GENDER PERSPEKTIF HADIS

  • Abdul Mutakabbir Mahasiswa Pascasarjana UIN
    (ID)

Abstract

Gender merupakan bahasan aktual dan menjadi bahan diskusi di setiap pertemuan ilmiah. Para pemikir atau kaum feminis khususnya “mengabdikan diri” untuk menjadikannya sentral kajian dan memperkenalkannya secara luas. Sebahagian masyarakat tidak tahu dan tidak ingin mengetahuinya, sementara sebahagian lainnya mendalaminya dan tidak jarang “kebablasan” dalam memaknai makna gender dalam menjalani kehidupan. Bahasan tentang gender bukanlah sesuatu yang baru, melainkan telah diungkap dalam al-Qur’an, misalnya dalam persamaan keimanan, ibadah dan beberapa aktifitas lainnya. Lebih spesifik, nabi Muhammad saw. memisi misi tentang gender. Ia hadir untuk mengangkat derajat sekaligus memuliakan kaum wanita. Memberikan peran dalam berbagai lini kehidupan, memberikan hak yang diiringi dengan kewajiban. Wanita harus memiliki peran dalam segala lini kehidupan selama tidak menyimpang dari kodratya sekaligus tidak menghianati penghormatan yang telah diberikan oleh nabi Muhammad saw. melauli tetesan air mata dan aliran darah. Oleh karenanya, tulisan ini lahir untuk menginformasikan bahwa perdebatan gender dewasa ini merupakan salah satu konsen Nabi saw. dalam menebar kedamaian di alam ini dan menggunakan hak serta melaksanakan kewajiban masing-masing dengan tidak melampau batas sesuai dengan keinginan syahwat dan akal-akalan belaka.

References

Al-Qur’an al-Karim

Ahmad ‘Abd al-‘Aziz al-Husain, al-Mar’ah wa Makanatuh fi al-Islam. Kairo. Maktabah al-Iman. 1981.

Yusuf al-Qardawi, Khitabuna al-Islam fi Ashr al Aulamah, terj. Abdullah Noor Ridho: Retorika Islam; Bagaimana Seharusnya Menampilkan Wajah Islam. Jakarta. Pustaka al-Kautsar. 2007.

Abu Daud Sulaiman bin Asy’as al-Sajastani, Sunan Abi Daud. Suriah. Dar al-Hadis. tt.

Ahmad bin Muhammad bin Hanbal, al Musnad. Riyad. Maktabah al-Turas al-Islami. 1994.

Abu ‘Isa Muhammad bin ‘Isa bin Saurah, Sunan al-Turmuzi. Beirut. Dar al-Fikr. 1994.

Abu ‘Ula Muhammad ‘Abdurrahman Ibn ‘Abdurrahim al-Mubarakfuri, Tuhfah al-Ahawazi bi Syarh Jami’ al-Turmudzi. Beirut. Dar al-Fikr. 1995.

uhammad Syams al-Haq al-‘Azim ‘Abad Abu al-Tayyib, ‘Aun al-Ma’bud Syarh Sunan Abi Daud. Beirut. Dar al-Kutub al-‘Ilmiyah. 1994.

Syihabuddin al-Sayyid Mahmud al-Alusi, Ruh al-Ma’ani fi Tafsir al-Qur’an al-‘Azim. Beirut. Dar al-FIkr. 1993.

Fakhruddin al-Razi, al-Tafsir al-Kabir wa Mafatih al-Ghaib. Beirut. Dar al-Fikr. 1994.

Muhammad bin Ahmad Isma’il al-Muqaddim, al Mar’ah Bain Takrim al-Islam wa Ihanat al-Jahiliyah. Kairo. Dar Ibni al Jauzi. 2005.

Abu ‘Abdullah Muhammad bin Isma’il al-Bukhari, Sahih al-Bukhari. Beirut. Dar al-Kutub al-Ilmiah. 1992.

Abu Husain Muslim bin al-H{ajjaj al-Qusyairi al-Naisaburi, Sahih Muslim. Riyad. Dar Alam al-Kutub. 1996.

Abu ‘Abdillah Muhammaad bin Yazid Ibn Majah al-Qazwini, Sunan Ibni Majah. Semarang. Karya Toha Putra. tt.

Juhaya S. Praja, Tafsir Hikmah ; Seputar Ibadah, Muamalah, Jin dan Manusia. Bandung. Remaja Rosdakarya. 2000.

Published
2016-12-15
Section
Artikel
Abstract viewed = 1964 times