“EMPER TERBUKA” PADA DESAIN RUMAH TOKO KELUARGA HO A HENG KARYA FRIEDRICH SILABAN
Abstract
Abstrak_ Pada periode akhir karirnya, Friedrich Silaban merancang Rumah Toko Keluarga Ho A Heng di daerah Suryakencana Bogor yang merupakan satu-satunya proyek huniannya untuk rumah toko tunggal. Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis metode yang digunakan oleh Silaban dalam mendesain “emper terbuka” pada Rumah Toko Keluarga Ho A Heng dan membandingkannya dengan tipologi rumah toko Tionghoa. Dengan pendekatan historikal, penulis menganalisis komposisi tata ruang dan desain atap emper terbuka melalui dokumen arsip Silaban untuk proyek ini. Selanjutnya pendekatan komparatif digunakan untuk membandingkan desain rumah toko ini dengan tipologi rumah toko Tionghoa di Cina Selatan dan Bogor. Melalui desainnya Silaban memadukan pola tata ruang rumah toko nonlinier yang fungsional dan taman dalam sebagai pusat yang dikelilingi oleh emper terbuka dengan naungan atap berteritisan lebar dan elemen pembayangan. Emper terbuka dan taman tengah menjadi bagian dari metode desain Silaban sebagai solusi masalah iklim tropis lembab pada rumah toko modern.
Kata kunci : Friedrich Silaban; Emper Terbuka; Rumah Toko; Komposisi Tata Ruang; Desain
Abstract_ At the end of his career period, Friedrich Silaban designed a shophouse for the family of Ho A Heng at Suryakencana Bogor remarked as his only housing project for a single shophouse. This paper aims to analyze Silaban’s design method for creating the “open veranda” in the shophouse for Ho A Heng and compare it to the Chinese shophouse typology. Using a historical method, the author analyzed the open veranda’s spatial composition and roof design by examining Silaban’s archive documents for this project. Furthermore, the author used a comparative method to collate this shophouse design with Chinese shophouse typology in Southern China and Bogor. Through his design, Silaban integrated a functional non-linear spatial composition and a central courtyard was surrounded by the open veranda beneath wide roof eaves and shading elements. The open veranda and central courtyard become a part of Silaban’s design method to solve the problem of the hot-humid climate in modern shophouse design.
Keywords : Friedrich Silaban; Open Veranda; Shophouse; Spatial Composition; Design
Downloads
References
Dahniar dan Sendai, S. The Formation of the “Open Veranda” (“Emper Terbuka”) in Friedrich Silaban’s Private House Projects. Journal of Architecture and Planning (Transaction of AIJ), Vol. 86, No. 785 (2021.7): 2021-2031
Handinoto. Lingkungan “Pecinan” dalam Tata Ruang Kota di Jawa pada Masa Kolonial. Jurnal Dimensi Teknik Sipil, Vol. 27, No. 1 (1999): 20-29. Online https://dimensi.petra.ac.id/index.php/ars/article/view/15704 (diakses 29 Maret 2021)
Handinoto. (2010). Arsitektur dan Kota-Kota di Jawa pada Masa Kolonial. Yogyakarta: Graha Ilmu
Iwane, K. (2008). A Historical Study on the Indonesian Architect F. Silaban (1912-1984) – Mainly on the Analysis of Architectural Works and Drawings. Master Thesis. The University of Tokyo
Leiden University. (2016-2019). Leiden University Libraries Digital Collection: Chinese kamp te Buitenzorg (KITLV 3192, KITLV 87374, KITLV 6900). Leiden University. Online https://digitalcollections.universiteitleiden.nl/ (diakses 14 April 2022)
modern Asian Architecture Network Indonesia. (2008). Rumah Silaban (Silaban’s House). Indonesia: mAAN Indonesia publishing. Online http://www.konteks.org/buku-digital-rumah-silaban-dirilis (diakses pada 11 Desember 2016)
modern Asian Architecture Network. (2012). Katalog Arsip Friedrich Silaban. http://www.maan.org/index.php/site/publicationdetail/silaban_archive_catalogue/ (diakses 1 Desember 2016).
Odang, S.A, dkk. (1992). Arsitek dan Karyanya: F. Silaban dalam Konsep dan Karya. Bandung: Nova
Pratiwo. (2010). Arsitektur Tradisional Tionghoa dan Perkembangan Kota. Yogyakarta: Ombak
Raap, O.J. (2015). Kota di Djawa Tempo Doloe. Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia)
Sendai, S. dan Dahniar. Formation Process of the “Open Veranda” (“Emper Terbuka”) in the Realization of Residence of Lie A Hong (1958-1959) by Friedrich Silaban. AIJ Journal of Technology and Design, Vol. 25, No.61 (2019.10): 1339-1344
Silaban, F. (1982). Idealisme Arsitektur dan Kenyataannya di Indonesia, dalam Budihardjo, E. (ed). (1996). Menuju Arsitektur Indonesia. Edisi Pertama. Bandung: Alumni. pp. 75-89
Silaban, F. (1930 -1982). Koleksi Arsip Proyek Rumah Tinggal Karya Friedrich Silaban (1930an-1982), didigitalisasi oleh Dahniar pada 6-9 Mei 2017. Arsip Rencana Rumah Toko Keluarga Ho A Heng (1982) digambar kembali oleh Dahniar dan gambar tiga dimensi direkonstruksi oleh Dahniar dan Nahda Ulmia pada 2022.
Sopandi, S. (2009). Indonesian Architectural Culture during Guided Democracy (1959-1965): Soekarno and the Works of Friedrich Silaban, dalam Vu, T., and Wongsurawat, W. (ed). Dynamics of The Cold War in Asia: Ideology, Identity, and Culture. New York: Pelgrave McMillan. pp. 53-72
Sopandi, S. (2012). Peculiar Shophouses in Indonesia: Types, Variants, and Context. Online https://cungss.wordpress.com/2012/11/01/peculiar-shophouses-in-indonesia-types-variants-and-context/ (diakses 14 April 2021)
Sopandi, S. (2017). Friedrich Silaban. Edisi Pertama. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Sopandi, S. (2018). Friedrich Silaban Inventory and Research, 2006-2008 – Opening Speech of the 5th International Conference, dalam mASEANA Project 2017: modern Living in Southeast Asia. The Report of mASEANa Project 2017: 4th and 5th International Conference. pp. 18-21. TOKYO Print. Online https://www.maseana.iis.u-tokyo.ac.jp/previous-results.html (diakses 7 Desember 2020)
Tata Ruang Kota Bogor. (2018). Album Inventarisasi Aset Pustaka Kota Bogor. Online https://tataruang.kotabogor.go.id/data_content/attachment/(diakses 29 Maret 2022)
Tjiok, W. (2017). Pecinan as an Inspiration: The contribution of Chinese Indonesian architecture to an urban environment. Wacana Vol. 18 No. 2 (2017): 556-580
Vania, K dan Salura, P. (2016). Ekspresi Dominan Arsitektur Indis pada Rumah Dinas Walikota, Bogor. Skripsi. Universitas Katolik Parahyangan.
Widodo, J. (1998). Shophouse and Temples: the Chinese Connection, dalam Tjahjono, G. (ed). (1998). Indonesian Heritage: Architecture. Singapore: Archipelago Press. pp. 114-115
Copyright (c) 2022 Dahniar
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
By submitting your manuscript to our journal, you are following Copyright and License