RESILIENSI ISTRI PASCA KEHILANGAN SUAMI AKIBAT KEMATIAN MENDADAK
Abstract
Resiliensi adalah seperangkat pemikiran yang membentuk kekuatan individu untuk mampu menghadapi atau bangkit dari tekanan yang dihadapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui resiliensi istri pasca kehilangan suami akibat kematian mendadak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode study kasus. Subjek penelitian ini adalah tiga perempuan yang kehilangan pasangan akibat kematian mendadak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kematian suami mendadak bagi istri memberikan respon yang berbeda-beda yakni perasaan kaget, sedih dan takut selain itu muncul penolakan, ragu atas kematian suami dan bergining. Faktor yang mempengaruhi untuk bangkit dari keterpurukan ada dua yakni faktor internal dan eksternal. Faktor internal adanya keyakinan kepada Tuhan atas isi baik daritakdir yang menimpa dan prinsip hidup untuk mandiri, faktor eksternal yakni adanya1anak yang menjadi tanggung jawab dan dukungan dari keluarga. Waktu yang dibutuhkan untuk bangkit dari keterpurukan pad semua responden kurang dari dua tahun. sedangkan usaha yang dilakukan untuk bangkit yakni dengan beraktifitas diluar rumah atau bersosialisasi dengan lingungan. Istri yang mengalami kematian suami masing-masing memiliki aspek resiliensi yaitu I have Sumber resiliensi yang berasal dari luar yang mendorong individu untuk resilien hal ini berhubungan dengan besarnya dukungan yang diberikan oleh lingkungan sosial. I can Sumber resiliensi yang berkaitan dengan keterampilan sosial dan interpersonal, dan I am Sumber resiliensi yang berasal dari dalam diri individu meliputi perasaan, sikap, dan keyakinan.