Tradisi Accaru-Caru dalam Aqiqah di Desa Sala’Jangki, Kabupaten Gowa

(Akulturasi Budaya Islam dalam Tradsi Lokal)

  • Sorayah Rasyid UIN Alauddin Makassar
    (ID)
  • Hasnah UIN Alauddin Makassar
    (ID)
Keywords: tradisi accaru-caru, nilai siri’ na pace, ukhuwah

Abstract

Tulisan ini berusaha menjelaskan Akulturasi Tradisi Accaru-Caru Pada Aqidqah di Desa Sala’Jangki Kabupaten Gowa. Permasalahan pokok pada tulisan ini terfokus pada: 1) Bagaimana latar belakang terjadinya akulturasi tradisi accaru-caru pada prosesi aqiqah di Desa Sala’jangki. 2) Bagaimana prosesi pelaksanaan aqiqah di Desa Sala’jangki, dan 3) Bagaimana nilai-nilai yang terkandung dalam prosesi aqiqah di Desa Sala’jangki. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field Research) yaitu peneliti melakukan pengamatan dan terlibat langsung dengan objek yang diteliti di lokasi penelitian. Melalui beberapa metode pengumpulan data yaitu:observasi, interview, catatan lapangan, dan dokumentasi. Dengan menggunakan beberapa pendekatan, yaitu: Sosiologi, Antropologi, Sejarah, Agama. Hasil Kajian ini menunjukkan bahwa sebelum kedatangan Islam masyarakat Desa Sala’jangki sudah memiliki tradisi setelah kelahiran seorang anak yaitu accaru-caru. Islamisasi yang terjadi kemudian menyebabkan terintegrasinya unsur sara’ dalam pangngadakkang merupakan latar belakang terjadinya akulturasi tradisi accaru-caru pada aqiqah. Sehingga, dalam prosesi pelaksanaan aqiqah di dalamnya terdapat prosesi accaru-caru. Pelaksanaan prosesi aqiqah terdapat beberapa nilai yaitu: nilai akhlaq, nilai siri’ na pacce, nilai ukhuwah, dan nilai gotong royong.

Published
2024-05-19
How to Cite
Rasyid, S., & Hasnah. (2024). Tradisi Accaru-Caru dalam Aqiqah di Desa Sala’Jangki, Kabupaten Gowa : (Akulturasi Budaya Islam dalam Tradsi Lokal). Tumanurung: Jurnal Sejarah Dan Budaya, 1(02). Retrieved from https://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/tumanurung/article/view/47338
Abstract viewed = 59 times