Pengaruh Ekstrak Methanol Biji Pare (Momordica charantia) dan DMPA Terhadap Jumlah Sel purkinje Cerebellum Mencit (Mus musculus L.)

  • SYAFRUDDIN ILYAS Departemen Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara.
    (ID)
  • SALOMO HUTAHAEAN Departemen Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara.
    (ID)
  • NURSAL NURSAL Departemen Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara.

Abstract

Perubahan jumlah sel purkinje cerebellum mencit dapat dijadikan sebagai indikator terjadinya gangguan terhadap otak kecil pada pemberian ekstrak methanol biji pare (Momordica carantia L.) dan DMPA. Metode eksperimen digunakan untuk menentukan perbedaan yang terjadi pada tiap kelompok kontrol dan pemberian lama pemberian ekstrak biji pare dan DMPA. Kelompok kontrol terbagi dalam K0, K1, dan K2 dengan waktu berturut-turut 0, 4, dan 8 minggu. Kelompok perlakuan terdiri dari (P0) biji pare 0 minggu secara oral dan DMPA intramuskular (@ 6 jam), (P1) biji pare dan DMPA (@4 minggu), (P2) biji pare dan DMPA (@8 minggu). Masing-masing kelompok terdiri dari 5 mencit sehingga total mencit jantan adalah 30 ekor. Dosis ekstrak metanol biji pare adalah 5mg/10g berat badan mencit yang diberikan secara oral) (Yama et al. 2011). Sedangkan dosis DMPA sebesar 0,175 mg/ekor mencit yang diberikan secara intramuskular (Ilyas 2014). Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya perbedaan yang nyata  (p>0,05) antara kontrol dan perlakuan pada 0, 4, dan 8 minggu terhadap jumlah sel purkinje cerebellum mencit. Disimpulkan bahwa pemberian ekstrak metanol biji pare dan DMPA aman terhadap perbedaan jumlah cerebellum mencit.

 

Kata kunci: Sel purkinje, Momordica charantia L., DMPA, Mus musculus L. 

Abstract viewed = 236 times