Tradisi Maudu di Patte’ne (Studi Budaya Islam).
Abstract
Tulisan ini menjelaskan tentang Tradisi Perayaan Maudu di Patte’ne Kecamatan Marusu Kabupaten Maros Suatu Studi budaya Islam. Pokok permasalahannya yaitu bagaimana sejarah, integrasi nilai-nilai Islam dan budaya lokal dan tantangan yang dihadapi masyarakat pada pelaksanaan Tradisi Maudu di Patte’ne. Hasil penelitian menunjukan bahwa tradisi Maudu di Patte’ne adalah sebuah tradisi yang sangat sulit lagi kita dapatkan di tempat lain, sehingga perlu adanya pelestarian tradisi kebudayaan seperti. Tradisi Perayaan Maudu di Patte’ne mejadi salah satu Budaya Islam yang selalu berusaha menjaga eksistensi keberadaannya sebagai sarana kebudayaan bagi masyarakat sekitar maupun masyarakat luar yang memiliki semangat keislaman yang tinggi. Tradisi berbasis nilai-nilai Islam yang telah mengakar dalam kehidupan masyarakat Patte’ne tersebut sudah ada sejak kedatangan dan diterimanya ajaran tokoh pembawa dan penyiar agama Islam Syekh Muhammad Saleh Puang Turu di Patte’ne, Kabupaten Maros tahun 1862 Masehi. Maudu di Patte’ne secara kultural merupakan cermin prestasi To Ugi dan to Mangkasara’ dalam membaca, memahami dan menafsir hirarki dan dinamisasi kebudayaan dan adat tradisi. Maudu ini mengimplementasikan peran agama yang bekerja dalam ranah kultural dan tradisi masyarakat. Tantangan yang dihadapi dalam perayaan maulid Nabi Muhammad Saw. sangat jarang dilakukan oleh remaja sampai anak-anak. Selain itu, tantangan terberat bagi masyarakat Patte’ne adalah dari segi faktor ekonomi yang di mana setiap orang harus menyediakan sebuah bakul yang memiliki biaya kurang lebih 300 ribu perbakulnya.