Evolusi virus anggrek di Indonesia

Abstract

Odontoglossum ringspot virus (ORSV) merupakan virus anggrek yang penting di dunia.Virus ini telah masuk dan menginfeksi di Indonesia, baik anggrek alam maupun anggrek hibrida. Deteksi mengindikasikan virus ini ditemukan pada lokasi hutan alam, kebun raya, dan nurseri di Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan Papua. Hasil-hasil penelitian berikut menunjukkan bahwa anggrek hibrida pada nurseri lebih rentan terinfeksi ORSV dibandingkan anggrek alam pada hutan alam dan kebun raya. ORSV ditemukan lebih banyak menginfeksi anggrek hibrida yaitu 8 lokasi nurseri, dibandingkan anggrek alam pada hutan alam dan kebun raya yaitu masing-masing hanya 3 lokasi. Uji serologi DAS-ELISA menunjukkan rerata nilai absorbansi ORSV yang menginfeksi anggrek hibrida pada nurseri lebih tinggi (1,125-1,152), daripada anggrek alam pada kebun raya dan hutan alam yaitu masing-masing 0,520-0,918 dan 0,520. Anggrek Phalaenopsis merupakan inang yang cocok dan paling rentan terinfeksi ORSV dengan kejadian 57%, diikuti Calanthe (14%), Dendrobium (9%), serta Bulbophylum, Calanthe, Cattleya, Oncidium, dan Liparis masing-masing 5%. Analisis sekuen gen coat protein menunjukkan isolat ORSV Indonesia asal hutan alam dan kebun raya menunjukkan nilai indeks similaritas yang lebih tinggi dengan isolat asal negara lain (100%), dibandingkan dengan isolat ORSV Indonesia asal nurseri (99,3%). Isolat ORSV asal hutan alam dan kebun raya mengalami kejadian mutasi yang lebih sedikit yaitu masing-masing sebesar 18% dan 36%, dibandingkan isolat ORSV asal nurseri (45%). Hasil analisis sekuen juga mengindikasikan bahwa virus telah berevolusi, bahkan mengarah terjadinya spesiasi. Rekonstruksi pohon filogenetik menunjukkan ORSV Indonesia diduga berasal dari negara Jerman.

Published
2020-10-30
Abstract viewed = 239 times