PENGARUH ADAT TERHADAP FASAD RUMAH TRADISIONAL BUGIS BONE

  • Marwati Marwati
    (ID)
  • Kurniati Rizka Rishalatul Qur’ani
    (ID)

Abstract

Dalam masyarakat tradisional, segala sesuatu yang menyangkut
kehidupan masyarakat selalu di lakukan bersendikan adat istiadat. Adat
istiadat menjadi semacam pedoman dalam berpikir dan bertindak sesuai
pola kehidupan masyarakatnya. Arsitektur Tradisional sebagai produk
budaya yang diwujudkan dalam bentuk fisik bangunan melalui proses
perenungan yang mengaitkan atau menghubungkan antara kehidupan sehari
hari dan kepercayaan terhadap alam semesta. Terwujud baik dalam tingkah
laku secara berinteraksi, termasuk perlakuan dalam tata cara membangun
rumah di dalam lingkungan alam sekitarnya. Tata cara pembuatan rumah
menurut konsep arsitektur tardisional Bugis Bone, merujuk pada pesan atau
wasiat yang bersumber dari kepercayaan dan adat istiadat yang dianut oleh
masyarakat Bugis Bone, mulai pemilihan tempat, penentuan arah peletakan
rumah bentuk arsitektur, hingga penyelenggaraan upacara ritual ketika
proses membangunnya. Dalam proses pembangunan ini merupakan
rangkaian dialog dan keputusan antara penghuni rumah dan panrita bola.
Rumah Bugis merupakan refleksi dari penghuni dan masyarakatnya.
Bangunan rumah tersebut dibuat tidak hanya memberi fungsi tetapi juga
memberi nilai estetik yang pada dasarnya merupakan bentuk prilaku
spiritual para pemiliknya. Hal tersebut terlihat pada bagaimana mereka
membuat rumah sesuai dengan pandangan kosmologis mereka. Rumah
Bugis dibangun memiliki makna simbolis yang sangat kuat, di mana
konstruksi rumah dibangun dalam tiga ruang yang mewakili tiga makna.
Makna yang diwakili tersebut merupakan cerminan akan tiga dunia yang
diyakini masyarakat Bugis, yaitu dunia atas, dunia tengah dan dunia bawah.
Sedangkan secara fungsional, rumah Bugis memiliki fungsi yang
menjelaskan bagaimana kehidupan itu harus dibangun dan sosialitas
mereka terhadap keluarga, masyarakat dan lingkungan mereka. Lokasi
penelitian di fokuskan pada salah satu desa di Kabupaten Bone yaitu Desa
Kajuara dengan sasaran obyek rumah warga yang masih memiliki
keterkaitan dengan adatnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif yang berorintasi dengan pendekatan fenomenologis.

References

Koentjaraningrat, Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Djambatan, 1999.

Mardanas Izarwisma, dkk. Arsitetur Tradisional Daerah Sulawesi Selatan. Ujung Pandang: Dokumentasi Kebudayaan Daerah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1985.

Mattulada. Sejarah dan Kebudayaan Sulawesi Selatan. Ujung Pandang: Hasanuddin University Press. 1998.

Robinson Katrhyn. Tradisi Membangun Rumah di Sulawesi Selatan. Makassar: Ininnawa. 2005

Tanudjaja, F,C,J,S. Kerangka Makna di dalam Arsitektur. Yogyakarta: Penerbit UAJY, 1998.

Published
2016-01-12
Section
Vol. 10 Nomor 1 Tahun 2016
Abstract viewed = 856 times