Tradisi Mappacci di Desa Mattaropurae Kabupaten Bone

  • Rahmawati Kampus
    (ID)
  • Juliyani UIN Alauddin Makassar
    (ID)
Keywords: Kata Kunci: Tradisi, Mappacci

Abstract

Tulisan ini menjelaskan tentang eksistensi tradisi Mappacci di desa Mattaropurae Kabupaten Bone. Ada dua hal yang dijawab dalam tulisan ini yaitu eksistensi dan unsur budaya Islam dalam tradisi Mappacci di desa Mattaropurae Kabupaten Bone. Hasil kajian menunjukan bahwa, Pertama; Mappacci menjadi salah satu syarat dan unsur pelengkap dalam pesta pernikahan di kalangan masyarakat Bugis-Makassar. Namun, ketika Islam datang, prosesi ini mengalami sinkretisme atau berbaur dengan budaya Islam.Bahkan Islam sebagai agama mayoritas suku Bugis-Makassar telah mengamini prosesi ini, melalui alim ulama yang biasa digelar Anregurutta. Sekalipun Mappacci bukan merupakan suatu kewajiban agama dalam Islam, tapi mayoritas ulama di daerah Bugis-Makassar menganggapnya sebagai sennu-sennungeng ri decengnge (kecintaan akan kebaikan). karenanya, pemuka agama berusaha untuk mencari legalitas atau dalil Mappacci dalam kitab suci untuk memperkuat atau mengokohkan budaya ini. Kedua: Unsur-Unsur budaya Islam dalam tradisi Mappacci di desa Mattaropurae diantaranya mengandung dimensi sosial kemasyarakat yaitu dimensi kebersamaan dan silahturahmi. 1. Tradisi mappacci dalam perkawinan,termasuk wadah silaturahmi yang baik. Mengingat dalam upacara ini dihadiri oleh kerabat jauh dari pihak ayah dan ibu calon mempelai. 2. Dimensi tolong menolong. dalam pelaksanaan prosesi tradisi mappacci melibatkan banyak orang sekitar, seperti Imam Desa, para handai taulan, tokoh masyarakat, perias pengantin, juru masak serta orang-orang yang diberikan kepercayaan dalam membangun baruga (lamming). Prosesi tradisi mappacci tidak akan berjalan lancar jika hanya dilakukan oleh satu orang saja.

Published
2024-05-19
How to Cite
Rahmawati, & Juliyani. (2024). Tradisi Mappacci di Desa Mattaropurae Kabupaten Bone. Tumanurung: Jurnal Sejarah Dan Budaya, 3(01). Retrieved from https://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/tumanurung/article/view/47275
Abstract viewed = 43 times