Pengaruh kitosan terhadap produksi saponin kultur kalus daun ginseng jawa (Talinum paniculatum (Jacq.) Gaertn.)

  • Rizki Wijaya Fakultas Bioteknologi, Universitas Kristen Duta Wacana
    (ID)
  • Ratih Restiani Fakultas Bioteknologi, Universitas Kristen Duta Wacana
    (ID)
  • Dwi Aditiyarini Fakultas Bioteknologi, Universitas Kristen Duta Wacana
    (ID)

Abstract

Ginseng jawa (Talinum paniculatum) potensial untuk dikembangkan sebagai bahan obat karena mengandung saponin ginsenosida yang mirip dengan ginseng korea (Panax ginseng). Penerapan elisitasi pada kultur in vitro merupakan salah satu teknologi yang mumpuni untuk meningkatkan produktivitas saponin T. paniculatum secara efisien. Kitosan merupakan elisitor biotik yang sering digunakan dalam elisitasi karena mampu meningkatkan produksi metabolit sekunder langsung pada enzim kunci terkait. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi kitosan dan waktu inkubasi terhadap biomassa kalus dan produksi saponin kultur kalus T. paniculatum. Produksi kalus T. paniculatum dilakukan pada media MS dengan kombinasi 2,4-D 2 mg/L dan kinetin 3 mg/L. Elisitasi dilakukan pada kalus yang telah memasuki fase stasioner dengan variasi interkasi perlakuan konsentrasi kitosan 0, 50, 100, dan 150 mg/L dan waktu inkubasi 0, 3, 5, dan 7 hari (n = 3). Kalus kering hasil elisitasi diekstraksi dengan etanol 96% dan diuji secara semi-kuantitatif menggunakan kromatografi lapis tipis (KLT). Biomassa kalus terelisitasi pada berbagai variasi konsentrasi kitosan dan waktu inkubasi (0,056-0,072) tidak berbeda signifikan dibandingkan kontrol (0,054). Luas noda saponin KLT terbesar (0,495 cm2) dihasilkan pada perlakuan konsentrasi kitosan 50 dan 100 mg/L selama 7 hari. Melalui penelitian ini, diketahui bahwa perlakuan elisitasi kitosan dan waktu inkubasi tidak mempengaruhi pertumbuhan kalus daun T. paniculatum. Produksi saponin tertinggi dihasilkan pada perlakuan elisitasi kitosan 100 mg/L selama 7 hari. Penelitian ini diharapkan berkontribusi dalam peningkatan produksi saponin T. paniculatum

Published
2020-09-12
Abstract viewed = 815 times