Perbandingan pelarut kloroform dan etanol terhadap rendemen ekstrak daun lidah mertua (Sansevieria trifasciata. Prain) menggunakan metode maserasi

  • Whika Febria Dewatisari Universitas Terbuka
    (ID)

Abstract

Sansevieria trifasciata Prain. selain bermanfaat sebagai tumbuhan hias juga bermanfaat sebagai tumbuhan obat. Tumbuhan ini banyak ditemui dan mudah tumbuh serta mengandung senyawa bioaktif seperti flavonoid, alkaloid, fenol, saponin, dan steroid. Untuk mendapatkan zat aktif dengan sifat fisik dan kimia yang baik, perlu dilakukan optimasi pembuatan ekstrak, salah satunya dengan optimasi pelarut. Jenis pelarut akan menentukan jenis zat yang diekstraksi sesuai dengan polaritasnya. Pada penelitian ini, ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi bertingkat menggunakan pelarut kloroform dan etanol dengan masing-masing tiga kali ulangan. Selain itu juga dilakukan skrining fitokimia untuk mengetahui senyawa metabolit sekunder. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam hasil ekstrak daun S. trifasciata Prain. dengan 2 perlakuan dan tiga pengulangan. Hasil rendemen rata-rata yang diperoleh dari ekstrak dengan pelaut kloroform sebesar 2,9% dan etanol sebesar 27%. Hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak kloroform daun lidah mertua mengandung triterpenoid, steroid, fenol, flavonoid, dan alkaloid sedangkan ekstrak etonal mengandung saponin, fenol, flavonoid, dan alkaloid.
Published
2020-09-03
Abstract viewed = 7942 times