Analisis Surat al-Anfal Ayat 17: Upaya Mengungkap Sisi Transendental Hermeneutika Double Movement

  • Miatul Qudsia UIN Sunan Ampel
    (ID)

Abstract

Kajian terhadap Al-Quran dengan sudut pandang kontesktual kian terus berkembang. Salah satu tawaran yang hingga ini terus ditelaah dan diaplikasikan adalah teori double movement yang digagas oleh Fazlur Rahman, dan dikembangkan oleh Abdullah Saeed. Teori double movement sangat menitikberatkan konteks sosio-historis Al-Quran dan masa sekarang. Untuk menjembatani antara dua masa tersebut, maka seorang peneliti harus secara peka mengambil makna dari ayat yang dikaji atau yang disebut dengan ideal moral. Dengan demikian, makna dari tujuan diturunkannya ayat Al-Quran tersebut akan tetap tersampaikan hingga kapanpun. Obyek dari pengaplikasian double movement memang ayat-ayat hukum, sehingga menghasilkan ideal moral yang sifatnya nyata atau konkret. Namun, dalam penelitian ini, peneliti menemukan bahwa double movement tidak hanya menghasilkan ideal moral yang sifat konkret tapi juga transendental. Ayat yang dikaji adalah ayat perang, surat al-Anfal ayat 17. Sehingga, dihasilkan bahwa Ideal moral yan bersifat konkret dari ayat ini adalah dibolehkan bahkan diharuskan mengambil jalur peperangan jika sudah dalam keadaan darurat dan tertekan. Seperti, adanya tekanan, pendiskriminasian dan lain sebagainya yang menyebabkan ketersiksaan. Dan, ideal moral yang bersifat transendental adalah harus adanya sikap tawakal dan ikhtiar dari setiap muslim. Bahwa Allah dapat menjadikan nyata setiap apa yang dianggap mustahil oleh manusia.

Published
2021-06-30
Section
Artikel
Abstract viewed = 205 times