Tafsir Kebebasan Beragama dalam Surah Al-Baqarah Ayat 62: Suatu Analisis Kritis Terhadap Tafsir Al-Manār

  • Muh. Salam Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
    (ID)
  • Andi Abdul Hamzah Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
    (ID)
Keywords: Kebebasan Beragama, QS. Al-Baqarah/2: 62, Tafsir al-Manār

Abstract

Dalam penulisan penelitian ini, berupaya memberikan pemahaman bahwa legitimasi surah al-Baqarah ayat 62 terhadap keselamatan umat-umat yang lain tidaklah dapat dipahami secara gambalang saja, bahwa yang punya iman ialah yang kemudian menjadi orang-orang selamat. Tapi perlu dipahami bahwa iman yang dimaksud dalam ayat tersebut mempunyai kriteria tertentu dan tidak sembarang dialamatkan kepada orang-orang yang hanya sekedar mengaku mempunyai iman. Inilah yang kemudian memdorong peneliti untuk mengkaji surah al-Baqarah ayat 62 sebagai bahan pertimbangan dan informasi terhadap angngapan-anggapan keselamatan agama-agama atau kelompok-kelompok yang lainnya. Dalam penelitian ini disajikan penelitian pustaka dengan menelusuri sember-sumber tafsir khususnya dalam tafsiran Muhammad Abduh dan Rasyid Ridha. Dengan mendahulukan pembahasan pada pengenalan kitab tafsir al-Manār dan penulisnya, seperti apa metode yang digunakan, kevcenderungan kitab tafsir serta coraknya. Kemudian disajikan surah al-Baqarah ayat 62 dengan mengedepankan tafsiran dalam al-Manār dan membandingkannya dengan pandangan penafsir yang lain. Sehingga melahirkan hasil penelitian akan kandungan tafsiran yang dimaksud oleh surah al-Baqarah ayat 62. Bahwa yang dimaksud oleh ayat tersebut adalah yang mendapat jaminan keselamatan dan kebaikan adalah mereka yang beriman dengan iman yang benar sesuai dengan ajaran Islam yang dibawa oleh nabi-nabi yang telah diutus oleh Allah Swt. sampai diutusnya nabi Muhammad Saw., adapaun mereka yang hidup dimasa diutusnya nabi Saw, sepatutnya ikut pada ajaran Islam yang dibawanya untuk mendapatkan jaminan keselamatan sebagaimana yang disebut dalam ayat yang dikaji dalam penelitian ini.

References

Al-Baidhawy, Nasir al-Dīn Abu a Ibn al-Khair Abdullah Ibn Umar ibn Muhammad. Anwār al-Tanzīl wa Asrar al-Ta’wil. al-Maktabah Syamilah Versi 2.11, 2007.
Al-Qurthubi, Abu Abdillah Muhammad Ibn Ahmad Ibn Abu Bakar Syamsu al-Din. al-Jāmi’ li ahkām al-Qur’an wa al-Mubayyīn li ma tadhlammana min Sunnah wa al-Qur’an. al-Maktabah Syamilah Versi 2.11, 2007.
Al-Zamakhsyari, Al-Kasysyāf. t.tp: t.p., 1990.
Asy-Suyuti, Jalaluddin. Lubāb an-Nuqūl fi Asbab al-Nuzūl, Hasyiah dari Tafsir al-Qur’an al-Hākim. Beirut: Dār al-Fikr, 1981.
Ghofur, Saiful Amin. Profil Para Mufasir Al-Qur’an . Yogyakarta: Pustaka Insan Madani. 2008.
Ghofur, Saiful Amin. Mozaik Mufassir Al-Qur’an dari Klasik Hinga Kontemporer. Yogyakarta:Kaukaba, 2013.
Hamim, Mengembalikan Fungsi al-Qur’an: Paradigma dan Metode Tafsir al-Manâr”, dalam Upaya Integrasi Hermeneutika dalam Kajian Qur’an dan Hadis. Yogyakarta: Lembaga Penilitian UIN Sunan Kalijaga. 2012.
Kholis, Nur. Pengantar Studi Al-Qur’an. Yogyakarta: Penerbit TERAS. 2008.
Madani, Malik. Tafsir al-Manār (antara al-Syekh Muhammad abduh dan al-Syayyid Muhammad Rasyid Ridho). Perpustakaan digital UIN Sunan Kalijaga; Yogyakarta. 2008.
Muhammad Rasyid bin Aly Ridha bin Muhammad Syamsuddin bin Muhammad bahauddin, Tafsir al-Qur’an al-Hakim. Beirut: Dār al-Kutub al-‘Ilmiah, 1990.
Saifullah, Nuansa Inklusif dalam Tafsir al-Manār. T.t: Badan Litbang & Diklat Kementrian agama RI, 2012.
Shihab, M. Quraish, Studi Kritis Tafsir al Manar: Karya Muhammad ‘Abduh dan M. Rasyid Ridha. Bandung: Pustaka Hidayat, 1994.
Published
2023-01-01
Section
Artikel
Abstract viewed = 347 times