Deteksi Mycobacterium tuberculosis melalui pemeriksaan tes cepat molekuler (TCM) di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
Abstract
Tuberkulosis adalah suatu penyakit menular yang masih menjadi fokus perhatian global. Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2020, Mycobacterium tuberculosis masih menjadi masalah kesehatan dunia yang utama dengan perkiraan 10,4 juta kasus baru tuberkulosis setiap tahunnya. Metode penemuan terbaru untuk diagnosis TB adalah tes cepat molekuler (TCM). Tes ini menggunakan metode Real Time Polymerase Chain Reaction Assay (RT-PCR) semi kuantitatif yang mengincar wilayah gen rpoB pada M. tuberculosis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeteksi keberadaan M. tuberculosis (MTB) melalui pemeriksaan tes cepat molekuler (TCM) di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar (BBLK). Penelitian ini dilakukan dengan pemeriksaan sampel sputum melalui tes cepat molekuler di BBLK Makassar dalam kurun waktu Juli-September 2023. Hasil yang diperoleh terdapat 290 pasien dapat dirangkum berdasarkan usia dan jenis kelamin. Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa pasien terduga tuberkulosis yang diperiksa di BBLK adalah didominasi oleh lansia berdasarkan karakteristik usianya dan laki-laki berdasarkan karakteristik gender. Pemeriksaan terhadap 290 pasien yang diduga menderita tuberkulosis dengan menggunakan GeneXpert TCM menunjukkan bahwa 88% pasien ditemukan memiliki MTB negatif, 11% ditemukan memiliki MTB yang sensitif terhadap rifampisin, 0% terdeteksi MTB yang resistan terhadap rifampisin (MDR TB) dan 1% terdeteksi MTB rifampisin-intermediet.
Copyright (c) 2024 Rini Anggraeni, St. Aisyah Sijid, Andi Tenri Commeng
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
This license allows authors to copy, redistribute, remix, transform, and build upon the Work, in any format or medium, for any purpose including commercial purpose, on a perpetual basis provided they credit the Work and the authors. Authors
must explain any changes that were made from the original and may not suggest the authors endorse the use. The resultant work must be made available under the same terms, and must include a link to the CC BY 4.0 International License.