Tradisi Ziarah Pada Makam Datuk Pakkalimbungan di Kabupaten Bantaeng
Abstract
Tulisan ini menjelaskan tentang tradisi ziarah pada makam Datuk Pakkalimbungan di Kabupaten Bantaeng. Pokok permasalahan yang dijawab dalam tulisan ini yakni: prosesi ziarah, motivasi peziarah, dan dampak tradisi ziarah terhadap peziarah dan sekitar makam Datuk Pakkalimbungan. Jenis penelitian yaitu penelitian kualitatif dengan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan Historis dan Antropologis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Prosesi ziarah yang dilakukan di makam tersebut dengan cara membawa makanan sesuai dengan yang diucapkan seperti membawa nasi, songkolo, ayam, telur, burasa, dan pisang muda kemudian membakar lilin dan menyiramkan minyak bau ke dalam batu nisan, membaca doa, memegang batu nisan dan menabur bunga, 2) Motivasi peziarah berziarah ke makam Datuk Pakkalimbungan pada umumnya mereka berharap dengan melakukan tradisi ini nazar mereka dapat terpenuhi seperti, motivasi menghormati para ulama, keturunan, jodoh, rezeki, dan budaya. Tetapi ada pula para peziarah datang hanya sekedar berwisata, 3) Dampak tradisi ziarah makam Datuk Pakkalimbungan, dalam nilai spritualnya dalam era modern ini dan perkembangan zaman ziarah kubur dapat mengigatkan manusia akan datangnya kematian sehingga manusia dapat menjaga moralitas mereka sesama manusia, nilai kesejahteraan masyarakat dengan adanya tradisi ziarah makam ini membantu masyarakat sekitar makam dalam mendapatkan penghasilan tambahan, dan nilai sosial kemasyarakatan disekitar makam Datuk Pakkalimbungan terjalin silaturahmi secara langsung antara masyarakat setempat dengan para pengunjung.