DETEKSI DINI MIKROFILARIASIS PENYEBAB KAKI GAJAH PADA KONTAK SERUMAH YANG BELUM MENIMBULKAN GEJALA BERBASIS MOLEKULER
Abstract
: Filariasis (penyakit kaki gajah) merupakan penyakit menular yang banyak terjadi di daerah tropis yang disebabkan oleh cacing Mikrofilaria. Penularan penyakit ini terjadi melalui gigitan nyamuk sebagai vektor dalam penyebaran penyakit tersebut. Vektor penularan Filariasis di Indonesia yang telah teridentifikasi adalah spesies dari genus Anopheles, Culex, Mansonia, Aedes dan Armigras. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi Mikrofilariasis pada kontak serumah dengan metode Polymerase Chain Reaction. Pada penelitian ini digunakan pasien kontak serumah karena kontak serumah merupakan keluarga terdekat penderita filariasis yang tinggal dalam satu rumah dalam jangka waktu tertentu yang berpotensi tertular Mikrofilariasis akibat adanya gigitan nyamuk dari penderita. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan jumlah sampel sebanyak 32 sampel kasus. Sampel kasus merupakan sampel dari masyarakat kontak serumah di wilayah Kabupaten Pangkajene Kepulauan. Pada penelitian ini digunakan primer spesifik untuk mengidentifikasi Mikrofilariasis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah sampel yang telah dilakukan pengujian, didapatkan 5 sampel positif yang ditandai dengan munculnya pita pada saat divisualisasikan di GelDoc dengan 100bp dan 120bp sehingga dapat disimpulkan bahwa ditemukan Mikrofilariasis pada kontak serumah dengan metode molekuler.
References
Ahdy. R. G. Muhammad. 2016. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Tentang Pencegahan Filariasis Dengan Praktek Minum Obat Dalam Program Pemberian Obat Masal Pencegahan (Pomp) Filariasis Kelurahan Kuripan Kertoharjo Kota Pekalongan 2015. Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang 2016
Almet.Julianty, Diana A. Wuri, Annytha I. R. Detha, Dionesia A. Mogi. 2019. Status Resistensi Vektor Filariasis Asal Kabupaten Sikka Terhadap Insektisida Permethrin. Jurnal Kajian Veteriner. Vol.7., No. 2.
Andnyana. Dewi.Wayan. Ni, Hanani M. Laumalay, Mefi.Mairana.T. 2019. Penentuan Nyamuk Anopheles spp sebagai Vektor Filariasis di Kabupaten Sumba Timur dan Sumba Barat Provinsi Nusa Tenggara Timur. MEDIA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN. Vol. 29., No. 2.
Anorital, Rita Marleta. D, Kristina. Palupi. 2016. Studi Kajian Upaya Pemberian Obat Pencegah Masal Filariasis Terhadap Pengendalian Penyakit Infeksi Kecacingan. Jurnal Biotek Medisiana Indonesia. Vol. 5. No. 2.
Arsin. Arsunan. A. 2016.Epidemiologi Filariasis di Inonesia. MASAGENA PRESS. Makassar.
Budiarto, Bugi. R. 2015. Polymerase Chain Reaction (PCR): Perkembangan Dan Perannya Dalam Diagnostik Kesehatan. BioTrends Vol.6 No.2.
Feranisa, Anggun. 2016. Komparasi Antara Polymerase Chain Reaction (Pcr) Dan Loopmediated Isothermal Amplification (Lamp) Dalam Diagnosis Molekuler. ODONTO Dental Journal. Volume 3. Nomer 2.
H. Syamsuni. 2019. Statistik Dan Metode Penelitian. Dengan Implementasi Pembelajaran Android. KBM Indonesia
Handoyo, Darmo dan Ari Rudiretna. 2000. Prinsip Umum Dan Pelaksanaan Polymerase Chain Reaction (PCR). Unitas, Vol. 9, No. 1.
Ibrahim.Nurlaila, Nurul.Ilmi.I. 2019. Ha’i Bou: Perspektif Lokal Penyakit Filariasis di Maukaro, Ende, Nusa Tenggara Timur. Jurnal Emik. Volume. 2., Nomor. 1.
Irianto. Koes. 2013. Parasitology Medis. AlfaBeta. Bandung.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2019. Situasi Filariasis di Indonesia. INFODATIN. ISSN 2442-7659.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2018, Menuju Indonesia Bebas Filariasis. INFODATIN. ISSN 2442-7659
Melayanie. Gusti. 2017. Program Eliminasi Limpatic Fiariasis Di indonesia. JHECDs. VOL. 3s., NO.2
Munawwaroh. Lailatul, Pawenang. Tunggul. E. 2016. Evaluasi Program Eliminasi Filariasis Dari Aspek Perilaku Dan Perubahan Lingkungan. Journal of Public Health. Vol. 5., No. 3. ISSN 2252-6781
Mutiara. hanna, Anindita. 2016. Filariasis: Pencegahan Terkait Faktor Risiko Majority. Volume. 5., Nomor. 3.
Natadisastra, Djaenudin. 2009. Parsitologi Kedikteran Ditinjau Dari Orang Tubuh Yang Diserang. EGC. Jakarta.
Nugroho. Setyo. 2018. Program Nasional Untuk Eliminasi Fiariasis Limfatik; Studi Kasus Dikabupaten Pekalongan Jawa Tengah. Voctora. Vol. 10. no. 2.
Nurjazuli1, Hanan. L. Dangiran., Asti. A. Bari’ah. 2018. Analisis Spasial Kejadian Filariasis di Kabupaten Demak Jawa Tengah. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia. Vol.17., Nomor. 1.
Onggang. Salesius. F. 2018. Analisis Faktor Faktor terhadap Kejadian Filariasis Type Wuchereria Bancrofti, dan Brugia Malayi Di Wilayah Kabupaten Manggarai Timur Tahun 2016. Jurnal Info Kesehatan. Vol. 16., No.1.
Putri. E. F. Siti. 2017. Interpretasi Hasil Pemriksan Mikrofilaria Berdasarkan Fariasi Waktu Pada Suspect Filariasis di Kecamatan Landono Kecamatan Konda dan Kenyamatan Kabangka. Kementerian kesehatan republik indonesia politeknik kesehatan kendari jurusan analis kesehatan 2017.
Roziyah. Ayunda. I. 2015. Hubungan Kondisi Fisik Lingkungan Dan Perilaku Masyarakat Dengan Kejadian Filariasis Di Kelurahan Padukuhan Kraton Kota Pekalongan Tahun 2015. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang. Semarang.
Rahanyamtel.Robo, Nurjazuli, Sulistiyani. 2019. Faktor Lingkungan dan Praktik Masyarakat Berkaitan Dengan Kejadian Filariasis di Kabupaten Semarang. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia. Vol.18., Nomor. 1.
Sofiah. Laelatul. 2017. Skrining Infeksi Ffilaria Pada Mahasiswa Kedokteran UIN Syarif Hidayattulah Jakarta. Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negri Syarifudin Hidayatula. Jakarta.
Soedarto. 2011. Buku ajar parasitology kedokteran. Sagung Seto. Jakarta.
Surja. S. Sem, Dkk. 2019. Atlas Parasitologi Kedokteran. Universsitas Katolik Indonesia Atma Jaya, 2019. Jakarta
Sutanto. Inge, Dkk. 2008. Parasitologi Kedokteran. Fakultas kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.
Setyaningtyas. E. Dian, Windy. T. Yuana, Nita.Rahayu. 2017. Keberhasilan Pengobatan Massal Filariasis di Kecamatan Kusan Hulu Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan. BALABA. Vol. 13. No. 2.
Widiastuti. Putri. 2015.Karakteristik Host Dan Lingkungan Penderita Filarisis Di kabupaten Tangerang Tahun 2015. Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarifudin Hidayatula. Jakarta.
Zulkoni, Akhsin. 2011. Parasitology Untuk Keperawatan Kesehatan Masyaarakat Dan Teknik Lingkungan. Nuha Medika. Yogyakarta.
This license allows authors to copy, redistribute, remix, transform, and build upon the Work, in any format or medium, for any purpose including commercial purpose, on a perpetual basis provided they credit the Work and the authors. Authors
must explain any changes that were made from the original and may not suggest the authors endorse the use. The resultant work must be made available under the same terms, and must include a link to the CC BY 4.0 International License.