EVALUASI DISTRIBUSI CAHAYA PADA BANGUNAN PUSAT PERBELANJAAN (STUDI KASUS: MALL RATU INDAH MAKASSAR)
Abstract
Abstrak_ Pada sebagian besar jenis bangunan, penggunaan cahaya alami sangat penting. Desain pencahayaan harus mencerminkan peran dan kebutuhan penghuni untuk memastikan bahwa bangunan diterangi dengan baik. Skylight adalah salah satu cara untuk meningkatkan kuantitas cahaya yang diperlukan tanpa menyebabkan silau. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis distribusi cahaya antara desain skylight eksisting dengan berbagai usulan desain skylight yang dilakukan melalui simulasi pada atrium Mall Ratu Indah Makassar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi desain bangunan eksisting menyebabkan distribusi cahaya tidak merata, sementara simulasi desain bukaan 40% menggunakan material kaca skylight dengan nilai VLT (Visible Light Transmission) sebesar 0.7, lebih memberikan hasil distribusi yang baik.
Kata kunci : Pengaruh; Desain Skylight; Distribusi Cahaya; Pusat Perbelanjaan; Mall Ratu Indah Makassar.
Abstract_ In most types of buildings, the use of natural light is very important. Lighting design should reflect the role and needs of occupants to ensure that the building is well lit. Skylights are one way to increase the quantity of light needed without causing glare. This research aims to analyze the distribution of light between existing skylight designs and various skylight design proposals carried out through simulations in the atrium of Ratu Indah Makassar Mall. The research method used is a quantitative method with descriptive analysis. The results showed that existing building design conditions caused uneven light distribution, while 40% aperture design simulation using skylight glass material with VLT (Visible Light Transmission) value of 0.7, more gave good distribution results.
Keywords : Influence; Skylight Design; Distribusi Cahaya; Shopping Mall; Mall Ratu Indah Makassar.
Downloads
References
BSN (2000) SNI 03-6197-2000 Konservasi Energi Sistem Pencahayaan Pada Bangunan Gedung. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.
BSN (2004) SNI 16-7062-2004 Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat Kerja. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.
Gw, O. R., & Kusumo, B. S. (2012). Studi evaluasi Pencahayaan Alami Pada Gedung Kuliah Bersama Iii Universitas Muhammadiyah Malang. Jurnal Media Teknik Sipil, 9(1). https://doi.org/10.22219/jmts.v9i1.1115
Hamzah, B. , Stephen S. Y. Lau & Rahim, R. (2010) Daylight availability in Hong Kong: classification into three sky conditions, Architectural Science Review, 53:4, 396-407
Larson, G.W. & Shakespeare, R.A. (eds.) Rendring with Radiance: the Art And Science Of Lighting Visualization. San Fransisco, CA: Morgan Kaufmnn.
Mardaljevic, J. 2000. Daylight simulation: Validation, Sky Models And Daylight Coefficients. Ph.D. Disertasi. Leichester, UK: De Monfort University.
Marsh, A. (2011). Ecotect Analysis.
Rahim, M.R., 1994, Daylight Availability in Tropic Area, Disertasi, Department of Architectural Engineering, Fukuoka, Kyushu University.
Rahim, R., Baharuddin, & Mulyadi, R., 2004, ‘Classification of daylight and radiation data into three sky conditions by cloud ratio and sunshine duration’, Energy and Buildings 36, 660 – 666
Rezwan, S. M. (2015). Impact of Atrium Proportions on the Distribution of Daylight Level on the Adjacent Space in the Shopping. 4(3), 944–954.
Santoso, J. M. J. P. (2014). Peran Fungsional Ruang Komunal Di Atrium Shopping Mall: Studi Kasus Pusat Perbelanjaan PIM 1 Di Kebayoran, Jakarta Selatan. Jurnal Kajian Teknologi, 10(3), 146– 159.
Setiawan, T. H. (2012). Manajemen Pemeliharaan Pusat Belanja (Studi Kasus Cihampelas Walk Bandung). Jurnal Teknik Sipil.
Copyright (c) 2021 Atikah Nurulfajri Baharuddin, Nurul Jamala, Rosady Mulyadi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
By submitting your manuscript to our journal, you are following Copyright and License