Ekspresi gen Bax pada kultur in vitro Inner Cell Mass (ICM) mencit

  • Ratih Rinendyaputri Balitbang Kesehatan
    (ID)
  • Holy Arif Wibowo Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan Balitbangkes, Kemenkes RI

Abstract

Inner Cell Mass (ICM) merupakan sumber sel punca embrionik (ESC, embryonic stem cell). Inner Cell Mass dapat diisolasi dari embrio tahap blastosis yang kemudian dikultur secara in vitro untuk mendapatkan koloni ESC. Penelitian-penelitian untuk menggali potensi ESC terus dilakukan, mengingat terbatasnya sumber tersebut maka perlu pengembangan teknologi penyimpanan sel punca atau (stem cell banking) seperti vitrifikasi. Efektifitas vitrifikasi pada embrio memberikan peluang terhadap penggunaan metode ini untuk simpan beku pada ICM. ICM merupakan sekumpulan beberapa sel sehingga viabilitas pasca simpan beku merupakan hal penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas metode vitrifikasi pada ICM dengan mengamati viabilitas dan ekspresi gen Bax ICM pasca vitrifikasi. Penelitian dilakukan di Laboratorium stem cell Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan Badan Litbangkes. Kegiatan diawali dengan melakukan isolasi ICM dari embrio blastosis, vitrifikasi menggunakan ethylen glycol (EG)  dan dimethyl sulphoxide (DMSO) masing-masing 15% dalam mPBS FBS 20% + sukrosa 0,5 M. Thawing dilakukan secara bertahap menggunakan menggunakan 0,5 M, 0,25 M dan 0,125 masing-masing selama 2 menit. Selanjutnya ICM dikultur dan diamati ekspresi gen Bax dengan melakukan ekstraksi mRNA terhadap gen Bax dilanjutkan dengan real time PCR. Hasil menunjukkn bahwa viabilitas ICM pasca vitrifikasi lebih rendah dibandingkan kontrol (p<0,05) dan terjadi peningkatan ekspresi gen Bax pasca vitrifikasi pada hari ke 7 kultur (p>0,05). Pada penelitian ini vitrifikasi dapat digunakan untuk simpan beku ICM.

Author Biography

Ratih Rinendyaputri, Balitbang Kesehatan
Puslitbang BTDK, Balitbangkes
Published
2021-11-23
Abstract viewed = 536 times