IDENTITAS ARSITEKTUR MANDAR PADA BANGUNAN DI KELURAHAN BANGGAE KABUPATEN MAJENE

  • Nurmiati Zamad Universitas Sulawesi Barat

Abstract

The results of this study indicate that the typical roof shape ornament Mandar in terms of physical form of the use of roof teppang (Butung-Butung) most are still used with value (± 52%). Ornaments are very significant symbolic meaning why the identity architecture still used on building Mandar ethnic year 1960-2016, especially in buildings Mandar contemporary architecture, and in terms of nonphysical factors are influenced by social status and environmental factors.

References

Abbas Ibrahim, 1999, Pendekatan Budaya Mandar, Makassar

Artikel Arsyad Ardy, Rabu 7 Januari 2009, Kembali Kerumah Tradisional (Internet”http”//id. Wikipedia. Org/wiki Suku Mandar, Kategori Suku Bangsa Indonesia.

Attoe Wayne and Logan Donn, 1989, American Urban Architecture, oleh University of California Press.

Faisal , 2007, Arsitetur Tradisional Mandar Provinsi Sulawesi Barat

Internet Learning/Sejarah dan Teori Arsitektur (5/8/2007 3:33:07 PM)

Isnen Fitri,2006, Kopendium Sejarah Arsitektur Indonesia dan Asia (India, Cina dan Jepang) Medan.

Kila Syahrir, 2000, Sejarah dan Budaya Masyarakat Suku Bangsa Mandar, Direktorat Jenderal Kebudayaan Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Makassar

Laporan Penelitian Sejarah dan Nilai Tradisional Sulawesi Selatan, Depdikbud Ujung Pandang, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Balai Kajian Sejarah dan Nilai tradisional Ujung Pandang 1994/1995.

Makalah Lokakarya Pekan Produk Budaya Indonesia,Jakarta Convention Center, 13 Juli 2007.

Mattulada, 1982, Geografi Budaya Daerah Sulawesi Selatan.Depdikbud Ujung Pandang.

Mangunwijaya Y.B, 1988, Pengantar Fisika Bangunan, Djambatan, Jakarta

Muthalib Abdul, 1977, Kamus Bahasa Mandar, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta

Oliver Paul, 2006, Built to Meet Needs Cultural Issues In Vernacular

Architecture,oleh Published by Elsevier Ltd.All rights reserved.

Pedoman Penulisan Tesis dan Disertasi ,2004,Edisi 4 Program Pasca Sarjana.

Schefold Reimar, Nas Peter. J.M., 2004, Indonesian Houses Vol. 1 Tradition and transformation in vernacular Architecture, Singapore University Press.

Siregar Laksmi Gondokusumo, 2005, Fenomenologi dalam Konteks Arsitektur, Univ. Indonesia.

Tjahjono Gunawan dan Kemas Kurniawan Ridwan, 2008, Strategi Pengembangan Arsitektur Tradisional Di Indonesia Sebagai Salah Satu Komoditas Unggulan Budaya

Trancik Roger, 2003, Finding Lost Space, oleh Printed in the United States of Amerika, 1986 Tjahjono, G.,Dwellings in Indonesia: Tradition, Resilience, and Change. dalam R. Knapp (ed). Asia’s Old Dwellings: Tradition, Resilience, and Change. Oxford: Oxford University Press, hal. 159-184.

Tjahjono G., 1999, The House That Breathes: Indigenous Architecture of the Sangirese. Dalam National Committee. Monuments and Sites: Indonesia. Bandung: ICOMOS, 58-63.

Wikantari Ria, 2008, Kearifan arsitektur lokal Kawasan Timur Indonesia: Tinjauan Ragam Lintas Etnik dimuat diTribun Timur

Waterson, Roxana, 1983 Ritual and Belief among the Sa'dan Toraja, Univ. Kent at Canterbury. www. Achitectureweek. com

Yudono Ananto, 2008, Kearifan Arsitektur Tradisional Rumah Panggung dalam Hunian Modern dimuat diTribun Timur

Section
Vol. 11 Nomor 1 Tahun 2017
Abstract viewed = 339 times