). Wound care and wound healing: Schwartz SI, Spencer S, Fischer D, Galloway DF, of surgery. Edisi ke-7. New York: McGraw-Hill

Bastone, E.B. Freer. TJ. (2000). McNamara. JR. Epidemiology of dental trauma: A Review of the Literature. Aust Dent J; 45(1): 2-5.

Smeltzer, S. Bare BG. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth edisi 8 volume 1. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran.

Supriyanti, F M. T, dkk. (2015). Pemanfaatan Ekstrak Kulit Pisang Kepok (Musa Bluggoe) Sebagai Sumber Antioksidan pada Produksi Tahu. Makalah Pendamping Biokimia, Departemen Pendidikan Kimia, FPMIPA Bandung.

Hasniar. (2018). Pengaruh Variasi Konsentrasi Ekstrak Etanol Kulit Buah Pisang Kepok (Musa paradisiaca) Dalam Bentuk Sediaan Gel Menggunakan Basis HPMC Terhadap Penyembuhan Luka Sayat Pada kelinci (Oryctolagus cuniculus). Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Alauddin Makassar

Rupina, W. (2016). “Efek Salep Ekstrak Etanol 70% Daun Karamunting Terhadap Reepitelisasi Luka Insisi Kulit Tikus Wistar”. FK Tanjungpura.

Thakur,R. (2011) ”Prastices In Wound Healing Studies Of Plants”. Evid Based Complement Alternat Med.

Ningsi, S. (2015). Formulasi, Karakterisasi dan Uji Penetrasi In Vitro Patch Ekstrak Biji Kopi Robusta (Coffea canephora) Sebagai Sediaan Anti Selulit. JIF FIK UINAM, 2 (3)

Published
2019-05-16
Abstract viewed = 4514 times