STRATEGI PENERAPAN TEKNOLOGI TERHADAP PEMAKSIMALAN LAHAN PERTANIAN DI WILAYAH KOTA WAGENINGEN, BELANDA UNTUK DITERAPKAN DI KABUPATEN GOWA

  • Siti Fatimah Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar

Abstract

Pengembangan suatu wilayah bertujuan untuk menyerasikan berbagai kegiatan pembangunan sektor wilayah dalam rangka optimalisasi pemanfaatan ruang dan sumberdaya yang terdapat di dalamnya untuk dapat menopang aktivitas masyarakat sesuai dengan tujuan dan sasaran pembangunan wilayah yang diharapkan. Sulawesi selatan merupakan salah satu Provinsi terbesar di Indonesia yang memliki luas lahan pertanian 623.139 ha, Kabupaten Gowa merupakan salah satu kabupaten besar di Provinsi Sulawesi Selatan yang memiliki luas lahan yang cukup luas yaitu 34.334ha. Berdasarkan potensi luas lahan pertanian yang dimiliki kabupaten Gowa masih belum bias memenuhi secara keseluruhan kebutuhan pangan untuk wilayah Sulawesi Selatan, padahal seharusnya dengan ketersediaan lahan yang cukup luas Kabupaten Gowa memilki peluang untuk dapat memenuhi kebutuhan pangan tersebut. Belanda merupakan Negara dengan pertanian terbaik kedua di dunia setelah Amerika. Luas keseluruhan wilayah Belanda sekitar 41.526 km2. Pada tahun 2010, di Belanda terdapat 10.000 Ha greenhouse dan separuhnya digunakan untuk menanam sayuran yang memproduksi honing tomaten sejenis tomat ceri yang unik karena melibatkan lebah madu sebagai predator alami untuk membantu penyerbukan bunga tomat sehingga menghasilkan warna merah cerah, tekstur daging buah yang renyah dan cita rasa manis seperti madu. Teknologi Belanda sangat mengagumkan dengan luas wilayah yang relatif kecil bila dibandingkan dengan Kabupaten Gowa pada tahun 2011 mampu menjadi negara pengekspor hasil pertanian terbesar kedua setelah USA dan negara pengekspor bunga serta benih terbesar ketiga di dunia dan memasok seperempat dari sayuran yang diekspor Eropa, sehingga menjadi pendorong utama ekonomi menyumbang 20% pendapatan nasional. Tanaman kakao merupakan komoditas andalan Kabupaten Gowa dan Belanda, sehingga pengelolaan tanaman kakao menjadi komoditas unggulan yang memilki potensi yang sangat besar yang dapat mendorong perekonomian dan pengembangan disuatu daerah atau wilayah. Tulisan ini bertujuan untuk melihat peluang pengembangan tanaman kakao dan membandingkan luas lahan dari kedua wilayah yang berbeda ditambah dengan sentuhan teknologi yang digunakan oleh kedua wilayah.

References

Abdurachman. A. (2008). “ Jurnal Strategi danTeknologi Pengelolaan Lahan Kering Mendukung Pengadaan Pangan Nasional ” . Jurnal Litbang Pertanian, 27(2), 2008.

Anggita T. , Anna F. , dan Amzul R., 2015. “ Daya Saing Kakao Indonesia di Pasar Internasional”. Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, Badan Litbang Pertanian.

Agus, F., E. Surmaini, dan N. Sutrisno. 2005. Teknologi hemat air dan irigasi suplemen. hlm. 223−245. Dalam Teknologi Pengelolaan Lahan Kering: Menuju pertanian produktif dan ramah lingkungan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat, Bogor.

Ambardi, U. dan Prihawantoro, S. 2002. “ Pengembangan wilayah dan otonomi daerah ”, Jakarta. Penerbit pusat kebijakan teknologi dan pengembangan wilayah.

Badan Pusat Statistik (BPS) diakses dari http://www.bps.go.id/, diakses pada tanggal 2 Desember 2017 pada jam 08.35 WIB.

Djaenudin, D, Marwan, Subagio, H, dan Hidayat, A. 2011. Petunjuk Teknis Evaluasi Lahan untuk Komoditas Pertanian. Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian, Badan Litbang Pertanian. Bogor.

FAO (1993). Dalam buku “Perencanaan Tata Guna Lahan dalam Pengembangan Wilayah” oleh Prof.DR. Ir. Sumbangan Baja, M.Phil. penerbit CV. Andi Offset Yogyakarta.

Mosher. Christine M. and Chris B. Barrett. 2003. “The disappointing adoption dynamics of a yield-increasing, low external input technology: The case of SRI in Madagascar” dalam Agricultural Systems 76, 1085—1100.

Santoso, D., J. Purnomo, I G.P. Wigena, dan E. Tuherkih. 2004. Teknologi konservasi vegetatif. Olah tanah konservasi. hlm. 77− 108. Dalam Konservasi Tanah pada Lahan Kering Berlereng. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat, Bogor.

Subagyono, K., U. Haryati, dan S.H. Talao'ohu. 2004. Teknologi konservasi air pada pertanian lahan kering. hlm. 151−188. Dalam Konservasi Tanah pada Lahan Kering Berlereng. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat, Bogor.

Utami, Nuryani Hidayah and Achmadi Priyatmojo.2010. “ Jurnal Penerapan Teknologi Tepat Guna Padi Sawah Spesifik Lokasi di Dusun Ponggok, Trimulyo, Jetis, Bantul".

Section
Vol. 11 Nomor 1 Tahun 2017
Abstract viewed = 1807 times