POTENSI BAKTERI KITINOLITIK Lysinobacillus fusiformis SEBAGAI BIOKONTROL TERHADAP CENDAWAN PATOGEN TANAMAN JAGUNG (Zea Mays)

  • Eka Sukmawaty Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar
  • Mashuri Masri Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar
  • Siti Patima Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar

Abstract

Bakteri kitinolitik merupakan bakteri yang mebghasilkan kitinase yang berpotensi digunakan sebagai agen biokintrol pada cendawan patogen. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kemampuan bakteri Lysnibacillus fusiformis dalam menghambat pertumbuhan cendawan patogen dari tanaman jagung (Zea mays). Cendawan patogen diisolasi dari tanaman jagung yang menunjukkan gejala infeksi cendawan dan diidentifiaksi sampai tingkat genus dengan buku manual identifikasi cendawan. Kemampuan penghamabatan bakteri L. fusiformis dijuji dengan metode dual culture. Hasil penelitain menunjukkan terdapat dua genus cendawan patogen yang
diperoleh yaitu Rhizopus dan Fusarium. Bakteri L. fusiformis mampu menghambat pertumbuhann kedua cendaan dengan persen aktivitas masing 100% dan 90,9%.

References

Ahmad R.Z. “Aktivitas Enzim Kitinase dan Protease Pada Cendawan

Nematofagus (Duddingtonia flagrans Dan Saccharomyces cereviseae)”. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner (2007).

Barnett, H. L, and Hunter, B. B. Illustrated Genera of Imperfect Fungi. Minneapolis: Burgess Publ. Co 1998.

Dwidjoseputro. Dasar-dasar Mikrobiologi, Bandung: Penerbit Alumni, 1978.

Eller, M. S., Robertson, L. A., Payne, G.A., Holland, J. B. “Grain yield and Fusarium ear rot of maize hybrids developed from lines with varying levels of resistance”. Maydica 53 no.1 (2008): p.231-237.

Hutauruk, D., Suryanto, D., Munir, E. “Asai Isolat Bakteri Kitinolitik Bacillus Sp. Bk17 Pada Media Pembawa Tanah Gambut Dan Kompos Xxx janjang Kelapa Sawit Dalam Menghambat Pertumbuhan Jamur Patogen Sclerotium Rolfsii Dan Fusarium Oxysporum Pada Kecambah Cabai”. J. Hpt Tropika 16 no. 1 (Maret 2016): h. 61-70.

Idris, Y.A., Ali, S.A.M. “Response of maize (Zea mays L.) To Sodium Chloride concentrations at early growth stages Y. Department of Agronomy, Faculty Of Agriculture, University Of Zalingei”. International Journal Of Agronomy And Agricultural Research 6 no. 4 (April 14, 2015): p. 68-74.

Novriyanti, E., Santosa, E., Syafii, W., Turjaman, M., Sitepu, I.R. “Antifungal Activity Of Wood Extract Of Aquilaria Crassna Pierre Ex Lecomte Against Agarwood-inducing Fungi, Fusarium solani”. Journal od Forestry Research 7 no. 2 (2010): p. 155-165

Rachmawaty S. P., Tius, S. E., Yuninda, K. W. “Enzim Kirinase dan Aplikasi di Bidang Industri”. Chitinase and Aplication 3 no. 3 (2015): h. 878-887.

Schoffelmeer, E. A. M., Klis, F. M., Cornelissen, B. J. C. “The Cell Wall Of Fusarium oxifinarum”. Fungal Ganet Biol 27 (1999): p. 275-285.

Strobel, G. A., Daisy, B. “Bioprospecting For Microbial Endophytes And Their Natural Products”. Microbiol Mol Biol 67 no. 4 (2003): p. 491-502.

Soenartiningsih., Fatmawati, Adnan, A. M. “Identifikasi Beberapa Penyakit Utama Pada Tanaman Sorgum Dan Jagung Di Sulawesi Tengah”. Balai Penelitian Tanaman Serealia. Seminar Nasional Serealia (2013): h .420-432.

Sudantha, I. M. “Pengujian beberapa jenis jamur endofit dan saprofit Trichoderma spp. terhadap penyakit layu fusarium pada tanaman kedelai”. Jurnal Agroteksos 20 no.2 (2010): h. 90-102.

Sujarwo, R. Anindita, Dan T. I. Pratiwi. “Analisis Efisiensi Pemasaran Jagung (Zea Mays L.) Studi Kasus Di Desa Segunung, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto”. Jurnal AGRISE 11 no. 1 (2011): p. 56 – 64.

Suriani., Muis, A. “Fusarium Pada Tanaman Jagung Dan Pengendaliannya Dengan Memanfaatkan Mikroba Endofit”. Iptek Tanaman Pangan 11 no. 2 (2016): h. 133-142.

Section
Vol. 11 Nomor 1 Tahun 2017
Abstract viewed = 796 times