Syekh Yusuf Al-Makassari: Riwayat Hidup, Pengembaraan Menuntut Ilmu Sampai Pengasingannya ke Ceylon
Abstract
Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan rekam jejak kehidupan Syekh Yusuf AlMakassari. Pengembaraan Syekh Yusuf dalam menuntut ilmu pertama kali dilakukan pada tanggal 22 September 1644. Dalam usianya 18 tahun Yusuf meninggalkan negerinya, Gowa menuju pusat Islam di Mekah. Ketika itu Kerajaan Gowa diperintah oleh I Mannuntungi Daeng Mattola Karaeng Lakiung, Sultan Malikussaid (1636-1653). Setelah belajar dan berguru dengan beberapa ulama terkemuka, Syekh Yusuf kembali ke Indonesia. Dalam usia 38 tahun, Syekh Yusuf pulang ke negerinya dari Mekah ke Banten pada tahun 1664. Selama di Banten mengajarkan ilmu agama kepada penduduk sekitarnya serta melakukan perlawanan kepada Kompeni. Pasca di Penjara Benteng. Syekh Yusuf diasingkan ke Ceylon dalam usia 58 tahun, ikut bersamanya dua orang istrinya, dua orang pembantu wanita, dua belas santri, beberapa orang anak dan budakbudak. Bagi pihak kompeni, putusan pengasingan itu dianggap bahwa kegiatan politik Syekh Yusuf sudah selesai, dan merasa aman dari gangguan.