KAJIAN DESAIN LANSKAP KORIDOR JALAN DAGO BERDASARKAN PERSEPSI MASYARAKAT DALAM MENDUKUNG CITY BRANDING KOTA BANDUNG
Abstract
Abstrak_Kota Bandung sedari dulu dikenal dengan julukan Paris Van Java, memberikan citra tersendiri bagi masyarakat. Paris Van Java lahir dari suasana ruas Jalan Braga dan Jalan Asia Afrika pada zaman Kolonial Belanda. Hingga saat ini pun kedua ruas tersebut merupakan citra kota yang paling kuat dalam slogan Paris Van Java. Kota Bandung sama halnya dengan kota lain di Indonesia, ikut membangun city branding. Pembangunan city branding di Kota Bandung dilakukan dengan banyak cara, salah satunya adalah pembangunan fisik. Pembangunan fisik dilakukan Pemerintah Kota Bandung salah satunya dengan merevitalisasi ruas-ruas jalan. Koridor Jalan Dago adalah salah satu jalan yang ikut direvitalisasi, yaitu dengan konsep trotoar lebar dan penggunaan prinsip panca trotoar bergaya vintage seperti di Jalan Braga dan Jalan Asia Afrika. Adanya revitalisasi Jalan Dago memberikan citra baru pada koridor jalan ini. Oleh karena itu penelitian ini memiliki tujuan untuk mengungkap sejauh mana desain lansekap koridor Jalan Dago setelah revitalisasi dapat mendukung City Branding Kota Bandung, yaitu Paris Van Java. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif, serta teknik pengambilan data menggunakan cara survey lapangan dan kuesioner. Hasil yang didapatkan adalah, revitalisasi koridor Jalan Dago memberikan image positif bagi citra kota dan dapat merepresentasikan Paris Van Java.
Kata kunci: City Branding; Koridor jalan; Paris Van Java.
Abstract_ The City of Bandung known as the so-called Paris Van Java gives its own image to the local community. Paris Van Java was born of the atmosphere of Braga and Asia Afrika roads in the days of Dutch colonialism. Until today, those roads are the most powerful city image of the Paris Van Java slogan. Bandung city as well as other cities in Indonesia builds city branding. Building city branding in Bandung City is done in many ways, one of them by physical development. Physical development by local government executed by the revitalization of road corridors. Dago corridor is one of the corridors that revitalized, namely by wider sidewalk concept and using the principle of panca protostar (five sidewalks) which is vintage as in Braga and Asia Afrika road. Dago corridor revitalization gives a new image to this corridor. Therefore this research has the purpose to uncover the extent of the landscape corridor design of Dago after revitalization can support city branding of Bandung City, which is Paris Van Java. The methodology used is descriptive quantitative, then data collection by site observation and questionnaire. The result is, the revitalization gives a positive image to the city and presents Paris Van Java.
Keywords: City Branding; Road Corridor; Paris Van Java.
Downloads
References
Bawanti, A. (2016). Analisis City Branding dalam Pengembangan Destinasi Pariwisata Kabupaten Jayapura. Jurnal Media Wisata, 14(1), 365–381.
Chapman, E. H., & Lynch, K. (1962). The Image of the City. The Journal of Aesthetics and Art Criticism, 21(1), 91. https://doi.org/10.2307/427643
Humas Kota Bandung. (n.d.). Trotoar Dago, Membangkitkan Romantisme Bandung Tempo Doeloe.
Ibrahim, S. P., Sari, S. R., Teknik, M., Universitas, A., & Semarang, D. (2020). HUBUNGAN SETTING KORIDOR ANJASMORO RAYA DENGAN AKTIVITAS PEDAGANG KAKI LIMA. 2–5.
Junwei, H., & Liang, D. (2016). Quantitative indexes of streetscape visual evaluation and validity analysis.pdf. Journal of Landscape Research, 9–12.
Kurnia, R. (2009). Tempat dan Peristiwa Sejarah di Jawa Barat. PT. Sarana Pancakarya Nusa.
Maylanny, C., & Fauzan, S. F. (2015). City Branding Kota Bandung melalui Bus Bandros. Jurnal Komunikator, Vol.7 No.(1), 88–92. https://libraryeproceeding.telkomuniversity.ac.id/index.php/management/article/view/3350
Nugraha, A. R., Yustikasari, & Koswara, A. (2017). Branding kota Bandung di Era Smartcity. Jurnal Ilmu Komunikasi, 8(1), 1–16.
Prastiwi, I., & Franjaya, E. E. (2020). Aesthetics Evaluation of Bandar Lampung Streetscapes. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 501(1). https://doi.org/10.1088/1755-1315/501/1/012028
Ramadhan, T., Wijaya, K., Muttaqin, Z. R., & Rahmat, A. (2018). Sustainable Streetscape pada Koridor Kawasan Komersial. 2(1), 24–32.
Rehan, R. M. (2013). Sustainable streetscape as an effective tool in sustainable urban design. HBRC Journal, 9(2), 173–186. https://doi.org/10.1016/j.hbrcj.2013.03.001
Rosadi, D. (2019). Ini 7 titik trotoar yang akan direvitalisasi Pemkot Bandung awal 2017. https://bandung.merdeka.com/lapak/bandung-jadi-pasar-potensial-produk-kosmetik-kimia-farma-161224n.html
Sukmaraga, A. A. (2016). City Branding : Sebuah Tinjauan Metodologis dengan Pendekatan Elaboratif, Praktis, dan Ilmiah. Jadecs, 1(1), 1–19.
Tucker, C., Ostwald, M. J., & Chalup, S. K. (2004). A method for the visual analysis of streetscape characters using digital image processing. 38th Annual Conference of the Architectural Science Association ANZAScA and the International Building Performance Simulation Association, May 2016, 134–141.
Utomo, H. P., Mutia, F., Arsitektur, P. S., Arsitektur, F., Veteran, U. P. N., & Timur, J. (2018). Streetscape sebagai pembentuk karakter kawasan. Atrium, 4(2), 117–128.
Widodo, B. (2014). STRATEGI PENCITRAAN KOTA (CITY BRANDING) BERBASIS KEARIFAN LOKAL (Studi Kasus di Kota Solo, Jawa Tengah dan Kabupaten Badung, Bali). Profetik, 7(2), 33–44.
Yang, T., Ye, M., Pei, P., Shi, Y., & Pan, H. (2019). City branding evaluation as a tool for sustainable urban growth: A framework and lessons from the Yangtze River Delta Region. Sustainability (Switzerland), 11(16). https://doi.org/10.3390/su11164281
Copyright (c) 2021 Kusriantari Fenny Aprillia, Estuti Rochimah, Estuti Rochimah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
By submitting your manuscript to our journal, you are following Copyright and License