Peran Pembimbing Rohani Islam Dalam Menumbuhkan Rasa Optimis Terhadap Pasien Keguguran di Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang
Abstrak
Artikel ini membahas peran pembimbing rohani Islam dalam menumbuhkan rasa optimis pada pasien yang mengalami keguguran di Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang. Keguguran merupakan pengalaman yang sangat emosional dan sering kali menimbulkan perasaan kehilangan yang mendalam bagi pasien. Dalam konteks ini, pembimbing rohani berfungsi sebagai sumber dukungan spiritual yang dapat membantu pasien menghadapi kesedihan dan ketidakpastian. Melalui pendekatan spiritual dan komunikasi yang efektif, pembimbing rohani dapat membantu pasien untuk meresapi pengalaman mereka dengan cara yang lebih positif. Selain itu, dukungan dari keluarga juga menjadi faktor penting dalam membangun kembali optimisme pasien. Sinergi antara dukungan keluarga dan pembimbing rohani sangat krusial dalam membantu pasien menjalani proses pemulihan secara holistik. Penelitian ini menunjukkan bahwa dukungan emosional dan spiritual yang tepat dapat mengurangi dampak psikologis dari keguguran dan mempercepat proses penyembuhan.
Kata Kunci: pembimbing rohani, keguguran, optimisme, dukungan keluarga, Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang.
Referensi
Al-Ghazali. (2015). The Revival of Religious Sciences. Islamic Texts Society.
Carver, C. S. (2018). Optimism and coping: The influence of expectation on adaptation to life events. Journal of Personality and Social Psychology, 55(6), 1029-1043.
Hamka. (2017). Tafsir Al-Azhar. Pustaka Panjimas.
Ibn Kathir. (2013). Stories of the Prophets. Darussalam.
Lazarus, R. S., & Folkman, S. (1984). Stress, Appraisal, and Coping. Springer Publishing Company.
Nursalam. (2019). Peran spiritualitas dalam pemulihan kesehatan mental. Jurnal Keperawatan Indonesia, 22(2), 87-92.
Pargament, K. I. (2017). Spiritually Integrated Psychotherapy: Understanding and Addressing the Sacred. Guilford Press.
Rahman, F. (2020). Peran pembimbing rohani dalam layanan kesehatan. Jurnal Psikologi Islam, 15(3), 45-55.
Al-Ghazali, A. (2010). Moral Theology: Islamic Ethics of the Soul. New York: Islamic Publishing House.
Amin, M. (2018). “Peran Keluarga dalam Dukungan Emosional Pasien Keguguran.” Jurnal Kesehatan Mental Indonesia, 7(2), 150-160.
Arifin, M. (2019). “Spirituality and Health: The Role of Faith in Healing.” Journal of Islamic Medical Ethics, 4(1), 45-53.
Hidayati, S. (2020). “Dukungan Sosial dan Kesehatan Mental: Implikasi bagi Pasien Keguguran.” Jurnal Psikologi Klinis, 6(3), 112-121
Kusuma, D. (2021). “Ritual Spiritual dalam Proses Penyembuhan: Studi Kasus Keluarga Pasien Keguguran.” Jurnal Ilmu Kesehatan, 8(1), 78-88.
Lubis, R. (2017). “Peran Pembimbing Rohani dalam Meningkatkan Kesejahteraan Psikologis Pasien.” Jurnal Psikologi Islam, 3(2), 34-41
Mansyur, F. (2022). “Dukungan Keluarga dan Pemulihan Emosional Pasien setelah Keguguran.” Jurnal Keperawatan dan Kesehatan, 5(4), 210-218.
Siti, A. (2019). “Optimisme dan Resiliensi dalam Menghadapi Keguguran: Perspektif Keluarga.” Jurnal Penelitian Kesehatan, 10(2), 99-106.
Utami, E. (2018). “Peran Komunikasi Keluarga dalam Proses Pemulihan Pasien Keguguran.” Jurnal Komunikasi Kesehatan, 9(1), 55-63.
Wulandari, R. (2020). “Spirituality in Healthcare: The Importance of Religious Support for Patients.” International Journal of Health Sciences, 14(1), 88-95.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##