Minireview: Lendir keong darat Indonesia sebagai sediaan nutricosmeceutical: peluang dan tantangan

  • Pamungkas Rizki Ferdian Research Center for Biology, Indonesian Institute of Sciences
    (ID)

Abstract

Sediaan nutricosmeceutical menjadi salah satu komoditas sumber daya hayati yang saat ini sedang berkembang dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Komoditas ini diprediksi akan tumbuh sebesar 5,0% compound annual growth rate (CAGR) pada rentang tahun 2017-2025 atau sekitar USD 7,93 miliar atau sekitar Rp112,67 triliun. Lendir keong darat saat ini menjadi salah satu komoditas nutricosmeceutical yang digunakan industri kecantikan dan kesehatan kulit karena khasiatnya sebagai antimikrobial, antijerawat, pelembab kulit, membantu meregenerasi sel kulit, peremajaan kulit, dan sebagainya. Lendir keong yang sudah banyak digunakan adalah dari spesies Lisachatina fulica, Hemiplecta spp. dan Helix aspersa karena sudah didukung oleh banyak penelitian dan informasi ilmiah. Indonesia sebagai negara megabiodiversity memiliki keberagaman keong darat yang tinggi, contohnya di Taman Nasional Gunung Ciremai, Jawa Barat ditemukan 48 spesies, di Sumatera tercatat 280 spesies dan di Jawa tercatat 205 spesies, termasuk spesies L. fulica dan beberapa spesies dari marga (genus) Elaphroconcha dan Hemiplecta. Penelitian untuk mengungkap senyawa aktif pada marga Elaphroconcha dan Hemiplecta menjadi peluang dan tantangan riset yang menarik.

Published
2020-09-13
Abstract viewed = 435 times