TRADISI GANTARANGKEKE DALAM PERSPEKTIF SADD AL-DZARI’AH (Studi Kasus di Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng)

  • Husnul Maabi universitas islam negeri alauddin makassar
    (ID)
  • Lomba Sultan

Abstract

Abstrak

Pokok permasalahan yang dibahas adalah mengenai Tradisi Gantarangkeke dalam Perspektif Sadd Al-Dzari’ah yang ada di Kecamatan gantarangkeke Kabupaten Bantaeng. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif atau penelitian lapangan dengan menggunakan jenis pendekatan fenomenologi, teologis, sosiologis, dan pendekatan syar’i. Kemudian metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, serta dokumentasi. Adapun sumber data dari penelitian ini merupakan tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, dan beberapa instansi terkait. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa adanya suatu tradisi tahunan yang diyakini oleh masyarakat mampu memberikan keberkahan dan manfaat serta berpengaruh dalam kehidupan mereka, kemudian juga menggambarkan bagaimana pandangan hukum islam utamanya Sadd al-Dzari’ah terhadap keyakinan tersebut. Sebagai umat muslim yang sangat yakin adanya Allah, mereka juga yakin terhadap adanya berkah yang dapat diperoleh dari berbagai bentuk pemujaan yang dilakukan. Tradisi Gantarangkeke dikenal mengandung unsur islami oleh para penggiatnya, apalagi pelaksanaannya menjelang bulan romadhan tepatnya pada pertengahan bulan sya’ban. Inilah salah satu hal yang mempengaruhi aqidah dan akhlak seorang muslim.

Kata Kunci: Tradisi, Gantarangkeke, Sadd al Dzari’ah

Abstract

The main issue discussed is the Gantarangkeke Tradition in the Sadd Al-Dzari'ah Perspective in Gantarangkeke District, Bantaeng Regency. This research is a qualitative research or field research using phenomenological, theological, sociological, and syar'i approaches. Then the data collection methods used were observation, interviews, and documentation. The sources of data from this research are community leaders, traditional leaders, religious leaders, and several related institutions. The results of this study indicate that there is an annual tradition that is believed by the community to be able to provide blessings and benefits and influence their lives, then also describes how the views of Islamic law, especially Sadd al-Dzari'ah, towards this belief. As Muslims who strongly believe in the existence of Allah, they also believe in the blessings that can be obtained from various forms of worship. The Gantarangkeke tradition is known to contain Islamic elements by its activists, moreover its implementation before the month of Ramadan, precisely in the middle of the month of Sha'ban. This is one of the things that affect the aqidah and morals of a Muslim..

Keywords: Tradition, Gantarangkeke, Sadd al Dzari’ah

Author Biography

Husnul Maabi, universitas islam negeri alauddin makassar
hukum keluarga islam angkatan 2017

References

Al Quran

Al-Qur’an tajwid dan terjemahan. Syaamil Al-Qur’an Edisi Tajwid Dengan Asbabun Nuzul Dan Hadist Sahih. Bandung : Sigma Examedia Arkanleema. 2010

Buku

Djalil, A. Basiq. Ilmu Ushul Fiqh 1dan 2. Jakarta: Kencana. 2010

Sukarji, K. Agama-agama yang berkembang di dunia dan pemeluknya. Bandung: Angkasa. 1991

al-Zuhaili, Wahbah. Ushul al-fiqh al-islami. juz 2

Skripsi

Munandar, Isman. Kepercayaan Gantarangkeke dan Pengaruhnya Terhadap Kehidupan Masyarakat Islam : Studi Kasus Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng. Skripsi. UIN Alauddin

Jurnal

Mapuna, Hadi Daeng. Watak Dasar Hukum Islam. al-Qadau. Jurnal Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar. Vol. 1. Nomor 1. 2014

Ridwan, Muhammad Saleh. Perkawinan di Bawah Umur. al-Qadau. Jurnal Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar. Vol. 2. Nomor 1. 2015

Supardin. Produk Pemikiran Hukum Islam di Indonesia, al-Qadau. Jurnal Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar. Vol. 4. Nomor 2. Desember 2017

Narasumber

Anti’, Daeng. (45 tahun), Masyarakat Gantarangkeke, Wawancara, 28 Februari 2021

Saming, Daeng. (57 tahun), Menantu Pinati, Wawancara, 28 Februari 2021

Tati’, Daeng. (53 tahun), Masyarakat Gantarangkeke, Wawancara, 28 Februari 2021

Tati’, Daeng. (53 tahun), Masyarakat Gantarangkeke, Wawancara, 28 Februari 2021

Raba’dia (58 tahun), Masyarakat Gantarangkeke, Wawancara, 27 Februari 2021

Nurdin, Ustadz H. Abdul Haris. (40 tahun), Pimpinan Pondok Pesantren DDI Mattoanging Bantaeng, Wawancara, 1 Maret 2021

Basri, Ustadz H. Hasan. (43 tahun), Pembina Santri Pondok Pesantren DDI Mattoanging Bantaeng, Wawancara, 1 Maret 2021

Published
2021-09-04
Section
Artikel
Abstract viewed = 164 times