SAINSTISKOM

REPRESENTASI MUSIK DALAM ARSITEKTUR

2025-01-27T11:46:34+00:00

Musik dan arsitektur memiliki keterkaitan historis dan struktural, dengan kesamaan prinsip seperti harmoni, ritme, dan keseimbangan, penekanan dan sebagainya. Penelitian ini menganalisis elemen-elemen musik yang diterjemahkan dalam desain arsitektur pada bangunan Philips Pavilion. Menggunakan pendekatan studi kasus dan metode analisis kualitatif, penelitian ini menggali informasi dari buku, naskah, jurnal, dan media lain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa desain bangunan tidak sepenuhnya merepresentasikan musik dengan proporsi harmonis, meskipun beberapa elemen arsitektur mencerminkan musik, seperti komposisi Metastaseis pada struktur hiperbolik paraboloid. Desain bangunan lebih cenderung pada ekspresi bentuk modern dan inovasi arsitek. Penelitian ini membuka wawasan baru dalam pemahaman hubungan antara musik dan arsitektur, serta memperkaya pengembangan desain arsitektur berbasis prinsip musikal dalam konteks modern.

STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN PASAKA DI KECAMATAN KAHU KABUPATEN BONE

2025-01-27T13:21:11+00:00

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan menganalisis strategi pengembangan kawasan agropolitan Pasaka. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan kuantitatif untuk mengidentifikasi kondisi eksisting, tantangan, dan strategi pengembangan. Analisis deskriptif digunakan untuk memahami kondisi saat ini, sedangkan analisis SWOT diterapkan untuk merumuskan strategi yang tepat. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan adanya potensi dan tantangan yang signifikan. komoditas unggulan di kawasan agropolitan pasaka adalah padi. Sebagian besar petani memiliki pendidikan dasar hingga menengah, serta telah mengadopsi teknologi pertanian seperti alat dan mesin pertanian, keterbatasan sarana pelatihan dan tingkat pendidikan yang rendah. Sarana dan prasarana seperti pasar dan Balai Penyuluhan Pertanian ada, namun akses terbatas ke lembaga keuangan. Selain itu, infrastruktur terbatas, seperti jaringan jalan, irigasi, dan gudang penyimpanan mempengaruhi efisiensi produksi. Strategi pengembangan yang meliputi optimalisasi lahan subur, diversifikasi produk pertanian, peningkatan infrastruktur, pengembangan pasar, pelatihan petani, dan penyusunan peraturan daerah.

KONSEP INTERIOR BEHAVIOR SETTING PADA STUDI KASUS RANCANGAN REST AREA DI POROS POLEWALI MAJENE

2025-02-11T10:21:47+00:00

Jurnal ini mengkaji pengaplikasian interior dengan landasan behavior setting pada rancangan rest area di Poros Polewali Majene. Pendekatan arsitektur behavior setting digunakan sebagai landasan perancangan interior bangunan yang mempertimbangkan faktor-faktor visual interior dan sirkulasi dalam menciptakan bangunan yang nyaman dan tepat guna. Dalam konteks ini, pendekatan tersebut akan diterapkan pada perancangan rest area di Poros Polewali Majene, dengan tujuan untuk menciptakan kondisi tempat peristirahatan yang nyaman dan sesuai kebutuhan para pengunjung. Dalam penelitian ini, dilakukan survei lapangan dan analisis data terkait rest area provinsi. Hasil penelitian ini menciptakan suasana baru pada interior rest area daerah dengan pendekatan behavior setting guna menjadi solusi yang tepat untuk meningkatkan kenyamanan pada rest area.

PENERAPAN ARSITEKTUR MONUMENTAL PADA PERANCANGAN MUSEUM MEMORIAL BANJIR BANDANG KABUPATEN LUWU UTARA

2025-02-12T00:21:18+00:00

Indonesia merupakan negara yang rentan terhadap bencana alam, dengan meningkatnya kejadian seperti angin puting beliung, badai, banjir, dan hujan intensitas tinggi dalam beberapa tahun terakhir (BNPB, 2022). Salah satu peristiwa besar terjadi di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, pada 13 Juli 2020, ketika banjir bandang dan tanah longsor terjadi akibat curah hujan tinggi yang dipicu pertumbuhan awan Cumulonimbus (Cb). Penelitian ini bertujuan merancang Museum Memorial Banjir Bandang dengan pendekatan arsitektur monumental untuk edukasi manajemen kebencanaan. Metode penelitian mencakup studi literatur, survei lapangan, studi preseden, dan wawancara. Berdasarkan RTRW Kabupaten Luwu Utara 2011, lokasi strategis di Kota Masamba dipilih karena memiliki risiko bencana rendah dan sesuai untuk fungsi edukasi serta wisata sejarah. Penerapan arsitektur monumental dalam museum ini bertujuan menarik perhatian publik serta menghidupkan kembali memori kolektif masyarakat terkait peristiwa banjir bandang.

TRANSFORMASI PENCAHAYAAN ALAMI PADA DESAIN NIPAH MALL

2025-02-17T04:19:48+00:00

Sistem pencahayaan alami pada bangunan merupakan salah satu langkah untuk menghemat energi pada sebuah bangunan, langkah ini sangat baik di gunakan pada bangunan yg membutuhkan energi yang banyak seperti bangunan komersial dan lainya.Di Indonesia terdapat banyak sekali bangunan yang memaksimalkan sistem pencahayaan alami agar lebih menghemat energi contohnya yakni mall yang berada di Makassar mall, Nipah. Mall dengan konsep green building ini menyajikan visual yang apik dengan perpaduan ruang indoor serta outdoor yang menarik, dapat diihat dari segi pencahayanya, pencahayaan alami pada bangunan ini memang sangatlah berperan penting sesuai dengan konsepnya green building.

ANALISIS TINGKAT KENYAMANAN & KESELAMATAN PENGGUNA TANGGA DI GEDUNG F UIN ALAUDDIN MAKASSAR

2025-02-17T05:00:33+00:00

Kenyamanan penggunaan tangga meliputi beberapa aspek seperti: kemudahan naik/turun tangga, kestabilan pijakan, dan tidak membebani tubuh pengguna. Faktor-faktor seperti lebar & tinggi anak tangga, kemiringan hingga adanya handrailing yang ergonomis berperan penting meningkatkan kenyamanan pengguna. Prinsip keselamatan & kenyamanan tangga penting untuk diketahui dalam menentukan tipe tangga yang dipilih melalui inspeksi rutin, dan penerapan prosedur kerja yang aman sehingga meminimalisir resiko kecelakaan. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif deskriptif untuk menganalisis Tingkat kenyamanan dan keselamatan penggunaan tangga di Fakultas Sains & Teknologi khususnya di Gedung F yang belum pernah diteliti sebelumnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tangga pada Gedung F tidak efektif digunakan sehari-hari karena membahayakan dan tidak memenuhi standar tangga sehingga perlu direkonstruksi.

FAKTOR FISIKA YANG MEMPENGARUHI AKTIVITAS LINGKUNGAN TEMPAT KERJA DI BALAI BESAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) MAKASSAR

2025-02-17T10:26:20+00:00

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil pengukuran intensitas pencahayaan dan kebisingan lingkungan tempat kerja di Balai Besar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Makassar. Pengambilan data menggunakan alat lux meter dan sound level meter. Dari hasil penelitian yang dilakukan dengan pengukuran intensitas pencahayaan maka diperoleh nilai intensitas pencahayaan yaitu antara 35 lux sampai 489,6 lux. Nilai tersebut telah aman, sehingga tidak berisiko mengganggu kesehatan pekerja. Sedangkan untuk pengukuran intensitas kebisingan diperoleh nilai antara 55 dBA sampai 109,9 dBA. Dari hasil pengukuran intensitas kebisingan diperloleh nilai rata-rata di bawah 85 dBA. Nilai tersebut masih dapat diterima oleh pekerja tanpa mengakibatkan penyakit atau gangguan kesehatan dalam pekerjaan sehari-hari. Maka dapat disimpulkan bahwa faktor lingkungan fisika di Balai Besar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) masih diambang batas aman yang tidak akan menimbulkan gangguan kesehatan.