INTEGRASI KONSEP ARSITEKTUR ISLAM PADA RUMAH ADAT SAORAJA LAPINCENG KABUPATEN BARRU

  • Zulkarnain AS uin alauddin makassar
    (ID)
  • Andi Hildayanti

Abstract

Abstrak_ Saoraja Lapinceng merupakan salah satu rumah adat masyarakat Bugis yang terletak di Kabupaten Barru dan menjadi warisan budaya Sulawesi Selatan yang patut dijaga dan dilestarikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis serangkaian nilai tradisi atau filosofi yang terkandung pada Saoraja Lapinceng sebagai icon arsitektur tradisional Barru serta menemukan integrasi konsep arsitektur Islam pada rumah adat sebagai bagian upaya pelestarian budaya. Dengan menggunakan metode penelitian deskriptif, maka penelitian ini mengidentifikasi dan menemukan berbagai nilai tradisi, karakteristik komponen arsitektural, dan integrasi konsep arsitektur Islam yang diaplikasikan pada bangunan rumah adat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Saoraja Lapinceng memiliki karakteristik bangunan yang sama dengan rumah adat bugis pada umumnya. Disamping itu, terdapat beberapa unsur kesamaan pola ruang rumah Islami dengan pola ruang rumah tradisional Saoraja Lapinceng memberikan kaidah bahwa ajaran Islami sangat menyatu dengan karaktristik suku Bugis yang memang sangat kental dengan unsur ajaran Islami dalam kehidupan masyarakatnya.

Kata kunci : Komponen Arsitektural; Rumah Adat; Konsep Arsitektur Islam; Tradisi.

Abstract_ Saoraja Lapinceng is one of the traditional house of Bugis society located in Barru Regency and become cultural heritage of South Sulawesi which is women dijagai and preserved. This study aims to identify and analyze the traditional values or philosophies contained in Saoraja Lapinceng as traditional Barru architectural icons and discover the concept behind traditional Islam. By using descriptive research method, hence this research look for and find various kinds of information, characteristic of architectural component, and integrate concept of Islam architecture applied to Rumah Rumah adat. The results showed that Saoraja Lapinceng has the same building properties as custom homes bugis in general. In addition, there are several types of spatial pattern of Islamic house with the pattern of traditional home space Saoraja Lapinceng gives the rule that Islamic teachings are very united with the karaktristik Bugis tribe that is very thick with no Islamic teachings in the life of the community.

Keywords : Architectural Components; Custom home; Concept of Islamic Architecture; Tradition.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abdullah, H. (1985). Manusia Bugis Makassar. Jakarta : Intidayu Press.

Antoniades, Antony C. (1992). Poetic of Architecture: Theory of Design. New York: Van Nostr and

Reinhold.

Creswell, J.W. (2008). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches.

California: Sage Publications, Inc

Daeng, H.J. (2008). Manusia, Kebudayaan dan Lingkungan, Tinjauan Antropologis. Yogyakarta :

Pustaka Pelajar.

Darjosanjoto, Endang Titi Sunarti. (2012). Penelitian Arsitektur di Bidang Perumahan dan

Permukiman. Surabaya : ITS press.

Groat, L. & Wang, D. (2002). Architectural Research Methods. New York: John Wiley & Sons. Inc.

Lang, Jon. (1994). Urban Design The American Experience. New York : Van Nostrand Reinhold.

Marwati, Sri Andriani. (2017). Tipologi Bukaan pada Rumah Tradisional Bugis di Benteng Somba

Opu Makassar. Nature 4(2): 107-120.

Poerwanto, H. (2008), Kebudayaan dan Lingkungan, dalam Perspektif Antropologi, Pustaka Pelajar,

Yogyakarta.

Rapoport, A. (1969). House Form and Culture. New York : Prentice-Hall, Inc, Englewood Cliffs, N.J.

Robinson, K. & Paeni, M., (2005). Tapak-Tapak Waktu: Kebudayaan, Sejarah, dan Kehidupan Sosial

di Sulawesi Selatan. Makassar : Ininnawa.

Saliya, Y. (2003). Arsitektur Sebagai Bahasa: Percobaan ke Arah Epistomologi. Perjalanan Malam

Hari. Bandung: Ikatan Arsitektur Indonesia & Lembaga Sejarah Arsitektur Indenesia.

Suparlan, Parsudi. (1999). Kemajemukan, Hipotesis Kebudayaan Dominan, dan Kesukubangsaan.

Jurnal Antropologi Indonesia no.58.

Tang, Mahmud. (1996). Aneka Ragam Pengaturan Sekuritas Sosial di Bekas Kerajaan Berru,

Sulawesi Selatan, ISBN 90-5485-594-0, Grafisch Service Centrum Van Gils B.V, Wageningen.

Wan Ismail, Wan Hashimah. (2012). Cultural Determinants in the Design of Bugis Houses. Journal

Procedia - Social and Behavioral Sciences : Elsevier, sciencedirect, 50 (2012) 771 – 780.

Wasilah, Andi Hildayanti. (2017). Filosofi Penataan Ruang Spasial Rumah Tradisional Saoraja

Lapinceng Kabupaten Barru Secara Vertikal. Jurnal RUAS 14(2) 2017:70-79.

Wasilah, Josef Prijotomo, Murni Rachmawaty. (2012). Filosofi Tipologi Bentuk dan Ekspresi

Arsitektur Rumah Tradisional Mamasa, san121212. Ref No: (B.1.5)

Yunus, Pangeran Paita. (1999). Unsur-Unsur Kemahiran Lokal (Local Genius) dalam Ragam Hias

Bugis: Kajian Ragam Hias pada Rumah Tradisional Bugis Sulawesi Selatan dalam UnsurUnsur

Estetika Bentuk. Tesis pada Program Magister Seni Rupa dan Desain, Program

Pascasarjana, Institut Teknologi Bandung, Tahun 1999.

Zulkarnain, Mutmainnah.(2017). Lokalitas Struktur dan Material Konstruksi Rumah Adat Sapo

Battoa Desa Kaluppini, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Nature 4 (1) : 74-82.

Published
2018-06-06
How to Cite
AS, Z., & Hildayanti, A. (2018). INTEGRASI KONSEP ARSITEKTUR ISLAM PADA RUMAH ADAT SAORAJA LAPINCENG KABUPATEN BARRU. Nature: National Academic Journal of Architecture, 5(1), 1-12. https://doi.org/10.24252/nature.v5i1a1
Section
ARTICLE VOL 5 NO 1, JUNE 2018
Abstract viewed = 2498 times