Komunitas burung pada habitat suksesi buatan di Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung

  • INDRA A.S.L.P.PUTRI Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BPPLHK) Makassar
    (ID)

Abstract

Habitat memegang peranan penting bagi komunitas burung.  Berbagai aktivitas manusia sangat berpengaruh pada kondisi habitat burung.  Bagi Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung (TN Babul), keberadaan habitat yang telah terdegradasi merupakan hal yang tidak dapat dihindari.  Areal yang mengalami gangguan dan terdegradasi ini umumnya akan berusaha dipulihkan kondisinya.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komunitas burung yang hidup di habitat suksesi buatan di TN Babul, yang merupakan bentuk dari respons komunitas burung, terhadap berbagai aktivitas yang dilakukan oleh manusia di areal tersebut.  Pengambilan data burung dilakukan dengan mengunakan metode point count.  Analisis data dilakukan untuk mengetahui nilai indeks keragaman jenis Shannon-Weinner, indeks kekayaan jenis Margalef, indeks kemerataan jenis Pielou, indeks dominansi Simpson.  Selain itu, komunitas burung di lokasi penelitian dikaji dengan mengelompokkan spesies burung berdasarkan status lindung (CITES, IUCN, PP7/99), status endemik, ukuran tubuh, ketergantungan terhadap hutan dan feeding guild.  Hasil penelitian memperlihatkan bahwa suksesi buatan belum memberikan hasil yang signifikan bagi komunitas burung, yang terlihat dari masih didominasinya struktur komunitas oleh burung berukuran kecil dan menyukai habitat yang terbuka.  Namun areal hutan yang terdegradasi dan sedang dalam proses suksesi tersebut masih menjadi habitat penting bagi cukup banyak spesies burung dan adanyaketerbukaan akibat aktivitas manusia, ternyata menciptakan variasi habitat yang sesuai bagi spesies burung yang menyukai areal terbuka dan spesies burung yang bergantung pada hutan yang kondisinya masih baik, namun membutuhkan areal terbuka sebagai tempat mencari makan dan bermain. 

 

Kata kunci: Burung, habitat suksesi buatan, Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung

Abstract viewed = 656 times