Macora https://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/macora <p>MACORA is an academic journal published by the Department of Sociology</p> en-US Mon, 19 Aug 2024 07:52:17 +0000 OJS 3.1.2.4 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Dampak Fatherless Terhadap Anak Perempuan (Studi Kasus Mahasiswi UIN Alauddin makassar) https://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/macora/article/view/50805 <p><em>Fenomena fatherless menjadi hal yang tidak semestinya diabaikan, berdasarkan data bahwa Indonesia menduduki peringkat ke 3 fatherless menjadi bukti kurangnya keterlibatan ayah baik dalam pengasuhan maupun ikatan kedekatan emosional terhadap anak, Hasil observasi awal yang dilakukan penulis menemukan bahwa mahasiswi yang mengalami fatherless berasal dari latar belakang kondisi sosial yang beragam, beberapa di antara mereka berasal dari keluarga yang sudah bercerai, kehadiran ayah di rumah yang terhitung sangat sedikit, dan ayah yang sudah meninggal dunia. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dengan pendekatan sosiologis, menggunakan teori Struktural Fungsional dari Robert K. Merton. Data primer dalam penelitian ini bersumber dari penelitian secara lansung melalui wawancara mendalam, dan observasi lansung mahasiswi UIN Alauddin Makassar, dan data sekunder yang bersumber dari hasil bacaan buku, artikel maupun hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dampak yang ditimbulkan fatherless terhadap mahasiswi UIN Alauddin Makassar, 1) aspek psikologis yang terdiri dari daddy issue (masalah ayah), self esteem (harga diri), mental healt (kesehatan mental), 2) aspek sosial yaitu perilaku menyimpang dan menutup diri dari lingkungan sosial, 3) aspek riligiusitas, dan 4) struggle (perjuangan). </em></p> <p><strong>Kata Kunci: <em>Fatherless</em>, dampak, Anak Perempuan</strong></p> Dwita Agustina Rahayu, Wahyuni, Dewi Anggariani Copyright (c) https://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/macora/article/view/50805 Mon, 19 Aug 2024 00:00:00 +0000 Mobilitas Sosial Petani Sayur Di Desa Kanreapia Kecamatan Tombolopao Kabupaten Gowa https://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/macora/article/view/50807 <p><em>Masyarakat Indonesia sejak zaman kolonialisme hingga era neokoloniakisme hari ini banyak mengalami bentuk perubahan pada ranah sosial, ekonomi dan politik. Era neokolonialisme elemennya juga dipengaruhi oleh globalisasi yang semakin mempercepat arus informasi sehingga akan mengkhendaki perubahan secara cepat yang tentunya dalam arus globalisasi negara yang secara garis besar memiliki power aka senantiasa meletakkan pengaruhnya di negara-negara berkembang terkhusus di Indonesia. Akibatnya, perubahan dalam ranah sosial, ekonomi dan politik juga akan senantiasa beriringan termasuk mobilitas sosial dalam ranah profesi pekerjaan yang kian berubah pada masyarakat petani terkhusus di Kanreapia. Umumnya tingkat mobilitas sosial skala besar ian terjadi di kota-kota besar. Akan tetapi, dengan hadrinya salah satu tempat di provinsi Sulawesi Selatan tepatnya di Kecamatan Tombolopao Kabupaten Gowa Justru memberikan warna mobiltas yang tinggi.&nbsp; Penelitian ini merupakan studi lapangan dengan analisis deskriptif kualitatif, data diperoleh dengan melalui observasi dilokasi, wawancara dilakukan terhadap informan yang dipilih dengan cara purposive sampling yang diwakili oleh seseorang yang berprofesi sebagai petani sayur dan pedagang sayur serta seseorang yang berpofesi petani sayur sekaligus berprofesi sebagai pedagang sayur. Kajian ini mengungkap bahwa terdapat dua faktor penyebab sehingga seseorang melakukan mobilitas sosial yakni faktor ekonomi dan faktor sosial serta relasi yang terjalin antara seseorang yang berprofesi petani sayur dengan pedagang sayur yaitu Relasi Asosiatif dan Disasosiatif serta Upaya profesi petani sayur dalam meningkatkan status Sosialnya memiliki dua Upaya yaitu capaian gelar formal dan Nonformal. </em></p> <p><strong><em>Kata Kunci: Mobilitas Sosial Profesi Petani Sayur</em></strong></p> Muh Ismar Almujahidin, Suriyani, Santri Sahar Copyright (c) https://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/macora/article/view/50807 Mon, 19 Aug 2024 00:00:00 +0000 Budaya Konsumsi Makanan Cepat Saji Dalam Kehidupan Remaja Di Kelurahan Dengerakko Kecamatan Wara Kota Palopo (Studi Kasus Franchise KFC) https://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/macora/article/view/50809 <p><em>Penelitian ini berjudul “Budaya Konsumsi Makanan Cepat Saji Dalam Kehidupan Remaja Di Kota Palopo (Studi Kasus Franchise KFC)”. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan sosiologis. Fokus penelitian adalah memahami pemahaman remaja di Kelurahan Dangerakko, Kecamatan Wara, Kota Palopo tentang makanan cepat saji serta faktor-faktor yang menarik mereka untuk memilihnya. Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara, serta dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja memahami fast food dalam konteks jenis dan konsep makanan cepat saji. Alasan mereka memilih fast food meliputi promosi media, suasana dan fasilitas, harga dan rasa, serta kebutuhan untuk hangout. Penelitian ini menyarankan untuk mengupas lebih dalam fenomena konsumsi makanan cepat saji dengan pendekatan teori lain untuk menemukan solusi menjaga atau mengubah budaya ini menjadi gaya hidup yang lebih baik, khususnya di Kota Palopo.</em>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;</p> <p><strong>Kata Kunci: </strong><strong>Budaya Konsumsi, Makanan Cepat Saji, Remaja</strong></p> Suriyadi, Akilah Mahmud, Marhaeni Saleh Copyright (c) https://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/macora/article/view/50809 Mon, 19 Aug 2024 00:00:00 +0000 Persepsi Masyarakat terhadap Keluarga Berbeda Agama di Desa Binaga Sombaiya Kecamatan Bontosikuyu Kabupaten Kepulauan Selayar https://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/macora/article/view/53065 <p><em>Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : 1). Penyebab adanya keluarga berbeda agama di Desa Binanga Sombaiya dahulu disebabkan oleh adanya aliran Muhdi Akbar sedangkan, saat ini diakibatkan oleh faktor pendidikan. 2). Persepsi masyarakat Desa Binanga Sombaiya sangat positif terhadap keluarga berbeda agama yang ada di desa tersebut karena mayoritas masyarakatnya saling menghormati agama masing-masing tanpa memaksakan agama dalam keluarganya yang berbeda agama. 3). Pandangan Agama Islam terkait adanya keluarga berbeda agama di Desa Binanga Sombaiya menunjukkan bahwa masyarakatnya menerapkan nilai-nilai toleransi dalam menjaga kedamaian dan kerukunan antar umat beragama.</em></p> Sri Damayanti, Hajir Nonci, Ratnah Rahman Copyright (c) https://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/macora/article/view/53065 Mon, 19 Aug 2024 00:00:00 +0000 Eksploitasi Tunadaksa sebagai Pengemis (Studi Kasus pada Pengemis Tunadaksa di Kawasan Jl. Veteran Kota Makassar https://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/macora/article/view/53066 <p><em>Terjadinya eksploitasi terhadap tunadaksa dikarenakan kurangnya lapangan pekerjaan dan kurangnya perhatian pemerintah serta masyarakat terhadap keberadaan para disabilitas tunadaksa yang berprofesi sebagai pengemis. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui eksploitasi yang terjadi pada pengemis tunadaksa yang berada di kawasan Jl. Veteran Kota Makassar. Penelitian ini merupakan studi lapangan dengan analisis kualitatif deskriptif dengan pendekatan penelitian sosiologis. Data diperoleh melalui hasil pengamatan dan wawancara yang dilakukan terhadap informan yang dipilih secara purposive sampling yang diwakili oleh pengemis tunadaksa dan masyarakat serta staf kantor dinas sosial kota makassar dan kajian pustaka yang relevan. Kajian ini menemukan bahwa proses tunadaksa menjadi pengemis berawal dari tidak tersedianya lapangan pekerjaan bagi para penyandang disabilitas tunadaksa sehingga mereka memilih untuk menjadi pengemis demi untuk bertahan hidup, bentuk-bentuk dari eksploitasi Tunadaksa yaitu eksploitasi ekonomi, seksual dan sosial, dari ke tiga bentuk eksploitasi di atas berdasarkan hasil penelitian yang telah di lakukan peneliti,&nbsp; kebanyakan para pengemis tunadaksa yang terdapat di kawasan Jl. Veteran Kota Makassar di eksploitasi secaar ekonomi dan sosial, karena hasil yang mereka dapatkan akan di ambil oleh seseorangyang memeperkerjakannya demi untuk mengambil keuntungan dari pengemis tunadaksa. pendapat masyarakat terhadap pengemis tunadaksa bahwa pengemis menjadi masalah sosial dalam kehidupan masyarakat, karena kerap kali pengemis di anggap sebagai sampah masyarakat. padahal masyarakat sebenarnya peduli kepada para pengemis tunadaksa ini akan tetapi yang membuat masyarakat risik apabila para pengemis tunadaksa ini meminta secara terpaksa. </em></p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p><strong>Kata kunci : Eksploitasi, Tunadaksa, Pengemis </strong></p> Salsabila Wahidah Putri, Marhany Malik Copyright (c) https://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/macora/article/view/53066 Mon, 19 Aug 2024 00:00:00 +0000