Memotong Kumis dan Memanjangkan Jenggot Bagi Jama’ah Tabligh: Studi Living Hadis di Masjid al-Ittihad Yogyakarta

  • Ulummudin Ulummudin

Abstract

Abstrak

Kumis dan jenggot menjadi salah satu fenomena menarik yang menjadi identitas kelompok Jamaah Tabligh di masjid al-Ittihad Yogyakarta. Hampir seluruh anggotanya tidak ada yang berkumis. Sebaliknya, mereka pasti mempunyai jenggot. Praktek tersebut merupakan bentuk aplikasi terhadap hadis nabi yang memerintahkan untuk senantiasa mencukur kumis dan memelihara jenggot. Hadis tersebut diperoleh dari proses pengajian yang rutin digelar di masjid tersebut. Selanjutnya, fenomena ini dikaji melalui pendekatan teori ideologinya Pierre Bourdieu yang mengenal adanya habitus, doxa, dan arena. Habitusnya adalah menganggap bahwa mencukur kumis dan memelihara jenggot merupakan bagian dari sunnah surah, sedangkan doxanya ialah sosok yang diwakili oleh Pak Yahya yang berperan sebagai takmir masjid. Sementara, arena dari fenomena ini adalah komunitas Jamaah Tabligh di masjid al-Ittihad. Adapun proses ideologisasinya dilakukan secara bertahap melalui kajian tanpa ada paksaan dan disesuaikan dengan kesiapan mental para anggota.

 

Keywords

Kumis, jenggot, Living Hadis, Bourdieu, Jamaah Tabligh.

 

Abstact

Mustache and beard are two of the Tablighi Jamaat identities in al-Ittihad mosque which is located in Yogyakarta. Most of their members do not have mustache, but keep beard. These practices are a form of aplication toward hadiths which order to cut mustache and own beard. The hadiths are gained from the process of learning which is continuously conducted in the mosque. This phenomenon is analyzed by using theory of ideology of Pierre Bourdieu which consists of habitus, doxa, and arena.  The habitus is deeming that cutting mustache and keeping beard are part of the sunnah of appearance, while the doxa is Mr. Yahya as a leader of the mosque. The arena of this phenomenon is Tablighi Jamaat community in al-Ittihad mosque. Beside, the process of ideology is applied gradually by a lesson without forcing and it is based on mental readiness of the members.

 

Keywords

Mustache, Beard, Living Hadith, Bourdieu, Tablighi Jamaat.

References

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Abdillah, Abi Muhammad bin Ismail al-Bukhari, Shahih al-Bukhari jilid IV. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 2009.

Ahmad, Gulam Musthafa, Menyingkap Tabir Kesalahpahaman Terhadap Jama’ah Tabligh, terj. Ahmad Najib Mahfuzh. Yogyakarta: Ash-Shaf, 1997.

Esposito, Jhon L. “Jama’ah Tablig”, dalam Ensiklopedi Oxford Dunia Islam Modern, Jilid 4, terj. Eva,Y.N., dkk, ed. Ahmad Baiquni. Bandung: Mizan, 2001.

Nadwi, Sayyid Abu Hasan Ali Syari’ati, Maulana Muhammad Ilyas, terj. Masrokhan Ahmad. Yogyakarta: Ahs-Shaff, 1999.

Nasution, Harun, Pembaharuan dalam Islam, Sejarah Pemikiran dan Gerakan. Jakarta: Bulan Bintang, 1996.

Ritzer, George dan Douglas Goodman, Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Kencana, 2003.

Zuhri, Saifuddin dan Subhani Kusuma Dewi, Living Hadis: Praktik, Resepsi, Teks, dan Transmisi. Yogyakarta: Q-Media, 2018.

Artikel Jurnal

Budimansyah. Gerakan Islam Jama’ah Tabligh dalam Tinjauan Maqashid al-Din, Jurnal Al-‘Adalah. Vol. X, No. 3, 2012.

Furqan. Peran Jamaah Tabligh dalam Pengembangan Dakwah. Jurnal Al-Bayan, Vol. 21, No. 32, 2015.

Ningtyas, Eka. Pierre Bourdieu, Langue and Syimbolic Power. Jurnal Poetika, Vol. III, No. 2, 2015.

Zaki, Muhammad. Metode Pemahaman dan Pengamalan Hadits Jamaah Tabligh. Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam, Vol. 8, No. 2, 2015.

Zuhdi, M. Nurdin. Kritik Terhadap Pemikiran Gerakan Keagamaan Kaum Revivalisme Islam Di Indonesia. Akademika: Jurnal Pemikiran Islam, Vol. 16, No. 2, 2011.

Skripsi dan Tesis

Muchlis, Ibnu, “Ideologisasi Salawat (Kajian Living Qur’an dalam Mafia Salawat Ponorogo)”, Tesis. Yogyakarta: Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, 2016.

Mukhlis, Muhammad, “Telaah Hadis-Hadis yang Digunakan sebagai Hujjah Jama’ah Tabligh Masjid Jami’ Kebon Jeruk Jakarta Barat”, Skripsi. Jakarta: Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah, 2011.

Satyahadi, Ibnu, “Kegiatan Khuruj dan Dinamika Keluarga Jama’ah Tabligh (Studi pada Anggota Jama’ah Tabligh dan Keluarga di Masjid Jami’ Al-Ittihad Jalan Kaliurang Km. 5 Kecamatan Depok Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta)”, Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga, 2014.

Syayuman, Ismi, “Khuruj dalam Jama’ah Tabligh: Studi Terhadap Pengikut Jama’ah Tabligh di Masjid Jami’ Al Ittihad Jalan Kaliurang KM. 5, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta”, Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga, 2007.

Sumber Wawancara

Wawancara dengan Bapak Yahya sebagai Ta’mir masjid Al Ittihad. Pada tanggal 3 Oktober 2018.

WEBSITE

https://kbbi.web.id/kumis, diakses pada tanggal 10 Oktober 2018.

Published
2020-07-30
Abstract viewed = 701 times