PENGARUH PEMBERIAN PAKAN KOMPLIT MENGANDUNG BERBAGAI LEVEL TONGKOL JAGUNG TERHADAP PENAMPILAN KAMBING JANTAN

  • Muhammad Zain Mide Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin Makassar
    (ID)

Abstract

Corn cobs is one of agriculture waste which is applicable as one of alternative feed ingredients, despite its low nutritional and high fibre contents; it can used as fibre resource of complete feed to male goats. The objective of this research is to evaluate effects of giving total mixed ration containing different levels of corn cobs on performance male goats. The experiment was carried out according to 4 x 4 Latin Square Design. In each period of 12 days, each goat was randomly assigned to one of the following treatments: T1 (complete ration containing 30 % corn cobs), T2 (complete ration containing 35 % corn cobs), T3 (complete ration containing 40 % corn cobs), and T4 (complete ration containing 45 % corn cobs). The result of the study is the treatments did not indicate a tangible effect (P>0, 05) to the performance of male goats. In conclusion, different levels of corn cobs in complete feed did not negatively affect the performance of male goats.

References

Anggorodi, H.R. 1985. Ilmu Makanan Ternak Unggas. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Forsum. 2012 Tongkol jagung. http://www.forsum.wordpress.com/2012/09/18/

tongkol-jagung. diakses pada tanggal 38 Februari 2013. Makassar.

Guntoro, S. 2009. Mengolah tongkol jagung. http://www.bisnisbali.com2009/06/05/newsopini/g.htm. Diakses pada tanggal 27 Februari 2013 Makassar.

Islamiyati, R., Jamila dan A.R. Hidayat. 2006. Nilai nutrisi ampas tahu yang difermentasi dengan berbagai level ragi tempe. Jurusan Nutrisi dan

Makanan ternak. Fakultas Peternakan UNHAS, Makassar.

Mide, MZ. 1992. Studi urea molasses blok mengandung sumber protein dan sumber energy yang berbeda dengan ransum basal jerami padi pada ternak domba. Tesis. Progeram Pascasarjana, Universitas Hasanuddin, Makassar.

---------, 2011. Penampilan sapi bali jantan muda yang diberikan ransum komplit. Pro. Seminar Nasional Peternakan Berkelanjutan III, UNPAD Bandung.

Murni, R., Akmal, dan Y. Okrisandi. 2012. Pemanfaatan kulit buah kakao yang difermentasi dengan kapang Panerochaete Chrysosporium sebagai

pengganti hijauan dalam ransum ternak. Kambing. Agrinak. Vol. 02 no. 1 Maret 2012: 6-10.

Saragih, B. 2000. Kebijakan pengembangan agribisnis di Indonesia berbasiskan bahan baku nlokal. Bull Peternakan edisi Tambahan hlm. 6 – 11

Sudjana, M.A. 1985. Disain dan Analisis Eksperimen. Penerbit Tarsito, Bandung.

Sutardi, T. 1980. Peningkatan mutu hasil limbah lignoselulosa sebagai makanan ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.

Tarigan, A. 2009. Produktivitas dan pemanfaatan indigofera sp sebagai pakan ternak kambing pada interval dan intensitas pemotongan yang berbeda. Institut Pertanian Bogor. Hlm 17

Tillman, S.D., H. Hartadi,. Reksohadiprodjo., S. Prawikusumo dan S. Lebdosukojo. 1984. Ilmu Makanan Ternak Dasar. GajahMada University Press. Yokyakarta.

Yulistiani, D. 2011. Silase tongkol jagung untuk pakan ternak ruminansia. Balai Penelitian Ternak. Penerbit: Sinar Tani, Bogor.

Section
Vol. 11 Nomor 1 Tahun 2017
Abstract viewed = 407 times