MENINGKATKAN NILAI MANFAAT SUSU DENGAN PENAMBAHAN MIKROBA PROBIOTIK
Abstract
Air susu merupakan bahan makanan utama bagi makhluk yang baru lahir, baik bagi hewan maupun manusia. Sebagai bahan makanan/minuman air susu sapi mempunyai nilai gizi yang tinggi, karena mengandung unsur-unsur kimia yang dibutuhkan oleh tubuh seperti Calsium, Phosphor, Vitamin A, Vitamin B dan Riboflavin yang tinggi. Susu yang baik apabila mengandung jumlah bakteri sedikit, tidak mengandung spora mikrobia patogen, bersih yaitu tidak mengandung debu atau kotoran lainnya, mempunyai cita rasa (flavour) yang baik, dan tidak dipalsukan. Dalam islam seorang ibu dianjurkan untuk menyusui anaknya hingga dua tahun, bahkan diperbolehkan seorang anak disusui orang lain. Selain susu seorang ibu, susu lain yang banyak dimanfaatkan oleh manusia, yaitu susu binatang ternak. Dalam al-Qur’an dijelaskan, bahwa binatang ternak diciptakan oleh Tuhan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Panjangnya usia hidup dari suku-suku pegunungan di Bulgaria merupakan hasil dari konsumsi produk susu fermentasi. Penggunan mikroba probiotik dalam fermentasi susu mampu menghambat pertumbuhan dari beberapa patogen. Susu kambing fermentasi probiotik mempunyai daya hambat yang sangat baik terhadap perkembangan patogen. Oleh karena itu susu kambing dapat dijadikan sebagai salah satu pangan yang akan memberi dampak yang menguntungkan bagi sistem saluran pencernaan manusia disamping susu fermentasi probiotik yang lain.
References
Al Muyassar. 2006. Al Quran dan Terjemahnya. Sinar Baru Algesindo, Bandung.
Doyle, M.P. and Erickson, M.C. 2006. Reducing the Carriage of Foodborne
Pathogens in Livestock and poultry. Poult. Sci. 85:960-973.
Fuller, R. 1989. Probiotics in Man and Animal. J. Appl. Bacteriol., 66: 365-378.
Hammes, W. P., and Hertel, C. 2002. Research Approach for Pre- and
Probiotics: Challenges and Outlook. Food Research International, 35:
-170.
Holzapfel, W.H., Harberer, P. Geisen, R. Bjokroth, J. and Schilinger, U. 2001.
Taxonomy and Important Features of Probiotic Microorganismin Food and
Nutrition. American Journal of Clinical Nutrition, 73: 365-373
Holzapfel, W.H and Schilinger, U. 2002. Introduction to Pre-and Probiotics.
Food Research International, 35: 109-116.
Karaoglu, M., and Durdag, H. 2005. The Influence of Dietary Probiotic
(Saccharomyces cerevisea) Suplementation and Different Slaughter Age
on the Performance, Slaughter and Carcass Properties of Broiler. Int.
Poult. Sci. 4(5):309-316.
Khaksefidi, A., and Ghoorchi, T. 2006. Effect of Probiotic on Performance and
Immunocompotence in Broiler Chicks. Poult. Sci. 43: 296-300
Mahdavi, A.H., Rahman, H.R. and Pourreza, J. 2005. Effect of Probiotic
Supplements on Egg Quality and Laying Hen’s Performance. Int.J.Poult.
Sci., 4:488-492
Moeljanto, R. D., dan B. T. W. Wiryanto. 2002. Khasiat dan Manfaat Susu
Kambing Terbaik dari Hewan Ruminansia. PT. Agro Media Pustaka,
Jakarta.
Pavlovic, H., Hardi, J., Slacanac, V., Hal, M., dan Kocevski, D., 2006. Inhibitory
effect of Goat and Cow milk fermented by Bifidobacter longum on
Serratia marcescens and Campylobacter jejuni. Czech J. Food Sci. Vol.24.,
No 4 164-171.
Prangdimurti, E., 2001. Probiotik dan efek perlindungannya pada kanker kolon.
Makalah falsafah sains. Program pasca sarjana Institut pertanian Bogor.
Rolfe, R.D. 2000. The Role of Probiotic Cultures in the Control of
Gastrointestinal Health. J. Nut. 130: 396-402.
Saleh, E., 2004. Dasar Pengolahan susu dan hasil ikutan ternak. Program studi
produksi ternak. Fakultas peternakan. Universitas Sumatra Utara.
Tamime, A.Y., 2001. Fermented milk: a historical food with modern aplikcationsa review. Europan journal of clinical nutrition 56, suppl 4, S2-S15.
Tamime, A.Y., dan Robinson, R.K., 1999. Yoghurt science and Technology, 2nd
edn, pp 261-366. Cambridge: Woodhead Publishing.
Widodo, W. 2002. Bioteknologi Fermentasi Susu. Pusat Pengembangan
Bioteknologi Universitas Muhammadiyah Malang.
Widowati, S., Misgiyarta., 2007. Efektifitas bakteri asam laktat (BAL) dalam
pembuatan produk fermentasi berbasis protein /susu nabati. Balai
penelitian bioteknologi dan sumberdaya genetika pertanian.
This license allows authors to copy, redistribute, remix, transform, and build upon the Work, in any format or medium, for any purpose including commercial purpose, on a perpetual basis provided they credit the Work and the authors. Authors
must explain any changes that were made from the original and may not suggest the authors endorse the use. The resultant work must be made available under the same terms, and must include a link to the CC BY 4.0 International License.