IDENTIFIKASI FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDUKUNG INTERNALISASI NILAI DALAM PENGASUHAN ANAK PADA KELUARGA BUGIS DI SULAWESI SELATAN

  • Muchlisah Muchlisah UIN Alauddin Makassar
    (ID)

Abstract

Problematika maraknya perilaku tawuran dan perilaku kriminal remaja di Kota Makassar, menjadi alasan untuk menelusuri sejauh mana internalisasi nilai dalam keluarga Bugis diterapkan dalam pengasuhan anak. Gambaran penerapan internalisasi nilai akan dihadapkan pada berbagai faktor yang memengaruhi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menghambat dan mendukung proses internalisasi nilai dalam pengasuhan anak pada keluarga Bugis yang berdomisili di wilayah Sulawesi Selatan.

Responden dalam penelitian ini sebanyak 31 keluarga yang terdiri dari responden ayah (n=31), ibu (n=31), dan anak remaja (n=31). Pemilihan responden penelitian menggunakan metode purposive sampling dengan tujuan untuk mengidentifikasi keluarga yang benar-benar merupakan suku Bugis. Selain itu penambahan responden keluarga dalam penelitian ini menggunakan metode snowball sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan teknik wawancara, observasi bagi keluarga yang dapat dijangkau secara langsung dan penyebaran survey terbuka bagi keluarga yang tidak terjangkau. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan bantuan aplikasi MAXQDA versi 2018.

Hasil penelitian menunjukkan adanya faktor pendukung dan penghambat dalam proses internalisasi nilai. Adapun faktor pendukung diantaranya melibatkan kualitas dan kuantitas interaksi orang tua-anak, penggunaan bahasa daerah, adanya dasar agama pada anak, teknologi informasi, dan visi orang tua. Sementara faktor penghambat meliputi pengaruh lingkungan, perkembangan teknologi, kualitas hubungan orang tua-anak, jarak antara orang tua dengan anak, dan pengetahuan orang tua tentang budaya.

 

Kata Kunci: Faktor Pendukung, Faktor Penghambat, Internalisasi Nilai, Pengasuhan, Keluarga Bugis.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abdullah, H. (1985). Manusia Bugis Makassar: Suatu Tinjauan Historis Terhadap Pola Tingkah Laku dan Pandangan Hidup Manusia Bugis Makassar. Jakarta: Inti Idayu Press.
Afiatin, T., dkk. (2018). Psikologi Perkawinan dan Kelurga: Penguatan Keluarga di Era Digital Berbasis Kearifan Lokal. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Amiruddin & Syukur, M. (2008). Perempuan Pedagang Antar Pulau Dalam Keterlibatan Pengambilan Keputusan Pada Keluarga Bugis. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 4(74)., 942-961.
Atran, S. (2007). Religion’s Social and Cogitive Lanscape: An Evolutionary Perspective. Dalam Kitayama, S. & Cohen, D. Handbook of Cultural Psychology. New York: The Guilford Press
Baki, N. (2005). Pola Pengasuhan Anak dalam Keluarga Bugis (Studi tentang Perubahan Sosial dalam Keluarga Bugis Rappang di Sulawesi Selatan). (Disertasi). Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga. (diakses dari: https://digilib.uin-suka.ac.id:80/id/eprint/14570, pada 11 Nopember, 2018).
Belsky, J. (2006). Early Child Care and Early Child Development: Major Findings From the NICHD Study of Early Child Care. European Journal of Developmental Psychology, Vol. 3, 95-110.
Boehnke, K. (2001). Parent-Offspring Value Transmission In A Societal Context. Journal of Cross-Cultural Psychology. Vol. 32(2), 241-255.

Brewer, M.B.. & Yuki, M. (2007). Culture and Social Identity. Dalam Kitayama, S. & Cohen, D. Handbook of Cultural Psychology. New York: Guilford Press.
Bronfenbrenner, U. (2005). Making Human Beings: Human Bioecological Perspectives on Human Development. California: Sage Publications, Inc.
Camic, P. M., Rhodes, J., & Yardiey, L. (2003). qualittaive Research In Psychology: Expanding Perspective In Methodology and Design . Washington DC: American Psychological Association.
Gani, N.S. & Unde, A.A. (2016). Begal Dan Keresahan Masyarakat (Jaringan Komunikasi Kelompok Anarkis di Kota Makassar). Jurnal Komunikasi Kareba, Vol. 5 (2), 286-298.
Gardiner, H.W. & Kosmitzki, C. (2011). Live Across Cultures: Cross-Cultural Human Development 5ed. Pearson Education, Inc.

Groenwald. (2004). A Phenomenological research design illustrated. International Journal of Qualitative Methods, vol. 3(1), 1-27.

Hoghughi, M., & Long, N. (2004). Handkbook of Parenting: Theory and Research for Practice. London: Sage Publication Ltd.
Hurlock, E.B. (2011). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Seppanjang Rentang Kehidupan (Terjemahan oleh Isti Widayanti). Jakarta: Penerbit Erlangga.

Ilham, A. (2014). 60 Persen Pelaku Kriminal di Makassar di Bawah Umur. (diakses dari https://daerah.sindonews.com/read/871743/25/60-persen-pelaku-kriminal-di-makassar-di-bawah-umur-1402307284, pada tanggal 8 April 2019).
L’Abate, L. (1990). Building Family Competence: Primary and Secondary Prevention Strategies. California: Sage Publications, Inc.
Lestari, S. (2012). Psikologi Keluarga: Penanaman Nilai & Penanganan Konflik dalam Keluarga. Jakarta: Prenana Media Group.
Lestari, D. & Yasir. (2019). Remaja Dibawah Umur Sudah 42 Kali Lakukan Begal Di Makassar. (diakses dari: https://www.viva.co.id/berita/nasional/1147747-remaja-di-bawah-umur-sudah-42-kali-lakukan-begal-di-makassar., pada tanggal 31 Juli 2019).
Litina, A., Moriconi, S., Zanaj, S. (2016). The Cultural Transmission of Environmental Values: A Comparative Approach. World Development. Vol. 84: 131-148.
Mattulada. (1995). Latoa: Satu Lukisan Analitis Terhadap Antropologi Politik Orang Bugis. Ujung Pandang: Hadanuddin University Press.
Marlinda. (2018). Pergeseran Fungsi Keluarga (Studi Kasus Pada Peran Domestik Perempuan Pekerja) Di Kelurahan Karema Kota Mamuju. (Skripsi tidak dipublikasikan). Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar. Makassar.
Muchlisah & Afiatin, T. (2019). Mattarana: a Parenting Syle of Working Mothers In Bugis, South Sulawesi. (Penelitian dipresentasikan di the 10th International Conference on Indigenous and Cultural Psychology, Yogyakarta-Indonesia).
Mustari, A. (2016). Perempuan Dalam Struktur Sosial Dan Kultur Hukum Bugis Makassar. Jurnal Al-‘Adl. Vol 9(1), 127-146.
Nichols, M.P. (2004). Family Therapy: Concepts and Methods 10thed. Harlow: Pearson Education Limited.
Pelras, C. (2006). Manusia Bugis. Jakarta: Penerbit Nalar.
Pongsibanne, L.K. (2014). Transmisi Nilai Pesse’ Sebagai Model Empati di Sekolah. Sosio Didaktika. Vol. 1(2), 131-139.
Rahim, R. (1985). Nila-nilai Utama Kebudayaan Bugis. Ujung Pandang: Hasanuddin University Press
Sconflug, U. (2001). Intergenerational Transmission of Value: The Role of Transmission Belts. Journal of Cross-Cultural Psychology, 32(2), 174-185. doi: 10.1177/0022022101032002005.
Shonkoff, JP. & Phillips, DA. (2000). From Neurons to Neighborhoods: The Science of Early Childhood Development. Washington D.C: National Academy Press.

Smith, J.A. (2003). Qualitative Psychology: A Practical Guide to Research Methods. London: Sage Publications, Inc.

Strauss., A.L., & Corbin, J. (1990). Basic of Qualitative Research: Grounded Theory Procedures and Technique. Newbury Park: Sage Publication, Inc.

White, J.M. & Klein, D.M. (2008). Family Theories 3rd Ed. Los Angeles: Sage Publications, Inc.
Zainuddin, K. (2011). Dendam Dan Pemaafan Dalam Konfilk Antar Kelompok. (Tesis tidak dipublikasikan). Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Published
2024-12-27
How to Cite
Muchlisah, Muchlisah. 2024. “IDENTIFIKASI FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDUKUNG INTERNALISASI NILAI DALAM PENGASUHAN ANAK PADA KELUARGA BUGIS DI SULAWESI SELATAN”. JURNAL SIPAKALEBBI 8 (2), 88-107. https://doi.org/10.24252/sipakallebbi.v8i2.52984.
Abstract viewed = 10 times